Preeklamsia adalah suatu kondisi yang terjadi pada wanita hamil, umumnya setelah masuk usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini dapat berdampak serius baik bagi ibu maupun janin.
Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada ibu hamil disertai gangguan beberapa organ seperti ginjal, hati, dan jantung. Pada janin, preeklamsia dapat menimbulkan gangguan perkembangan, kelahiran prematur, dan berat lahir bayi rendah.
Kondisi ini dapat terjadi pada setiap wanita hamil dan menjadi pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Bagi Anda yang pernah mengalaminya, tentu tidak ingin terulang kembali. Tak heran, banyak ibu menjadi khawatir mengalaminya kembali di kehamilan kedua.
Artikel Lainnya : 9 Faktor Pemicu Preeklamsia pada Wanita Hamil
Secara medis, apakah jika Anda mengalami preeklamsia di kehamilan pertama pasti akan mengalaminya kembali di kehamilan kedua?
Literatur menyebutkan hampir seluruh preeklamsia di kehamilan kedua terjadi karena preeklamsia di kehamilan sebelumnya. Menurut American Journal of Obstetrics and Gynecology, sekitar 14,7% ibu yang sebelumnya pernah mengalami preeklamsia akan mengalami hal serupa di kehamilan kedua.
Risiko tersebut semakin meningkat bila Anda memiliki beberapa faktor, yaitu:
- Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun
- Bayi pertama Anda lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu (kelahiran prematur)
- Memiliki kehamilan kembar
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Memiliki riwayat darah tinggi
- Adanya riwayat preeklamsia pada anggota keluarga lain
Meski demikian, Anda dapat mencegah agar preeklamsia tidak terulang di kehamilan kedua. Hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindarinya adalah:
- Sebelum memulai program hamil anak kedua, lakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan, terutama tekanan darah dan fungsi ginjal
- Turunkan berat badan, bila berat badan berlebih atau obesitas
- Segera berkonsultasi sedini mungkin sejak menjalani kehamilan kedua. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan rutin dan pemantauan ketat terhadap tekanan darah dan fungsi ginjal.Jangan lupa sampaikan pada dokter bahwa Anda pernah mengalami preeklamsia di kehamilan pertama agar dokter dapat mempertimbangkan pemberian beberapa obat yang diperlukan untuk pencegahan preeklamsia.
- Kenali tanda dan gejala awal preeklamsia seperti nyeri perut, mual, muntah, pandangan kabur, dan sakit kepala. Bila Anda mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter agar tidak sampai terjadi komplikasi lainnya.
Preeklamsia mungkin saja terulang kembali di kehamilan berikutnya. Namun, Anda tak perlu was-was karena dengan perencanaan yang baik sebelum hamil dan pemantauan ketat selama hamil, preeklamsia dapat dicegah agar tidak terjadi.
[NP/ RVS]