Mirip seperti masa kehamilan, persalinan juga membawa beragam perubahan pada tubuh ibu. Salah satunya adalah kemungkinan robeknya vagina. Meskipun menjadi masalah yang umum terjadi, bukan berarti kondisi ini tidak bisa dicegah, lho.
Bagaimana cara mencegah miss v sobek saat melahirkan? Simak di sini ulasannya.
Penyebab Vagina Robek Saat Melahirkan
Dilansir dari Healthline, robekan vagina terjadi ketika kepala atau bahu bayi terlalu besar untuk melewati lubang vagina. Meski robekan ini cukup umum terjadi, beberapa wanita dapat mengalami robekan yang lebih besar.
Terkadang, persalinan dengan bantuan menggunakan forsep atau vakum, juga berkontribusi pada robekan vagina yang lebih besar.
Ada beberapa faktor risiko yang mungkin membuat seorang wanita mengalami robek vagina saat melahirkan, seperti:
- bahu bayi tersangkut pada tulang kemaluan
- bayi lahir besar
- pengalaman melahirkan pertama
- wanita dengan usia yang cukup tua
Artikel lainnya: Ini yang Terjadi pada Vagina Usai Melahirkan
Biasanya, dokter akan membagi robekan vagian ke dalam beberapa level, seperti:
1. Robekan Pertama
Robekan pertama atau level satu ini akan terlihat kecil, dan melibatkan kulit di sekitar lubang vagina atau kulit perineum. Biasanya, sobekan ini tidak selalu membutuhkan jahitan untuk sembuh karena akan sembuh dengan sendirinya.
2. Robekan Tingkat 2
Robekan ini melibatkan otot perineum. Otot-otot ini berada di antara vagina dan anus. Robekan ini akan terlihat lebih besar dari robekan tingkat satu, dan cukup nyeri untuk beberapa wanita.
3. Robekan Tingkat 3
Robekan tingkat 3 merupakan robekan yang cukup parah. Robekan ini melibatkan area dari otot perineum ke otot sekitar anus.
Kondisi tersebut mungkin memerlukan intervensi bedah untuk memperbaiki dan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk sembuh.
4. Robekan Tingkat 4
Pada tingkatan ini, robekan vagina terbilang sangat parah. Robekan melibatkan otot perineum, sfingter anus, dan jaringan di sekitar rektum.
Robekan ini sering kali membutuhkan perbaikan melalui pembedahan. Meski begitu, robekan tingkat 4 maupun 3 lebih jarang terjadi.
Artikel lainnya: Sederet Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Pasca Melahirkan
Cara Mencegah Vagina Robek Saat Melahirkan
Meski kondisi yang umum, robekan vagina saat melahirkan masih bisa dicegah. Berikut beberapa tipsnya:
1. Persiapkan Tubuh Anda
Kedengarannya sederhana, tapi memastikan tubuh Anda siap untuk persalinan amatlah penting. Salah satunya dengan aktif berolahraga.
Bukan dengan olahraga berat, tapi lakukanlah aktivitas fisik sederhana, seperti yoga, berenang, jalan santai, dan senam aerobik. Tanyakan kepada dokter kandungan Anda mengenai olahraga yang cocok dengan kondisi Anda.
Olahraga akan bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah yang membuat kulit jadi lebih elastis. Nutrisi dan hidrasi yang baik juga mendukung kesehatan kulit dan otot Anda.
Sertakan banyak lemak baik, terutama omega-3 (dari ikan, biji chia, kenari, dan biji labu) dan protein tanpa lemak.
2. Latihan Dasar Panggul
Saran lainnya yang bisa dilakukan adalah melakukan senam dasar panggul atau dikenal dengan senam Kegel. Gerakan dalam senam Kegel dapat memperkuat otot-otot di dasar panggul.
Dengan rutin melakukan latihan ini, otot dasar panggul akan mudah kembali ke bentuk semula.
Artikel lainnya: Perawatan Setelah Melahirkan yang Harus Ibu Lakukan
3. Melahirkan di Dalam Air
Melahirkan di dalam air disebut-sebut sebagai salah satu jenis persalinan tanpa rasa sakit. Bonusnya lagi, persalinan dalam air juga meminimalkan robekan pada vagina.
Meski belum diketahui pasti apa hubungannya, persalinan dalam air diklaim memudahkan bumil saat mengejan.
4. Pijat Perineum
Pijat perineum dilakukan pada bagian perineum, yaitu area yang berada di antara vagina dan anus. Nantinya, pijatan ini bisa membuat otot jadi lebih kuat dan elastis.
Dengan pijatan jenis ini, risiko mengalami robekan jalan lahir menjadi lebih rendah .
5. Hindari Episiotomi
Episiotomi adalah sayatan bedah yang dilakukan pada kulit dan otot area perineum, untuk memperbesar lubang vagina. Prosedur ini memang memudahkan ibu untuk melakukan persalinan karena kepala bayi jadi lebih mudah untuk keluar.
Sayangnya, prosedur ini bisa membuat robekan pada vagina menjadi cukup besar. Proses penyembuhannya pun juga lebih lama ketimbang tidak menggunakan episiotomi.
Artikel lainnya: Tips Menghilangkan Nyeri di Vagina Usai Melahirkan
6. Pelajari Cara Mengejan
“Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menghindari robekan vagina adalah belajar cara mengejan yang benar. Mengejanlah sesuai aba-aba dari dokter atau bidan,” dr. Astrid Wulan Kusumoastuti menambahkan.
7. Jangan Panik
“Ibu hamil juga diminta untuk tidak panik dan tenang selama proses persalinan. Semakin Anda terburu-buru, semakin besar juga risiko robekan terjadi,” katanya.
Dampak Buruk Vagina Robek Saat Persalinan
Menurut dr. Astrid, adanya robekan pada vagina bisa meningkatkan risiko komplikasi pada luka jahitan. Lukanya bisa jadi lebih besar dan hasil jahitannya juga belum tentu rapi.
Robekan vagina membutuhkan waktu untuk sembuh, bahkan hingga berbulan-bulan pada kondisi yang lebih parah. Selama waktu ini, Anda bisa mengalami ketidaknyamanan dan kesulitan buang air besar. Infeksi juga mungkin terjadi karena jaringan terpapar bakteri.
Komplikasi jangka panjang yang terkait dengan robekan vagina adalah inkontinensia tinja, yakni ketidakmampuan tubuh mengendalikan keinginan buang air besar.
Selain itu, ibu bisa merasakan nyeri saat berhubungan seks karena jahitan pada luka sobek. Jahitan ini bisa membuat kulit terasa lebih kencang dari biasanya.
Itulah beberapa tips menghindari robekan vagina saat melahirkan. Jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk meminimalkan risiko sobekan yang lebih besar.
Manfaatkan fitur konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di aplikasi Klikdokter. Gratis, lho!
[HNS/JKT]