Ketika hamil, banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuh ibu. Perubahan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon dan metabolisme saat hamil. Salah satu kondisi yang paling sering dialami oleh ibu saat hamil adalah anemia.
Ketika terjadi anemia, tubuh tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah cukup.
Padahal, sel darah merah bertugas membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk kepada janin. Saat hamil, janin membutuhkan asupan nutrisi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Seorang ibu hamil yang mengalami anemia ringan masih bisa dikatakan normal, khususnya jika terjadi di trimester kedua. Sebab, anemia dapat terjadi akibat proses hemodilusi atau pengenceran darah.
Meski dikatakan normal, kondisi anemia saat hamil tetap harus diatasi dengan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Anemia saat hamil tidak boleh diabaikan karena akan berdampak buruk bagi perkembangan janin.
Artikel Lainnya: Bagaimana Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil?
Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh guna memproduksi sel darah merah. Terlebih jika saat hamil mengalami mual dan muntah hebat, kondisi tersebut membuat ibu semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi, baik untuk dirinya dan janin.
Terdapat beberapa jenis anemia pada ibu hamil berdasarkan penyebab yang mendasari. Berikut yang harus Anda ketahui:
1. Anemia Defisiensi Zat Besi
Zat besi berperan sangat penting untuk membentuk hemoglobin, yakni protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika terjadi anemia defisiensi zat besi, proses tersebut menjadi terhambat.
Kekurangan asupan oksigen ke berbagai jaringan di seluruh tubuh, termasuk otak, juga dapat terjadi. Kondisi ini tentunya dapat memengaruhi aliran oksigen ke janin.
Artikel Lainnya: Asam Folat untuk Ibu Hamil, Apa Manfaatnya?
2. Anemia Defisiensi Folat
Folat merupakan salah satu jenis vitamin yang ditemukan di dalam sayuran hijau. Asam folat sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi sel baru di dalam tubuh, termasuk sel darah merah yang sehat.
Selain dapat mengalami gangguan aliran oksigen, kurangnya folat juga dapat meningkatkan risiko cacat janin, seperti spina bifida dan bayi dengan berat lahir rendah.
3. Anemia Defisiensi Vitamin B12
Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah. Nutrisi ini bisa diperoleh dari asupan makanan yang mengandung daging, ayam, produk susu, dan telur.
Selain anemia, kurangnya asupan vitamin B12 juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Artikel Lainnya: Hindari Penyakit Anemia dengan 6 Makanan Kaya Zat Besi Ini
Faktor yang Meningkatkan Risiko Anemia saat Hamil
Ada beberapa kondisi yang turut meningkatkan risiko seorang wanita mengalami anemia saat hamil, yaitu:
- Kehamilan bayi kembar
- Memiliki riwayat kehamilan dengan jarak yang berdekatan
- Mengalami mual dan muntah berlebihan
- Hamil di usia muda
- Memiliki riwayat anemia sebelum hamil
Kondisi-kondisi di atas membuat seorang ibu hamil membutuhkan asupan zat besi dan asam folat yang lebih tinggi. Ketika sedang hamil, sangat disarankan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi agar terhindar dari kondisi anemia yang berbahaya.
Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat dengan mengonsumsi makanan, seperti telur, daging merah, bayam, dan kurma. Jangan lupa, pantau kondisi kesehatan Anda secara berkala ke bidan atau dokter kandungan.
Itu dia penyebab dan faktor risiko anemia pada ibu hamil. Untuk tahu informasi kesehatan dan kehamilan lainnya, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)