Penyebab dan Cara Mengatasi Ear Popping pada Ibu Hamil

Infeksi telinga pada ibu hamil dapat memicu ear popping. Orang dengan kondisi ini akan merasakan suara yang tidak biasa di telinganya, seperti berdenging. 

Infeksi telinga sebenarnya kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja. Tapi, ibu hamil merupakan kelompok orang yang lebih rentan mengalami kondisi tersebut lantaran sistem kekebalan tubuhnya yang sedang menurun. 

Lantas, apa saja penyebab ear popping pada ibu hamil? Bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut? Yuk, cari tahu faktanya!

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko ear popping atau telinga berdenging saat hamil, di antaranya:

1. Perubahan Hormon

Kadar hormon estrogen dan progesteron yang bergejolak selama kehamilan dapat menurunkan fungsi pertahanan dari sistem kekebalan tubuh. 

Hal tersebut membuat ibu hamil lebih rentan terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, tak terkecuali ear popping itu sendiri.

Artikel Lainnya: Keluhan Saat Ibu Hamil Tua dan Cara Mengatasinya

2. Peningkatan Aliran Darah

Aliran darah yang meningkat akan membuat lebih banyak cairan tertahan di dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu hidung tersumbat dan sinusitis. 

Apabila ibu hamil mengalami kondisi tersebut, risiko untuk mengalami telinga berdenging bisa meningkat lebih tinggi.

3. Penyakit Meniere

Meniere adalah sebuah gangguan pada telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan pusing berputar (vertigo), serta gangguan pendengaran. Pada beberapa kasus, penyakit meniere juga bisa menyebabkan keluhan telinga berdenging.

4. Alergi

Alergi dapat memicu berbagai keluhan terkait saluran pernapasan, seperti hidung mampet, pilek, dan bersin-bersin. Pada beberapa kasus, alergi juga bisa mempengaruhi kondisi telinga, yang salah satu gejalanya adalah telinga berdenging.

5. Kelainan Tuba Eustachius

Tuba eustachius adalah saluran yang berfungsi menyamakan tekanan di dalam dan luar telinga. 

Apabila tuba eustachius pada ibu hamil mengalami gangguan, ia bisa saja mengalami gejala telinga berdenging. Kondisi ini biasanya disertai dengan vertigo atau pusing berputar, pendengaran terganggu, dan sensasi penuh pada telinga.

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, ear popping bukanlah kondisi yang disebabkan oleh kehamilan. 

Oleh karena itu, cara untuk mengatasinya bukanlah dengan “memperbaiki” kehamilan, melainkan mengobati penyebab yang mendasari.

Artikel Lainnya: Kenali Kondisi Dry Heaving, Mual tapi Tidak Muntah saat Hamil

Apabila Anda tidak tahu pasti penyebab telinga berdenging, tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis THT. Tindakan ini bertujuan agar Anda tidak salah langkah, dan malah membahayakan kehamilan.

Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui latar belakang kondisi Anda. Setelah itu, dokter juga mungkin akan memberikan terapi tambahan untuk membantu mengatasi keluhan telinga berdenging pada ibu hamil. 

Beberapa perawatan yang mungkin diberikan untuk mengatasi telinga berdenging saat kehamilan, antara lain:

• Obat dekongestan oral.
• Semprotan hidung.
• Obat-obatan.

Di samping hal tersebut, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tindakan berikut guna mendukung penyembuhan.

1. Menghirup Uap

Tindakan ini dapat melegakan hidung dari sinus atau alergi, serta meringankan keluhan telinga berdenging.

2. Menggunakan Bantalan Panas

Meletakkan bantalan panas di atas telinga dapat dilakukan untuk mengurangi sensasi nyeri yang biasanya terjadi sebagai gejala penyerta.

3. Mengunyah Permen Karet atau Menguap

Permasalahan pada saluran tuba eustachius dapat diminimalkan dengan mengunyah permen karet ataupun menguap. Selain itu, aktivitas tersebut juga akan mencegah telinga Anda berdenging saat melakukan perjalanan udara selama kehamilan.

Apabila keluhan tidak membaik dalam beberapa hari, Anda sebaiknya kembali menemui dokter spesialis THT. 

Jika ingin sekadar berkonsultasi kepada dokter mengenai telinga berdenging atau kondisi lain yang bisa terjadi pada ibu hamil, Anda bisa memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/JKT)