Sebagai wanita yang tengah mengandung, tentunya kamu tak ingin ada hal-hal “aneh” yang terdeteksi dari pemeriksaan kehamilan di rumah sakit. Sayangnya, keinginan tersebut tak bisa selalu tercapai.
Pasalnya, lewat kertas pemeriksaan, urine bumil bisa saja terdeteksi mengandung protein. Lalu, apa artinya serta bahaya protein dalam urine positif 1 bagi ibu hamil? Simak penjelasan lengkap di bawah ini.
Penyebab Protein Urine Positif pada Ibu Hamil
Saat pemeriksaan rutin kehamilan, dokter biasanya menganjurkan pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Salah satunya adalah tes urine.
Tes urine ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya masalah. Misalnya, untuk menilai ada atau tidaknya protein dalam urine.
Berikut ini beberapa penyebab protein urine positif 1 pada ibu hamil yang perlu diketahui:
1. Dehidrasi
Saat bumil mengalami dehidrasi, maka akan sulit untuk mengalirkan nutrisi ke seluruh tubuh. Alhasil, organ ginjal kembali mengambil protein yang tidak tersalurkan, mengendap dan terdeteksi di urine.
Bumil juga akan merasa lemas, sakit kepala, dan air urinenya berwarna agak gelap jika terkena dehidrasi.
2. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih kerap terjadi pada wanita. Biasanya, bumil akan mengalami gejala berupa nyeri dan tak tuntas saat buang air kecil serta sakit di perut bawah.
Agar tak terjadi kerusakan ginjal, ibu hamil harus mengatasinya dengan mengonsumsi obat antibiotik dari dokter. Untuk mencegah masalah ini kembali terulang, bumil bisa memperbanyak minum air putih dan menjaga kebersihan organ intim.
Artikel Lainnya: Alasan Penting Anda Harus Rutin Cek Kandungan saat Hamil
3. Penyakit Ginjal
Jenis penyakit ginjal sebenarnya ada banyak, misalnya saja gagal ginjal akut dan kronis, batu ginjal, infeksi ginjal, serta ginjal polikistik.
Jika protein urine positif 1 pada ibu hamil terdeteksi sebelum usia kandungan 20 minggu, hal tersebut dinamakan proteinuria kronis. Kondisi itu disebabkan oleh masalah ginjal yang sudah ada jauh sebelumnya.
Selain itu, ada bagian ginjal yang bertugas menyaring zat sisa, yaitu glomeruli. Apabila bagian ini terdapat infeksi atau meradang, maka ginjal tidak mampu menyerap protein dan malah masuk ke air urine. Kondisi ini dikenal dengan glomerulonefritis.
4. Tanda Preeklampsia
Ditemukannya protein dalam urine sering dihubungkan dengan kondisi preeklampsia.
Selain ditandai dengan adanya protein urine, preeklampsia disertai dengan peningkatan tekanan darah. Biasanya kondisi ini mulai terdeteksi ketika kehamilan memasuki usia 20 minggu.
Preeklampsia tidak dapat dibiarkan begitu saja, mengingat penyakit ini memengaruhi kemampuan organ ginjal dalam menyaring protein.
5. Sindrom HELLP
Sindrom HELLP menjadi salah satu penyebab protein urine positif 1 pada ibu hamil. Kondisi ini sangatlah berbahaya bagi ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.
Sindrom HELLP merupakan singkatan dari:
- H (hemolysis), merupakan kerusakan atau hancurnya sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
- EL (elevated liver enzymes), kondisi ini menandakan peningkatan kadar enzim yang dihasilkan organ hati akibat gangguan fungsi hati.
- LP (low platelet count), yaitu rendahnya kadar keping darah atau trombosit yang berperan dalam membekukan darah.
Bahaya Protein Urine Positif 1 bagi Ibu Hamil
Beberapa gejala ini umum dirasakan ibu hamil yang protein urinenya positif. Misalnya:
- Bengkak di pergelangan kaki, pergelangan tangan, atau mata.
- Frekuensi buang air kecil lebih sering.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Urine berbusa atau berwarna cokelat.
- Mual dan muntah.
- Mudah lelah.
- Sesak napas.
Artikel Lainnya: Cek Darah saat Hamil, Perlu atau Tidak?
Apabila kondisi protein terdeteksi bersamaan dengan naiknya tekanan darah, ibu hamil perlu waspada. Pasalnya, hal itu bisa memicu kejang dan berujung pada penurunan kesadaran. Bukan tak mungkin nyawa ibu yang menjadi taruhannya.
Bayi juga rentan lahir prematur, mengalami gangguan pertumbuhan, pernapasan, serta penyakit metabolik di kemudian hari.
Kematian janin juga bisa mengintai jika protein terdeteksi bersamaan dengan tekanan darah ibu yang tidak terkontrol.
Cara Mengatasi Protein Urine Positif 1 Saat Hamil
Dalam mengatasi protein urine pada ibu hamil harus sesuai dengan penyebabnya.
Namun, jika ditemukan protein urine positif 1 atau lebih, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk lebih berhati-hati. Mengingat protein urine berhubungan erat dengan kondisi preeklampsia maupun sindrom HELLP.
Karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu hamil di rumah untuk mengatasi protein urine yang positif, seperti:
Istirahat Cukup
Pastikan ibu hamil beristirahat cukup setiap harinya, setidaknya 8 jam per hari. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk mengelola stres dengan baik agar kondisi tetap fit dan tidak drop.
Mengatur Pola Makan
Mencukupi kebutuhan nutrisi itu perlu dilakukan. Ibu hamil harus memilih makanan yang bergizi seimbang, terutama asupan yang baik untuk kesehatan ginjal. Misalnya saja sayuran, buah, serta ikan yang mengandung lemak sehat seperti salmon dan tuna.
Jangan Lupa Minum Air Putih
Selain mencegah dehidrasi terjadi, minum air putih membantu kelancaran proses metabolisme dalam tubuh. Pastikan bumil mengonsumsi setidaknya 8 gelas air per hari.
Mengonsumsi Obat Sesuai Penyebabnya
Protein urine yang ditemukan pada ibu hamil harus diobati sesuai dengan penyebabnya.
Untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk terjadi, dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, jika karena infeksi saluran kemih, maka ibu hamil diberikan obat antibiotik untuk melawan infeksi.
Apabila protein urine disebabkan oleh preeklampsia, maka dokter akan memberikan obat hipertensi untuk mengontrol tekanan darah selama kehamilan.
Itulah arti, penyebab, dan bahaya protein urine positif 1 bagi ibu hamil. Jangan lupa untuk selalu memantau kesehatan ibu dan janin dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.
Cari tahu informasi lainnya seputar kehamilan di aplikasi KlikDokter. Ibu juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Tanya Dokter. Untuk melihat perkembangan janin, bumil bisa menggunakan Health Tools Kalender Kehamilan. Yuk, #JagaSehatmu selalu!