Kehamilan

Sudah Pembukaan Tapi Bayi Tidak Keluar, Apa Penyebabnya?

dr. Reza Fahlevi, 08 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi persalinan tiap ibu hamil bisa berbeda. Ada kasus saat pembukaan lengkap tapi bayi tidak keluar juga. Apa sih penyebab bayi susah keluar saat melahirkan?

Sudah Pembukaan Tapi Bayi Tidak Keluar, Apa Penyebabnya?

Kelahiran bayi adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh para orang tua. Momen ini salah satunya ditandai dengan pembukaan, yang menunjukkan bayi akan segera lahir. Namun, bagaimana jadinya jika pembukaan lengkap, tapi bayi tidak keluar juga?

Melahirkan Susah Keluar, meski Sudah Pembukaan Lengkap

Proses melahirkan normal akan didahului oleh pembukaan leher rahim untuk membuka jalur keluar bayi dari dalam rahim. Pembukaan dihitung dalam satuan cm dengan rentang 1-10.

Normalnya, pembukaan 1-3 terjadi dalam waktu yang lama. Namun, setelah pembukaan 4, prosesnya akan terjadi lebih cepat, yakni sekitar 1 cm tiap 1 jam.

Namun begitu, proses dan lama persalinan bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Pada sebagian wanita, proses melahirkan terjadi dalam waktu singkat saat sudah pembukaan. Namun, pada wanita lainnya, proses melahirkan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Lantas apa penyebab bayi tidak keluar walaupun sudah pembukaan lengkap? Simak ulasannya di bawah ini.

Artikel Lainnya: Harus Siap, Inilah Tanda Ibu Hamil Mau Melahirkan Bayi

Penyebab Tak Kunjung Lahir Meski Sudah Pembukaan Lengkap

Ada beberapa penyebab melahirkan susah keluar meski pembukaan sudah lengkap. Beberapa penyebab terseringnya adalah:

1. Kontraksi Rahim yang Kurang Baik

Penyebab pertama bayi susah keluar saat melahirkan adalah kontraksi rahim yang kurang baik. Perlu diketahui, kontraksi rahim sangat penting untuk proses melahirkan janin.

Tanpa kontraksi rahim yang baik, janin tidak akan dapat keluar dari rahim. Beberapa hal yang menyebabkan kontraksi rahim tidak baik adalah kondisi kehabisan energi akibat kelelahan, hipoglikemia, dan anemia.

2. Kandung Kemih yang Penuh

Kandung kemih yang terisi penuh juga dapat menghambat proses pengeluaran bayi. Itulah mengapa sebaiknya Anda perlu berkemih terlebih dahulu sebelum proses melahirkan.

Terkadang dokter atau bidan juga memasang kateter urine untuk mengosongkan kandung kemih sebelum melahirkan agar jalan keluar bayi lebih mudah.

Artikel Lainnya: Bahaya di Balik Proses Melahirkan yang Terlalu Lama

3. Pembengkakan Leher Rahim dan Jalan Lahir

Pembengkakan leher rahim dan jalan lahir kerap terjadi jika ibu mengedan sebelum proses pembukaan lengkap. Hal ini menyebabkan leher rahim dan jalan lahir membengkak sehingga bayi tidak dapat keluar dari rahim.

4. Panggul Sempit

Kondisi panggul yang sempit juga dapat menyebabkan kepala bayi tidak dapat melewati rongga panggul sehingga bayi tidak dapat keluar dari rahim.

Namun demikian, biasanya pada kunjungan antenatal rutin, dokter sudah memeriksa apakah ibu memiliki panggul sempit atau tidak.

Jika ditemukan ibu mengalami panggul sempit maka dokter akan menyarankan persalinan secara operasi sesar.

5. Janin Besar

Berat janin yang terlalu besar juga dapat membuat ibu susah melahirkan. Walaupun ukuran panggul ibu normal, bayi yang besar juga akan menyebabkan sulitnya keluar kepala bayi dari dalam rahim.

Selain bayi yang besar, kondisi kelainan tertentu, seperti ukuran kepala bayi yang besar (hidrosefalus), juga dapat menyebabkan sulitnya keluar bayi dari rahim ibu.

6. Plasenta Previa

Penyebab bayi susah keluar saat melahirkan lainnya adalah terjadi kondisi plasenta previa.

Ini adalah kondisi ari-ari yang berada pada jalan lahir sehingga menutup jalan lahir. Plasenta ada yang menutup jalan lahir secara total dan ada yang menutup jalan lahir sebagian.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan perdarahan yang banyak saat proses melahirkan. Plasenta previa juga merupakan salah satu penyebab bayi tidak keluar dari jalan lahir walaupun pembukaan sudah lengkap karena terhalang oleh plasenta.

Artikel Lainnya: Mengenal Lebih Jauh Metode Melahirkan dengan Hypnobirthing

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Proses melahirkan yang terlalu lama dapat berbahaya dan mengancam nyawa ibu dan bayi. Itu sebabnya, dokter bisa saja memutuskan untuk melakukan operasi sesar dalam kondisi tersebut.

Dalam kondisi ini, tetaplah tenang serta ikuti petunjuk dan anjuran dokter yang menangani persalinan Anda.

Pencegahan utama yang dapat dilakukan adalah dengan pemantauan berkala selama kehamilan. Kontrol kehamilan juga sangat penting karena beberapa kondisi, seperti panggul sempit ataupun ukuran bayi yang besar.

Kondisi plasenta previa juga dapat dideteksi dini dari pemeriksaan kehamilan rutin dan USG kehamilan. Diskusikan dengan dokter apa yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko saat hari persalinan tiba.

Itu dia beberapa faktor yang menyebabkan pembukaan lengkap tapi bayi tidak keluar. Untuk mencegah kondisi tersebut, periksakan kehamilan Anda secara berkala dan penuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang. Dapatkan informasi seputar persalinan lainnya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/AYU]

Persalinan
melahirkan
susah melahirkan