Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh wanita. Di antara perubahan-perubahan tersebut, salah satu yang mengganggu dan terasa menyebalkan adalah sensitif terhadap bau saat hamil.
Tak perlu yang menyengat atau berbau busuk, ibu hamil dapat merasakan ketidaknyamanan aroma wangi yang justru sebenarnya bikin nyaman.
Penyebab Ibu Hamil Sensitif terhadap Bau
Ibu hamil sensitif terhadap bau dipengaruhi oleh gejolak hormon, khususnya estrogen dan human chorionic gonadotropin (hCG).
Selain itu, sensitif terhadap bau saat hamil juga bisa terjadi sebagai bentuk perlindungan terhadap janin, terutama di trimester pertama.
Banyak sekali pantangan yang mesti dipatuhi oleh ibu hamil agar kondisi janin aman dan selamat sampai dilahirkan.
Ketika indra penciuman menjadi sensitif dan menciptakan efek mual, ibu hamil akan segan mengonsumsi asupan yang tak aman untuk janin.
Ibu hamil juga akan secara refleks menghindari area-area berbau menyengat yang umumnya memang membahayakan keselamatan diri dan janin dalam kandungannya.
Artikel Lainnya: Ada Rasa Logam di Mulut Ibu Hamil, Bagaimana Mengatasinya?
Cara Mengatasi Sensitif Bau pada Ibu Hamil
Menghindari sumber bau memang susah. Apalagi, sumber bau yang bikin mual suka tidak bisa tertebak. Maka dari itu, mau tak mau, ibu hamil mesti menghadapinya.
Berikut beberapa cara mengatasi sensitif bau pada ibu hamil yang bisa dicoba:
1. Sirkulasi Ruangan Harus Baik
Berdasarkan dr. Dyah Novita Anggraini, sebisa mungkin ciptakan sirkulasi ruangan yang baik. Ventilasi harus sering dibuka agar ada udara yang keluar dan masuk.
Optimalnya sirkulasi udara berperan penting dalam membuang aroma tak sedap yang mungkin terjebak di dalam ruangan tempat ibu hamil berada.
2. Gunakan Diffuser Aromatherapy
“Selain memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara dalam ruangan, ibu hamil juga bisa menggunakan diffuser aromatherapy dengan wewangian yang disukai dan tidak bikin mual,” saran dr. Dyah Novita.
Bila mau bepergian, minyak aromaterapi tersebut bisa diteteskan di kain sapu tangan sehingga bisa ditempel ke hidung kapan pun Anda mau. Mual pun bisa teratasi ketika mencium aroma tersebut.
Artikel Lainnya: Mengatasi Gigi Sensitif Saat Kehamilan
3. Gunakan Masker
Selain menurunkan risiko penyakit, menggunakan masker juga bisa menangkal bau yang mengganggu.
Memang baunya tak langsung hilang alias masih tercium sedikit. Namun. setidaknya menggunakan masker bisa mengurangi intensitas bau tak sedap yang ada di sekitar ibu hamil.
4. Memberi Pengertian ke Orang Sekitar
Ada kalanya kondisi sensitif terhadap bau saat hamil menyinggung perasaan orang di sekitar.
Untuk mencegah pertengkaran, lebih baik jelaskan kepada orang-orang di sekitar bahwa Anda sedang mengalami kondisi yang tidak menyenangkan ini.
Orang-orang tersebut pasti mengerti, apalagi jika mereka sudah berkeluarga. Setelah itu, barulah meminta tolong kepada orang lain untuk tidak memakai parfum yang menyengat bila berada di sekitar Anda.
Artikel Lainnya: Tidak Mual dan Muntah Selama Hamil, Pertanda Apa?
5. Hindari Asupan Berbau Kuat dan Makan dalam Porsi Kecil
Cara mengatasi sensitif bau pada ibu hamil yang selanjutnya menurut dr. Arina Heidyana adalah dengan tidak mengonsumsi makanan berbau menyengat dan terlalu berat.
Di saat hamil, apalagi trimester pertama, mual pasti sering hadir. Untuk itu, konsumsilah makanan dalam porsi sedikit dengan frekuensi lebih sering agar lambung tidak bekerja terlalu ekstra dan memperparah mual.
6. Gunakan Produk Tanpa Aroma
Sudah banyak produk detergen dan skincare yang tidak menggunakan parfum. Untuk menghindari mual setelah mencium bau dan ketidaknyamanan lainnya saat hamil, dr. Arina menyarankan Anda untuk menggunakan produk yang seperti itu.
Benda dan tubuh Anda tetap bersih meski menggunakan produk tanpa parfum. Bonusnya lagi, produk tanpa parfum jarang menimbulkan alergi atau iritasi kulit.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil Mual saat Minum Air Putih, Apa Penyebabnya?
7. Jangan Paksakan Diri Jika Sedang Tak Bisa Memasak
Ketika ke dapur dan hendak memasak, Anda harus berhadapan dengan berbagai bau.
Mulai dari bau bumbu dapur, asap tumisan dan panggangan, hingga peralatan dapur yang kotor; semuanya bisa menusuk hidung dan menyebabkan mual.
Jika memang sedang tak bisa ke dapur dan memasak, lebih baik berterus terang saja. Anggota keluarga Anda pasti mengerti akan hal itu.
Bila gejala mulai mereda, barulah Anda bisa menyiapkan makanan yang rumit-rumit lagi.
Perlukah Sampai ke Dokter?
Menurut dr. Arina, sampai saat ini sensitivitas terhadap bau pada ibu hamil tidak ada yang sampai menimbulkan penyakit penciuman tertentu.
“Kondisi tersebut masih masuk kategori normal, dan seiring bertambahnya usia kehamilan gejalanya akan sedikit demi sedikit akan menghilang,” ucap dr. Arina.
Jadi, bertahanlah selama beberapa bulan. Lakukan tips yang telah disampaikan untuk meringankan keluhan sensitif terhadap bau saat hamil.
Namun, tak ada salahnya untuk berobat ke dokter kandungan, khususnya jika frekuensi muntah sudah terlalu sering dan menunjukkan gejala dehidrasi.
Kini, Anda sudah tahu penyebab ibu hamil sensitif terhadap bau dan cara mengatasinya.
Bila masih ada pertanyaan seputar kehamilan, jangan ragu untuk konsultasi kepada dokter lewat fitur Tanya Dokter atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)