Akhirnya mama memasuki usia kehamilan 18 minggu atau kurang lebih 4 bulan kehamilan! Tersisa waktu kurang lebih 23 minggu lagi jelang melahirkan.
Pada trimester kedua ini, ibu hamil biasanya sudah dapat merasakan gerakan dari bayi di dalam perut. Bagaimana perkembangan janin 18 minggu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Bagaimana Perkembangan Janin pada Usia 18 Minggu?
Berikut beberapa tahap perkembangan janin usia 18 minggu:
1. Bayi Kira-kira Sebesar Paprika
Pada minggu-18, ukuran bayi akan mencapai 14,7 cm dari atas kepala sampai bokong. Namun, jika diukur dari kepala hingga tumit, bayi umur 18 minggu dapat memiliki panjang 21,2 cm.
Berat janin 18 minggu kira-kira 200 gram. Kemudian, janin 18 minggu diperkirakan sebesar paprika.
2. Bayi di Perut Sudah Bisa Tidur
Ternyata, bayi di dalam perut bumil sudah berlatih untuk tidur dalam fase kehamilan minggu ke-18! Pengaturan tubuh untuk tidur dan bangun sedang berkembang. Kemampuan ini akan menjadi lebih teratur seiring pertumbuhan bayi.
Artikel Lainnya: Manfaat Tidur Siang untuk Ibu Hamil
3. Sistem Saraf Mulai Berkembang
Janin 18 minggu juga mulai mengalami pembentukan myelin atau mielin. Nah, mielin adalah kombinasi protein dan lemak yang membatasi dan melindungi sel saraf, termasuk pada otak dan sumsum tulang belakang.
4. Jenis Kelamin Mulai Terlihat
Pada minggu ke-18, sistem reproduksi bayi sudah berkembang begitu cepat. Biasanya, hasil USG janin 18 minggu sudah dapat memperlihatkan jenis kelamin bayi. Hasil pemeriksaan di minggu ini biasanya memiliki tingkat akurasi tinggi.
Gerakan janin 18 minggu di dalam kandungan juga biasanya bisa dirasakan. Gerakan bayi bisa terasa sedikit seperti ia sedang mengubah posisi tubuh. Kemudian, posisi janin 18 minggu 1,5 inci di bawah pusar.
Artikel Lainnya: Menebak Jenis Kelamin Bayi dari Bentuk Perut Ibu Hamil?
Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hamil 18 Minggu?
Berikut ini beberapa perubahan dan keluhan yang bisa terjadi ketika ibu hamil 18 minggu?
1. Merasakan Gerakan Janin di Perut
Pada minggu ke-18, ibu hamil umumnya sudah dapat merasakan gerakan janin di perutnya. Jika tendangan janin cukup kuat, cobalah duduk atau berbaring.
Namun, tidak merasakan gerakan janin pada minggu ke-18 bukan berarti ada masalah pada kehamilan. Terkadang gerakan janin baru bisa terasa pada kehamilan di minggu ke-20 atau lebih. Jangan ragu tanya dokter kandungan seputar hal ini.
Artikel lainnya: Ini Cara Menghitung Gerakan Janin yang Aktif
2. Bentuk Perut Ibu Hamil Terlihat Bulat
Perut bisa lebih bulat dari sebelumnya dan terlihat jelas. Namun, hal ini bisa saja berbeda-beda pada masing-masing ibu hamil.
Biasanya wanita hamil lebih cenderung memiliki benjolan lebih besar jika sudah pernah hamil sebelumnya.
3. Ibu Hamil Sulit Menjaga Keseimbangan
Saat bayi terus tumbuh di perut mama, bentuk tubuh dan pusat gravitasi akan bergeser. Ini mungkin akan membuat mama sulit menyeimbangkan diri saat bangun dari duduk atau tidak stabil saat berjalan.
Jika sudah mulai merasakan perut terasa berat, pastikan tidak bangun dari duduk dengan cepat atau mendadak. Sebaiknya pegangan saat bangun dari kasur atau tempat duduk.
Begitu juga ketika berjalan di lantai yang cenderung licin, pastikan untuk berpegangan.
4. Tekanan Darah Rendah
Ibu hamil mungkin dapat mengalami penurunan tekanan darah tiba-tiba di pertengahan kehamilan. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan rasa ingin pingsan.
Tidak semua ibu hamil mengalami tekanan darah rendah. Perubahan tekanan darah selama kehamilan sangat bervariasi tergantung kondisi kesehatan, riwayat, dan latar belakang genetik.
Artikel lainnya: Mengapa Anemia pada Ibu Hamil Berbahaya?
Tips Menjaga Kehamilan 18 Minggu
Selain mengikuti pedoman makan sehat dan konsumsi vitamin kehamilan sesuai anjuran dokter, berikut beberapa hal yang bisa mama lakukan di minggu ke-18:
1. Jangan Membuat Gerakan Tiba-tiba
Gerakan yang tiba-tiba dapat membuat hormon progesteron meningkatkan aliran darah ke bayi. Hal ini akan menghasilkan tekanan darah yang lebih rendah dan mengurangi aliran darah ke otak.
Kurangnya aliran darah ke otak dapat membuat ibu hamil pingsan. Untuk membantu mencegah pusing, usahakan berdiri dari posisi duduk atau berbaring secara perlahan.
2. Tentukan Dokter untuk Persalinan
Minggu ke-18 dapat menjadi waktu yang tepat untuk menentukan rumah sakit dan dokter untuk melahirkan. Pilihlah rumah sakit dengan dokter yang sudah berpengalaman dalam proses melahirkan dan pertimbangkan jarak perjalanannya.
Pada pemeriksaan USG pertama, mama dapat menentukan janji untuk pemeriksaan berikutnya sampai proses persalinan dengan dokter yang sama. Dokter juga akan melihat proses melahirkan mana yang dipilih, baik normal ataupun caesar.
Sebaiknya aktif bertanya saat memeriksakan kandungan kepada dokter. Tanyakan hal-hal yang perlu dihindari saat hamil, persiapan sebelum persalinan, hal-hal yang dilakukan setelahnya.
Artikel Lainnya: Ibu Operasi Caesar, Siapkan Sejumlah Barang Ini Sebelum Persalinan
3. Hentikan Hubungan Seksual Jika Menyakitkan
Pada kehamilan normal dan kondisi bumil sehat, biasanya tidak ada masalah untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Beberapa posisi seks yang aman dilakukan pada masa kehamilan ini adalah doggy style, woman on top, dan side lying.
Namun, sebaiknya hubungan seksual tidak diteruskan apabila ibu hamil mengalami nyeri hebat, perdarahan hebat atau flek, atau kram perut (kontraksi).
Sebaiknya diskusikan dengan dokter kandungan dan suami mengenai hubungan seksual selama hamil demi keamanan dan kenyamanan ibu hamil.
Artikel Lainnya: Kiat Mudah agar Janin Tetap Sehat
Kalau mama dan papa ingin bertanya seputar kondisi kehamilan lebih praktis, gunakan aplikasi Klikdokter untuk mencoba fitur Tanya Dokter. #JagaSehatmu agar janin 18 minggu ini bisa tetap sehat dan terus tumbuh optimal!
Penasaran bagaimana perkembangan si kecil selanjutnya? Yuk, baca perkembangan janin di minggu ke-19 di KlikDokter!
(FR/JKT)