Kehamilan pertama memang menjadi tantangan tersendiri. Sebab, Anda belum memiliki pengalaman yang bisa dijadikan bahan referensi, khususnya di saat ada hal yang dirasa “aneh”. Salah satu contohnya adalah posisi janin berpindah-pindah di trimester pertama.
Sebagai calon ibu, Anda cemas bila hal itu mengindikasikan ketidaknormalan pada janin.
Bahkan, ada yang menganggap pergerakan tersebut sebagai tanda jenis kelamin bayi. Jika lincah dan suka berpindah, tandanya laki-laki. Sedangkan, jika tak terlalu aktif alias tak banyak pindah, maka bayi berjenis kelamin perempuan.
Tapi, apakah benar begitu? Yuk, cari tahu fakta medis tentang posisi janin yang sering berpindah-pindah saat kehamilan trimester pertama.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil, Perhatikan Hal Ini Saat USG Trimester 3
Posisi Janin pada Trimester Pertama Hanya Bisa Dilihat dengan Cara Ini
Benarkah posisi bayi yang suka berpindah-pindah dapat menjadi tanda dari jenis kelaminnya kelak?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu tahu bahwa janin usia 2 bulan memang sudah bergerak dan berpindah posisi di dalam perut sang ibu.
Pada periode tersebut, syaraf otak janin sudah mulai terbentuk. Ia pun perlahan mulai merespons stimulus. Denyut jantung janin yang umumnya 120 kali per menit itu sudah mulai terdengar.
Nah, ketika masuk ke usia tiga bulan, pergerakan janin kian tidak teratur. Pergerakan dan perpindahan posisinya yang random itu hanya bisa terdeteksi lewat pemeriksaan USG.
Rata-rata pergerakan janin di akhir trimester pertama adalah sebanyak 60 kali per jam. Tanpa bantuan pemeriksaan, sebenarnya tak terlalu banyak pergerakan yang bisa dirasakan ibu secara langsung di fase ini.
Artikel Lainnya: Apa yang Dilakukan Bayi di Dalam Perut Ibu?
Jadi, Normalkah Posisi Bayi Trimester Pertama Berubah?
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, memang ada alasan medis di balik posisi janin yang berpindah-pindah.
“Janin di trimester pertama bisa berpindah-pindah karena ukurannya yang masih kecil. Ia bisa bebas bergerak ke segala arah. Itu masih dianggap normal, karena belum masuk ke masa persalinan,” tutur dr. Dyah Novita.
Berdasarkan dr. Dyah Novita, posisi janin dalam rahim sebenarnya terbagi menjadi tiga jenis.
Pertama, sisi janin akan mengikuti garis tubuh ibu (memanjang). Kepalanya bisa di atas atau terbalik ke bawah.
“Kedua, yakni melintang. Posisi janin tegak lurus dengan sumbu ibu, bisa dari arah kiri ataupun kanan. Dan posisi yang ketiga ialah oblique. Di posisi ini, janin melintang diagonal di perut ibu,” ucap dr. Dyah Novita.
Lantas, apakah kondisi tersebut normal? Faktanya, pergerakan janin di awal kehamilan dengan beragam posisi masih terbilang normal. Jadi, Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya
Artikel Lainnya: Bisakah Bayi Menangis Saat Masih dalam Kandungan?
Kendati demikian, perpindahan posisi bayi pada trimester pertama tidak turut menentukan jenis kelamin si kecil kelak. Baik bayi laki-laki maupun perempuan akan melakukan pergerakan-pergerakan tersebut.
Jika memang Anda ingin mengetahui jenis kelamin bayi, lebih baik lakukan pemeriksaan USG di trimester kedua atau cek DNA amniosentesis untuk hasil yang lebih pasti.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, normalnya janin akan membesar dan ruang geraknya mulai terbatas. Di usia tujuh bulan, bayi masih memiliki cukup ruang untuk berguling. Janin akan semakin kuat dan gerakannya semakin menyentakkan ibu.
Jika Anda merasakan getaran kecil yang samar tetapi berirama, si kecil mungkin mengalami cegukan, dan itu tidak berbahaya.
Di usia ke delapan bulan, rahim semakin sempit. Perpindahan posisi dan gerakan akrobatik tak mungkin lagi dilakukan si kecil yang masih dalam kandungan. Anda hanya merasakan beberapa pukulan siku dan lututnya.
Nah, mendekati waktu persalinan, hentakan bayi akan makin kuat dirasakan. Hal itu juga menjadi proses bahwa si buah hati sedang mencari “pintu keluar”.
Posisi janin berpindah-pindah di trimester pertama merupakan keadaan yang normal. Anda tidak perlu khawatir, apalagi sampai panik berlebihan.
Namun, jika ingin lebih tenang dan mengetahui lebih lanjut seputar posisi di bayi trimester pertama kandungan, Anda dapat berkonsultasi melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)