Sebanyak 90 persen aktivitas bayi di dalam kandungan adalah tidur. Namun, layaknya bayi yang sudah lahir, dia juga dapat melakukan aktivitas lain dalam kandungan.
Aktivitas yang dilakukan bayi di dalam kandungan
Berikut aktivitas yang dilakukan bayi di dalam kandungan.
Trimester pertama
Pada trimester pertama, sistem saraf akan terbentuk di usia 8 minggu. Karena itulah, bayi yang sehat akan melakukan gerakan pertama kali pada minggu ke-9 kehamilan.
Pada usia 12 minggu, bayi dapat menggerakkan jari tangan dan jari kaki. Jadi gerakan otot yang disadari oleh bayi pertama kali terjadi sekitar usia minggu ke-16.
Selain sudah dapat bergerak di trimester pertama, di usia 15 minggu bayi mulai dapat mengecap rasa pada air ketubannya.
Artikel Lainnya: Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
Trimester kedua
Pada usia 17 minggu, bayi sudah dapat menggerakkan sendi dan kepala. Gerakan bayi juga semakin aktif. Fungsi panca indera bayi di trimester kedua sudah mulai bekerja, seperti sudah dapat mendengarkan suara. Pada usia 26 minggu, bayi sudah dapat bernapas dan cegukan.
Trimester ketiga
Pada usia 32 minggu, koordinasi gerakan tubuh bayi mulai berkembang. Di usia ini, janin sudah dapat menggelengkan kepala dan gerakannya pun sangat aktif. Pada usia 37 minggu, bayi sudah memiliki respons terhadap cahaya, suara, dan sentuhan. Bayi juga sudah dapat menggenggam jarinya.
Nutrisi yang Sesuai Usia Kehamilan
Agar aktivitas bayi Anda dapat berkembang sesuai usianya, diperlukan asupan nutrisi yang sehat dan bergizi (pas) selama masa kehamilan hingga masa menyusui. Pemenuhan kebutuhan gizi harus Anda penuhi dalam tiap trimester kehamilan.
Trimester pertama
Perbanyak makanan yang mengandung asam folat. Asam folat diperlukan saat masa kehamilan untuk membantu perkembangan sistem saraf janin. Sumber asam folat bisa Anda dapatkan dari hati ayam, asparagus, sayur bayam, kuning telur, alpukat, buah bit, brokoli, jeruk, dan kacang hijau.
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B6, terutama bagi ibu hamil yang mengalami keluhan mual di awal kehamilan. Sumber makanan yang mengandung vitamin B6 antara lain pisang, selai kacang, salmon, roti gandum, kacang–kacangan, dan beras merah.
Konsumsi makanan yang mengandung zat besi untuk mencegah anemia selama kehamilan, sumber zat besi bisa didapatkan dari sayuran berdaun hijau serta daging merah.
Trimester kedua
Perbanyak makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, karena struktur tulang dan gigi mulai terbentuk di trimester kedua. Sumber makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D adalah susu dan produk olahan lainnya, jus jeruk, sereal, salmon, tahu, dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
Asam lemak omega-3 penting untuk membantu pertumbuhan otak janin. Sumber makanan yang mengandung omega-3 bisa didapat dari ikan laut berlemak, sayuran hijau, biji-bijian, produk susu dan telur, serta minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kedelai.
Artikel Lainnya: Bumil Jangan Bertengkar dengan Suami, Ini Efeknya pada Janin!
Trimester ketiga
Makanan yang sudah dikonsumsi rutin di trimester sebelumnya serta tambahan makanan yang kaya akan vitamin K dapat membantu saat proses melahirkan nanti. Asupan tersebut turut membantu mempercepat proses pembekuan darah setelah melahirkan. Sumber vitamin K bisa di dapat dari melon, roti gandum, kacang hijau, dan pasta.
Jika berbagai sumber makanan di atas tidak terpenuhi selama masa kehamilan, bisa saja pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat. Seperti lambatnya pertumbuhan janin, bayi memiliki perawakan rendah, berat lahir rendah, lahir prematur, gangguan sistem pada organ tubuh bayi, cacat lahir bahkan bisa menyebabkan kerusakan otak bayi.
Untuk itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bernutrisi. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung nutrisi esensial yang tinggi kandungan DHA, asam folat, kalsium, zat besi, serta vitamin dan mineral untuk kesehatan ibu dan buah hati selama kehamilan hingga menyusui.
[HNS/ RH]