Hore, janin sudah berusia 22 minggu! Artinya, kehamilan mama sudah memasuki usia 5 bulan lebih 2 minggu dalam trimester kedua. Tersisa kurang lebih 18 minggu lagi untuk mama akhirnya bisa melihat si kecil terlahir ke dunia.
Mama dan papa, penasaran dengan perkembangan janin 22 minggu? Baca selengkapnya informasi berikut ini!
Bagaimana Perkembangan Janin pada Usia 22 Minggu?
Perkembangan-perkembangan yang kerap terjadi pada janin usia 22 minggu antara lain:
1. Bayi Sebesar Paprika Merah
Berat janin 22 minggu adalah sekitar 400 gram. Sementara, ukuran janin 22 minggu kira-kira setara paprika merah atau boneka kecil.
Bila diukur dari kepala hingga bokong, panjang bayi 22 minggu di kandungan kurang lebih 19,2 cm. Jika tinggi bayi diukur dari kepala hingga tumit pada minggu ke-22, kurang lebih panjangnya 27,4 cm.
Artikel Lainnya: Bayi dalam Kandungan Ternyata Sudah Pintar Lho, Ini Faktanya!
2. Posisi Janin Mulai Bergerak ke Bawah
Memasuki usia 22 minggu, bayi di dalam perut ibu hamil sudah sangat aktif. Gerakan janin 22 minggu di perut sudah bisa dirasakan.
Tangan bayi pada minggu ini sudah dapat bergerak mandiri. Bayi dapat menyentuh satu tangan dengan tangan lainnya, menyilangkan tangan, dan menggenggam tali pusar.
Posisi janin 22 minggu di dalam perut sudah bergerak ke bawah mendekati arah panggul. Pada minggu-minggu selanjutnya, bayi akan terus bergerak ke bawah untuk menandakan persalinan semakin dekat.
3. Detak Jantung Bayi Terdengar Melalui Stetoskop
Pada minggu ke-22, detak jantung bayi biasanya sudah dapat didengar melalui stetoskop. Biasanya dokter dapat membedakan detak jantung bayi dan mama dari frekuensi detak jantung dalam satu menit.
Denyut jantung mama berkisar antara 60-100 denyut per menit. Sedangkan, jantung bayi berdetak lebih cepat, antara 110-160 denyut per menit.
4. Organ Vital Bayi Bekerja
Organ vital bayi pada minggu ke-22 sudah terbentuk dan menjalankan fungsinya. Contoh, limfa dan hati sudah terbentuk, sehingga sel darah merah dan sumsum tulang belakang juga terbentuk.
Artikel lainnya: Berapa Detak Jantung Normal Janin yang Sehat?
Apa yang Dirasakan Ibu Hamil 22 Minggu?
Pada trimester kedua minggu ini, ada beberapa gejala trimester pertama yang dapat kembali terjadi beserta beberapa gejala baru lainnya.
1. Gejala Fisik
Meski tidak semua ibu hamil mengalami gejala yang sama pada minggu ke-22, tetapi umumnya hal-hal yang dirasakan ibu hamil 22 minggu meliputi:
- Kelelahan dan masalah tidur
- Stretch mark
- Gusi bengkak dan berdarah
- Sakit kepala, sakit punggung, mimisan, gangguan pencernaan, dan mulas
- Kembung dan sembelit
- Kaki bengkak dan kram
- Kulit gelap di wajah, bercak cokelat, atau kulit lebih berminyak dan berjerawat
- Rambut lebih tebal dan berkilau, atau sebaliknya
- Perubahan suasana hati
- Morning sickness
- Payudara sakit
Bila mengalami keluhan yang tidak umum dan mengganggu kenyamanan mama di minggu ke-22, jangan ragu konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
2. Kontraksi Braxton Hicks
Ibu hamil 22 minggu biasanya juga sudah mulai berlatih untuk kontraksi, meski mungkin tidak disadari. Kontraksi rahim ini disebut juga Braxton Hicks atau kontraksi palsu.
Kontraksi rahim dimulai pada usia kehamilan 20 minggu, serta akan terus berkembang dan lebih umum terjadi saat kehamilan berlanjut.
Kontraksi Braxton Hicks adalah pengencangan otot-otot di dalam rahim. Saat otot kencang, perut mungkin akan terasa keras. Kontraksi ini normal, biasanya ringan dan tidak teratur, tetapi bisa terasa kuat.
Kontraksi Braxton Hicks sering dianggap sebagai latihan kontraksi. Namun, penting untuk mengetahui perbedaan kontraksi latihan dengan kontraksi sungguhan menuju persalinan.
Beberapa perbedaan kontraksi Braxton Hicks dan kontraksi persalinan yaitu:
- Kontraksi Braxton Hicks tidak teratur, sedangkan kontraksi persalinan lebih dapat diprediksi polanya. Nyeri persalinan yang sebenarnya lebih kuat dan lebih sering dari waktu ke waktu
- Kontraksi Braxton Hicks tidak diikuti gejala lain, di sisi lain kontraksi persalinan bisa dibarengi nyeri punggung, perdarahan vagina, atau cairan dari vagina
- Kontraksi Braxton Hicks cenderung bisa hilang dengan olahraga atau gerakan, tapi kontraksi persalinan relatif akan terus berlanjut
Artikel lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Minum Susu Kunyit alias Golden Milk?
Tips Menjaga Kehamilan 22 Minggu
Berikut ini beberapa hal yang perlu mama dan papa perhatikan dalam fase kehamilan 22 minggu:
1. Hindari Kafein Berlebih
Pada minggu ke-22 kehamilan, mama sebaiknya mengurangi konsumsi kafein seperti teh, kopi, dan cokelat.
Konsumsi kafein ibu hamil tidak lebih dari 200 miligram per hari. Hal ini bertujuan untuk menghindari efek samping kafein yang tidak diinginkan pada ibu hamil.
2. Cukupi Zat Besi dan Waktu Olahraga
Cukupi asupan zat besi untuk menghindari anemia pada ibu hamil. Kemudian, rutin olahraga ringan khusus bumil seperti yoga, jogging, atau renang.
Olahraga saat hamil dapat membantu meringankan gejala-gejala yang sering terjadi pada usia kehamilan 22 minggu. Dengan olahraga, otot atau ligamen menjadi lebih longgar dan membuat tubuh lebih relaks.
3. Tidur Posisi Miring ke Kiri
Cobalah tidur dalam posisi miring, lebih disarankan miring ke kiri. Karena, posisi miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah menuju plasenta lebih lancar.
4. Aktivitas Seksual Tidak Boleh Menekan Perut
Tekanan berlebihan saat melakukan hubungan seksual dapat berdampak negatif pada bayi dan membuat mama tidak nyaman.
Lantas, bagaimana posisi seks yang aman saat hamil 22 minggu? Coba woman on top, selain itu posisi penetrasi dari belakang sehingga tidak memberikan tekanan pada perut ibu hamil. Posisi duduk di sofa juga cenderung aman dilakukan saat hamil 22 minggu.
Cukup pesat, kan, perkembangan janin 22 minggu? Bila berbagai keluhan kerap muncul dan mengganggu aktivitas, jangan ragu konsultasi dokter kandungan melalui aplikasi Klikdokter.
Dapatkan juga berbagai info kehamilan lainnya dan perkembangan janin dari minggu ke minggu di aplikasi Klikdokter.
Mama dan papa juga bisa cek perkembangan janin dengan kalender kehamilan dan baca perkembangan janin minggu ke-23 di KlikDokter!
(FR/JKT)