Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pijat ibu hamil dapat memberikan manfaat untuk kehamilan. Terutama apabila pijat tersebut dilakukan secara rutin. Hal yang terpenting, caranya harus benar demi menghindari gangguan terhadap kehamilan Anda.
Pijat kehamilan (61%) menjadi salah satu terapi pelengkap yang paling sering dilakukan oleh ibu hamil. Sisanya adalah akupuntur (45%), relaksasi (43%), yoga (41%), dan kiropraktik (37%). Meningkatnya kepopuleran pijat hamil dibarengi dengan munculnya penelitian-penelitian yang mampu membuktikan manfaatnya.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil Masuk Angin, Sebaiknya Kerokan atau Dipijat?
Manfaat pijat ibu hamil
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2010, diperoleh hasil bahwa kelompok ibu hamil yang memperoleh pijat secara rutin terbukti lebih sedikit mengalami komplikasi kehamilan. Penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Expert Rev Obstetric Gynecology ini meneliti tiga kelompok ibu hamil. Satu di antaranya merupakan kelompok ibu hamil yang mengalami depresi.
Pada kelompok pertama yang mendapatkan pijat selama 20 menit sebanyak dua kali seminggu, selama 5 minggu, didapatkan angka depresi, kecemasan, serta nyeri punggung/ kaki yang lebih rendah. Selain itu, kadar hormon stres dan angka kelahiran prematur mereka lebih rendah.
Sementara pada kelompok ibu hamil yang mengalami depresi, pemijatan dilakukan oleh pasangan mereka selama 16 minggu. Sama seperti kelompok sebelumnya, angka depresi dan kecemasan berkurang, begitu pula kadang hormon stres dalam darah. Pemijatan juga mengurangi angka prematuritas sebanyak 75% dan angka berat bayi lahir rendah sebanyak 80%. Padahal, ibu hamil dengan depresi sangat rentan mengalami prematuritas dan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah.
Artikel Lainnya: Cara Tepat Atasi Nyeri Pinggang Saat Hamil
Tips memijat ibu hamil
Hingga kini, pijat ibu hamil masih mendatangkan beragam respons di komunitas-komunitas kesehatan, terutama terkait tujuan dan keamanannya. Namun, mengingat manfaatnya yang sangat baik untuk ibu hamil, sah-sah saja bila Anda ingin melakukannya. Asalkan, pijat tersebut diterapkan dengan cara yang aman dan benar. Berikut adalah beberapa tips memijat ibu hamil yang baik:
Posisi miring ke sebelah kiri
Posisi yang baik bagi ibu hamil yang dipijat adalah berbaring menyamping ke sebelah ke kiri. Dengan begitu rahim yang membesar tidak akan menekan pembuluh darah balik dari kaki (vena cava inferior), dan mencegah terhambatnya aliran darah dari bagian bawah tubuh.
Pemijatan dengan penekanan otot
Prinsipnya, pemijatan dilakukan dengan memberikan penekanan ringan pada otot-otot tubuh. Otot yang dipijat sebaiknya adalah otot-otot yang mendapatkan beban paling besar dalam menopang pembesaran organ tubuh selama proses kehamilan. Contohnya adalah otot di bahu, punggung, dan kaki.
Penekanan ringan pada otot akan memperlancar peredaran darah di area tersebut. Hindari pemberian penekanan yang terlalu besar, karena justru dapat mencederai otot dan menimbulkan rasa nyeri/ tidak nyaman pada ibu hamil.
Hindari manipulasi area perut
Pemijatan tidak perlu dilakukan pada area perut, karena berisiko memengaruhi janin yang berada di dalamnya. Bahkan, perdarahan dapat terjadi bila area perut memperoleh manipulasi terlalu berlebihan.
Pemijatan dilakukan secara rutin oleh pasangan
Manfaat pijat ibu hamil akan semakin banyak diperoleh bila diterapkan secara rutin. Ibu hamil dapat melakukannya 30 menit hingga 1 jam sebanyak 1-2 kali seminggu. Dan berdasarkan penelitian, manfaat pemijatan akan lebih besar ketika dilakukan oleh sang suami. Bentuk perhatian dan cinta yang diberikan pasangan lewat pemijatan akan semakin merelaksasi dan mengurangi kecemasan ibu hamil.
Artikel Lainnya: Tips Atasi Sakit Kepala Saat Hamil
Selalu berdiskusi dengan dokter kandungan
Ada baiknya bila Anda mengonsultasikan keputusan untuk memperoleh pijat dengan dokter kandungan Anda. Dokter akan memberikan pandangannya seputar kondisi kehamilan Anda, serta memeriksa apakah terdapat keadaan-keadaan khusus pada kehamilan Anda yang menyebabkan pemijatan menjadi kontraindikasi.
Selain itu, selalu perhatikan kondisi diri sendiri selama menjalani pijat ibu hamil. Bila Anda merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk menghentikan proses pijat dan konsultasikan kembali keadaan Anda kepada dokter kandungan.
[RS/ RVS]