Kehamilan

Rasa Sakit Melahirkan Ternyata Bisa Kalah dengan Kondisi Ini

Ayu Maharani, 28 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Melahirkan memang pertaruhan hidup dan mati. Tapi, beberapa kondisi di bawah ini nyatanya juga bisa mengalahkan rasa sakit melahirkan, lho!

Rasa Sakit Melahirkan Ternyata Bisa Kalah dengan Kondisi Ini

Bagi sebagian orang, melahirkan dipercaya menjadi pengalaman yang paling menyakitkan secara fisik. Teriakan keras, derasnya keringat dan air mata, serta cengkeraman kuat memperlihatkan rasa sakit melahirkan yang begitu hebat.  

Meski begitu, tahukah Anda bahwa ada pengalaman lain yang disinyalir bisa mengalahkan rasa sakit melahirkan? 

Tidak sekadar asumsi, dr. Dyah Novita Anggraini pun membenarkan hal tersebut. “Rasa sakit melahirkan secara normal terjadi saat itu saja. Setelah bayi berhasil dilahirkan, sakitnya akan hilang,” terangnya. 

Penasaran apa saja kondisi-kondisi yang bisa lebih sakit dari melahirkan? Simak di bawah ini:

1. Patah Tulang

Sebenarnya, tidak semua patah tulang memiliki level sakit yang sama. Adapun jenis patah tulang yang sakit luar biasa dan proses penyembuhannya lama yaitu:

  • Patah di fraktur tulang paha: patah di bagian ini akan membuat Anda memakai gips dalam waktu lama. Selain itu, pembedahan untuk pemasangan alat pembantu di dalam tubuh juga diperlukan. 
  • Patah di tulang rusuk: tulang rusuk yang patah akan menimbulkan rasa sakit yang hebat setiap kali Anda menarik napas. 

Patah tulang membutuhkan pengobatan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bisa menahun. Nyerinya pun kadang masih terus dirasakan. 

2. Gangguan Akar Gigi

Perawatan saluran akar gigi merupakan prosedur yang menyakitkan. Rasa nyerinya pun muncul sebelum prosedur dilakukan. 

Pasien cenderung menahan rasa sakit dalam waktu lama sebelum akhirnya menyerah dan memutuskan ke dokter gigi. 

Setelah perawatan akar gigi dilakukan, nyerinya pun masih tersisa. Alhasil, kondisi itu akan memengaruhi keseharian, terutama saat makan dan berbicara. Obat pereda nyeri menjadi “sahabat” di masa-masa itu. 

3. Batu Empedu

Penyakit ini terjadi ketika batu kecil berada di kantung empedu dan bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup hebat.

Meski obat pereda nyeri dan pedoman nutrisi bisa membantu mengelola penyakit batu empedu, serangan kambuhnya sungguh tak mengenakkan. Adapun gejala dari serangannya yaitu:

  • Nyeri terus-menerus
  • Mual muntah
  • Sakit punggung
  • Demam

Jika sudah telampau parah, maka biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan operasi pengangkatan kantung empedu. 

Artikel lainnya: Bisakah Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? 

4. Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk di saluran kemih. Batu tersebut biasanya keluar dari tubuh melalui uretra. Karena terlalu besar dan menyakitkan, beberapa batu membutuhkan pembedahan. Sejumlah gejala penyakit ini meliputi:

  • Meriang
  • Sering berkeringat
  • Sakit punggung
  • Terus-menerus ingin kencing 
  • Mual muntah

Melansir Very Well Family, wanita yang pernah sakit batu ginjal dan empedu, gangguan akar gigi, hingga patah tulang berpendapat bahwa semuanya terasa lebih buruk dari melahirkan. 

Sebab, secara alami tubuh dirancang untuk bisa melahirkan bayi, namun tidak untuk mengeluarkan batu ginjal.

Dokter Dyah Novita mengatakan, “Keempat masalah di atas memang paling menyakitkan. Patah tulang, sakit gangguan akar gigi, batu empedu, dan batu ginjal itu sakitnya menahun. Rasa nyerinya akan ada selama penyebabnya tidak diatasi.”

Artikel Lainnya: Wanita Berpinggang Kecil Lebih Sakit Saat Melahirkan, Benarkah?

5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK bisa menimbulkan banyak ketidaknyamanan, di antaranya: 

  • Sensasi panas terbakar 
  • Terus-menerus ingin buang air kecil
  • Sakit punggung atau perut bagian bawah dan samping
  • Muncul darah pada urine
  • Demam

ISK yang parah sangat menyakitkan. Bahkan, terkadang wanita juga terkena infeksi ini saat hamil. 

“Kendati begitu, umumnya rasa nyerinya terjadi ketika ingin buang air kecil saja. Lalu, biasanya bukan ke arah nyeri hebat, melainkan rasa tidak nyaman karena anyang-anyangan,” jelas dokter yang kerap disapa dr. Vita itu. 

6. Sakit Kepala Migrain dan Cluster

Migrain merupakan sumber rasa sakit yang sangat besar bagi sebagian orang. Nyeri kepala berlangsung berjam-jam, bahkan berhari-hari dengan gejala penyerta seperti:

  • Mual muntah
  • Sensitivitas cahaya
  • Gangguan visual

Sakit kepala cluster juga sangat buruk. Gangguan ini bisa menyebabkan nyeri yang luar biasa di sekitar rongga mata. Durasinya berlangsung berjam-jam dan berulang setiap hari.

Para penderitanya menggambarkan sakit kepala tersebut sebagai rasa “melahirkan” melalui bola mata. 

Artikel lainnya: Nyeri Dada karena Sakit Jantung dan Asam Lambung, Ini Bedanya 

7. Operasi

Memotong jaringan, otot, dan organ, atau memindahkan struktur internal membuat pasien kesakitan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu sesudahnya.

Kita ambil contoh operasi jantung. Tulang dada akan dipecahkan dan diangkat untuk mencapai jantung. 

Rasa sakit dari prosedur itu bisa berlangsung berminggu-minggu dan mungkin berbulan-bulan untuk beberapa orang. Sering kali, pasien membutuhkan terapi demi membantu mengelolanya.

Pembedahan yang menggunakan laparoskopi tidak begitu menyakitkan dibandingkan dengan pembedahan sayatan besar. 

8. Persalinan dengan Induksi 

Rasa sakit melahirkan dengan cara diinduksi merupakan sumber nyeri yang lebih buruk dibanding persalinan spontan. Selain karena kecemasan parah sang ibu, hal ini juga dipengaruhi oleh tubuh yang merespons obat-obatan. 

Intervensi induksi hanya dilakukan pada ibu yang belum mengalami kontraksi walaupun kehamilannya telah lebih dari 42 minggu. Pasalnya, bayi yang terlalu lama di rahim justru berbahaya bagi kesehatannya dan ibu. 

Itulah beberapa kondisi dan pengalaman yang dapat lebih sakit dibanding melahirkan secara normal tanpa intervensi. 

Untuk konsultasi kesehatan bersama dokter, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

Persalinan