Tidak hanya untuk orang pada umumnya, olahraga juga wajib dilakukan oleh mereka yang sedang hamil. Ini karena olahraga turut berperan dalam menjaga kesehatan sang ibu dan janin hingga waktu persalinan tiba.
Meski begitu, olahraga harus disesuaikan dengan kondisi pada tiap trimester kehamilan. Ini untuk menghindari hal-hal yang bisa mengancam kesehatan ibu dan janin di kandungan.
Agar lebih jelas, berikut pilihan olahraga aman sesuai trimester kehamilan:
1. Trimester pertama
Pada trimester ini, olahraga membuat tubuh menjadi lebih segar. Jika belum terbiasa, mulailah dengan yang menurut Anda paling ringan. Jenis olahraga yang bisa dijadikan pilihan, antara lain:
- Bellydance. Olahraga ini bisa dilakukan sekali dalam seminggu. Manfaat melakukan latihan ini pada trimester pertama adalah untuk membuat otot di daerah pinggul menjadi lebih relaks. Hal ini khususnya akan dirasakan manfaatnya oleh wanita hamil yang sering mengalami gejala nyeri punggung. Namun, yang perlu diperhatikan saat melakukan belly dance di trimester pertama adalah menghindari gerakan shimmy, yaitu gerakan menggetarkan pinggul. Pasalnya, gerakan ini dapat mendorong janin masuk ke dalam rongga panggul jika tidak dilakukan hati-hati.
- Berenang. Latihan ini efektif mengurangi keluhan nyeri sendi dan menjaga tubuh tetap fit. Berenang dapat dilakukan selama 30 menit, sebanyak 3 kali dalam seminggu.
- Berjalan. Berjalan bermanfaat membuat otot menjadi lebih kuat dan kerja jantung lebih baik. Anda dianjurkan untuk melakukannya selama 10 menit, sebanyak 3 kali dalam seminggu.
2. Trimester kedua
Pada trimester ini, frekuensi olahraga yang mulanya 3 kali seminggu, dapat diubah menjadi 5 kali. Pilihan olahraga yang aman untuk trimester kedua, antara lain:
- Belly dance. Memasuki trimester kedua, latihan belly dance berguna untuk membantu wanita hamil melatih otot– otot pernapasan dalam mempersiapkan saat persalinan nanti. Tapi, seperti halnya pada trimester pertama, hindari melakukan gerakan shimmy.
- Berenang dan berjalan. Memasuki trimester kedua, berjalan dan berenang tetap aman dilakukan. Namun ingat, pastikan ritmenya tidak terlalu cepat, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
3. Trimester ketiga
Layaknya trimester sebelumnya belly dance, berenang, dan berjalan bisa tetap Anda lakukan pada trimester ketiga. Bedanya, pada trimester ini, intensitas maupun durasinya harus sangat dikurangi kecuali pada belly dance. Apa yang membedakan bedlly dance dengan olahraga lain? Ini dikarenakan adanya gerakan yang dapat membantu mendorong janin memasuki rongga panggul yang sangat disarankan dilakukan mendekati perkiraan tanggal persalinan.
Agar bermanfaat maksimal dan mencegah risiko kesehatan bagi ibu maupun janin, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Dengan demikian, Anda dapat memastikan olahraga yang aman sesuai trimester kehamilan Anda. Selamat mencoba!
(NB/ RH)