Berhubungan intim saat hamil aman dilakukan bila kondisi kehamilan dalam keadaan sehat. Bahkan, hubungan seks memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil dan suami.
Namun, ada kekhawatiran tersendiri apakah ada bahaya mengeluarkan sperma di dalam saat hamil? Lalu, apakah terdapat risiko kesehatan bagi janin bila sperma keluar di dalam? Simak ulasannya di bawah ini!
Amankah Mengeluarkan Sperma di Dalam Kandungan saat Hamil?
Kamu dan pasangan mungkin berpikir bahwa mengeluarkan sperma di dalam saat hamil akan membahayakan janin, tapi hal ini tidak benar. Bayi terlindungi oleh plasenta, kantung ketuban, dan lendir di sekitar rahim, sehingga aman untuk sperma masuk ke dalam kandungan.
Perlu diingat juga bahwa kemungkinan hamil lagi saat sedang mengandung sangatlah kecil, jadi berhubungan seks tanpa pengaman aman dilakukan.
Selanjutnya, apakah ada efek mengeluarkan sperma di dalam saat hamil? Jawabannya adalah tidak ada.
Dokter Atika menjelaskan bahwa ejakulasi di dalam vagina aman, karena tidak berdampak buruk pada kehamilan yang dijalani. “Tapi tetap dianjurkan untuk memastikan apakah kehamilan Mama bebas komplikasi sebelum ejakulasi di dalam demi mencegah hal yang tidak diharapkan,” ujarnya.
Tidak hanya aman, malah terdapat manfaat mengeluarkan sperma di dalam saat hamil, lho.
Artikel lainnya: Sederet Manfaat Berhubungan Intim saat Hamil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology pada 2020, mengeluarkan sperma di dalam bisa menurunkan risiko preeklamsia pada ibu hamil. Sperma mengandung HLA-G, protein yang memperkuat sistem imun yang dapat melindungi tubuh dari preeklamsia.
Selain itu, mengeluarkan sperma di dalam saat hamil juga bisa menjadi induksi alami persalinan. Saat berhubungan seks, tubuh akan mengeluarkan oksitosin, hormon yang juga keluar saat proses persalinan.
Orgasme juga mirip dengan kontraksi, sehingga akan mempermudah persalinan. Tapi jangan khawatir, jika kandungan Mama sehat, berhubungan seks saat hamil tidak akan memicu persalinan dini.
Tips Berhubungan Seksual saat Hamil
Kebanyakan perempuan merasakan perbedaan hubungan seks saat hamil dan sebelum hamil. Kamu mungkin merasa berhubungan intim saat hamil lebih memuaskan, karena terjadi peningkatan aliran darah di bagian panggul, sehingga sensasi saat bercinta jadi berkali-kali lipat lebih tinggi.
Namun, di sisi lain seks juga bisa terasa tidak nyaman, apalagi bila kamu mengalami mual, nyeri punggung, atau kram.
Ada beberapa hal dan tips yang bisa kamu ketahui saat berhubungan seksual saat hamil di tiap trimesternya:
Trimester Pertama
Di masa trimester pertama, umumnya Mama akan merasa mual, nyeri pada payudara, dan sering buang air kecil.
Coba berhubungan seks saat tubuh sedang terasa lebih baik. Misalnya, mual biasanya terjadi di pagi hari, jadi kamu bisa bercinta di malam hari ketika badan sudah kembali fit.
Trimester Kedua
Di fase trimester kedua kehamilan, mungkin beberapa keluhan sudah hilang dan Mama mulai terbiasa menghadapi perubahan-perubahan pada tubuh.
Meski perut sudah semakin besar, di trimester kedua kamu masih bisa mencoba berbagai posisi seks dengan nyaman.
Trimester Ketiga
Kamu masih boleh berhubungan seks di trimester ketiga, kecuali dokter menyarankan untuk tidak melakukannya.
Namun, bisa jadi kamu merasa kurang nyaman karena kondisi perut yang sudah sangat besar. Cobalah posisi seks miring atau woman on top yang lebih nyaman untuk ibu hamil.
Pastikan Mama mengomunikasikan apa saja yang membuatmu nyaman dan tidak saat berhubungan seks dengan Papa, ya. Tidak masalah kalau kamu tidak ingin bercinta saat hamil, kamu masih dapat menjaga keintiman dengan cara cuddling, berpelukan, berciuman, atau suami bisa memberikan pijatan untukmu.
Artikel lainnya: Bolehkah Berhubungan Intim Saat Janin Sudah Masuk Panggul?
Selain tips berhubungan seksual saat hamil, kamu juga harus memerhatikan beberapa kondisi di mana kamu harus menghindari hubungan seks saat hamil, di antaranya:
- Pernah mengalami keguguran sebelumnya
- Pernah melahirkan bayi prematur
- Terdapat masalah pada serviks yang bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur
- Mengalami plasenta previa yang dapat berisiko pendarahan dan komplikasi pada kehamilan
Bila kamu mengalami kondisi-kondisi di atas, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan untuk memastikan keamanan berhubungan intim saat hamil.
Jadi kesimpulannya, berhubungan seks saat hamil aman dilakukan, kecuali kamu menderita masalah kesehatan tertentu. Mengeluarkan sperma di dalam saat hamil muda maupun hamil tua juga aman dan tidak akan membahayakan janin.
Bila kamu masih memiliki pertanyaan soal hubungan seksual saat hamil, gunakanlah layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi langsung bersama dokter.
Ada juga berbagai paket pemeriksaan kehamilan di KlikDokter yang bisa kamu pilih. Selama kehamilan, selalu #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter, ya!
(NM)
- Babycenter. Diakses 2023. Sex during pregnancy: Your questions answered.
- Healthline. Diakses 2023. What Happens to Sperm in a Pregnant Woman?.
- National Library of Medicine. Diakses 2023. Type of paternal sperm exposure before pregnancy and the risk of preeclampsia: A systematic review.
- MedicineNet. Diakses 2023. Why Sperm Is Good for the Baby During Pregnancy.
- March of Dimes. Diakses 2023. Sex during pregnancy.
- Mayo Clinic. Diakses 2023. Sex during pregnancy: What's OK, what's not.