Kehamilan

Penyebab Berat Badan Lebih Meningkat di Kehamilan Kedua

Ayu Maharani, 31 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kenaikan berat badan saat hamil kedua bikin Anda heran. Kenapa terjadi peningkatan berat badan di kehamilan kedua?

Penyebab Berat Badan Lebih Meningkat di Kehamilan Kedua

Saat menjalani kehamilan kedua, beberapa ibu hamil bisa mengalami sejumlah perubahan yang berbeda dibanding waktu hamil sebelumnya. Bukan karena penyakit, melainkan kenaikan berat badan saat hamil.

Di kehamilan pertama, berat badan naik tidak terlalu signifikan. Tapi, di kehamilan kedua, gemuknya benar-benar kelihatan. Kenapa ya perbedaan tersebut terjadi?

Penyebab Berat Badan Lebih Besar di Kehamilan Kedua

Dokter Atika mengingatkan, perbedaan kenaikan berat badan di kehamilan kedua sebenarnya tidak terjadi pada semua ibu. Adapun beberapa faktor penyebab berat badan naik drastis saat hamil anak kedua antara lain:

1. Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Begitu punya anak pertama, sulit bagi sebagian ibu untuk menurunkan kelebihan berat badan setelah masa hamil. 

Tak perlu jauh-jauh berkhayal membayangkan tubuh ke masa sebelum menikah dan hamil. Kini pun Anda membutuhkan waktu lebih lama hanya untuk kembali bugar.

Hal semacam ini akan diperburuk bila jeda kehamilan pertama dan kedua relatif singkat.

Kemungkinan, tubuh tidak punya cukup waktu untuk menurunkan berat badan berlebih dari kehamilan pertama. Alhasil, kehamilan kedua terasa jauh lebih gemuk.

Artikel Lainnya: Hamil Anak Kedua, Ini Persiapan yang Perlu Dilakukan

2. Kondisi Tubuh Memang Sudah Berubah

Kehamilan memang memengaruhi ibu dalam banyak hal. Salah satu perubahan terbesar terjadi di hormon dan metabolisme.

Di kehamilan kedua, metabolisme tubuh mungkin sudah tidak sebaik dulu. Jadi, makan sedikit saja berat langsung naik dan sulit dikendalikan.

3. Posisi Bayi Lebih Rendah

Jangan heran bila perut lebih besar saat hamil anak kedua. Pasalnya, setelah Anda mengalami kehamilan pertama, rahim tidak pernah menyusut kembali ke ukuran sebelumnya.

Hal itu membuat perut bumil tumbuh lebih cepat, besar, dan terlihat lebih gemuk dibanding kehamilan pertama.

Kehamilan kedua kembali meregangkan otot-otot perut dan membuatnya jadi lebih lemah. Alhasil, janin bergerak lebih rendah ke dalam perut.

Ketika posisi bayi lebih rendah, masalah kesulitan bernapas dan rasa tidak nyaman saat makan tidak akan terjadi lagi.

Sayangnya, posisi tersebut akan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini dikarenakan tekanan berlebih di kandung kemih.

Tak cuma itu, posisi bayi yang rendah juga menyebabkan punggung lebih tegang. Tak heran bila nyeri punggung akan terus terjadi di kehamilan kedua.

Artikel Lainnya: Berat Badan Ideal Saat Hamil, Ini Cara Menghitungnya

Kapan Kenaikan Berat Badan saat Hamil Harus Dikhawatirkan?

Menurut dr. Atika, ada klasifikasi yang perlu diperhatikan tentang kenaikan berat badan saat hamil.

“Hal utama yang paling menentukan adalah berat badan sebelum hamil. Jika sebelum hamil status gizi dan berat badannya kurang, maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 12,5-18 kilogram,” jelasnya.

“Kalau sebelum hamil status gizi dan berat badannya normal, kenaikan berat badan yang dianjurkan 11,5-16 kilogram. Untuk yang berlebih, tentu kenaikan yang dibutuhkan makin sedikit,” tambahnya.

Apabila naiknya lebih dari yang dianjurkan, bumil berpotensi mengalami preeklamsia, diabetes gestasional, dan melahirkan dengan operasi caesar.

Sementara, beberapa risiko yang bisa dihadapi bayi adalah:

  • Bayi terlahir dengan berat badan terlalu besar.
  • Gula darah rendah pada bayi baru lahir.
  • Sindrom aspirasi mekonium (bayi menghirup air ketuban yang tercampur dengan kotorannya sendiri).

“Jika kenaikan berat badan berlebih disertai kaki bengkak, pusing, dan perut atas suka nyeri, maka bisa jadi itu gejala preeklamsia. Kondisi ini juga cukup berbahaya,” ungkap dr. Atika.

Artikel Lainnya: Bahaya Kelebihan Berat Badan Saat Hamil

Cara Menurunkan Berat Badan yang Aman saat Hamil

Perhatikan lagi penambahan berat badan yang dialami. Bila sudah berlebihan dan disertai gejala ini-itu, lebih baik segera periksakan diri ke dokter.

Apabila tanpa gejala dan Anda hanya ingin mengontrol bobot tubuh, lakukan cara-cara ini:

  • Jaga nafsu makan, jangan mudah tergoda dengan makan yang tidak sehat.
  • Makan dalam porsi sedikit tapi sering.
  • Perbanyak asupan sayur dan buah.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Lanjutkan dengan olahraga ringan yang bagus untuk ibu hamil. Anda bisa melakukan jalan cepat bila belum tertarik dengan senam Kegel atau senam hamil.

Semoga informasi tentang penyebab kenaikan berat badan saat hamil kedua bisa membantu Anda.

Bila ingin konsultasi ke dokter kandungan lebih cepat, pakai fitur Tanya Dokter di Klikdokter. Anda juga bisa pakai Kalender Kehamilan untuk memantau kehamilan.

(FR/AYU)

Kehamilan