Kehamilan

Usia untuk Hamil yang Paling Ideal Menurut Medis

dr. Devia Irine Putri, 25 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Usia menjadi satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan kehamilan sehat. Kapan usia untuk hamil yang paling baik menurut medis? Ini faktanya.

Usia untuk Hamil yang Paling Ideal Menurut Medis

Tidak ada anjuran pasti kapan Anda harus menikah dan hamil. Semuanya didasarkan pada kesiapan setiap orang, baik dari segi mental hingga finansial. Tapi, tahukah Anda bahwa kesuburan wanita menurun seiring usia?

Faktanya, usia untuk hamil yang paling ideal adalah 20 hingga 35 tahun. Beberapa alasannya, yaitu tingkat kesuburan lebih tinggi, kondisi fisik wanita lebih mumpuni untuk hamil, dan risiko lebih rendah untuk terkena komplikasi kehamilan.

Sebaliknya, kehamilan yang terjadi di bawah usia 20 tahun atau di atas usia 35 tahun kurang dianjurkan dari sisi medis. Pasalnya, kehamilan di usia yang terlalu muda atau tua bisa meningkatkan risiko penyakit.

Bahaya Hamil di Usia Terlalu Muda

Di bawah 20 tahun organ reproduksi wanita yang belum sepenuhnya “matang”, demikian pula dengan kondisi psikologisnya. Menjadi ibu dalam usia yang terlampau muda juga bisa menghambat pendidikan dan karier wanita.

Selain itu, ada pula bahaya lain yang bisa terjadi jika wanita hamil di usia terlalu muda. Berikut beberapa di antaranya:

1. Anemia

Anemia bisa menyerang setiap wanita hamil, tak terkecuali pada kehamilan remaja. Kurangnya gizi dari makanan, minimnya pengetahuan tentang kehamilan, dan mengabaikan pemeriksaan rutin selama hamil (antenatal care) adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko anemia pada kehamilan.

Anemia saat hamil yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin hingga risiko perdarahan saat persalinan.

2. Tekanan Darah Tinggi

Kehamilan di usia terlalu muda meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi ini dapat berubah menjadi preeklampsia, khususnya jika disertai dengan protein pada urine dan bengkak pada ekstremitas.

Tekanan darah tinggi dan preeklampsia yang tidak ditangani dengan baik dapat mengancam nyawa ibu maupun janin.

Artikel Lainnya: Keluhan Saat Ibu Hamil Tua dan Cara Mengatasinya

3. Persalinan Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah

Adanya anemia maupun tekanan darah tinggi saat hamil bisa meningkatkan risiko persalinan prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Bayi prematur lebih berisiko mengalami infeksi dan berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan otak.

4. Mudah Depresi

Kurangnya persiapan dalam kehamilan dapat mencetuskan resiko depresi usai melahirkan. Tidak siap menjadi ibu, kehamilan yang tidak diinginkan, dan menyalahkan diri sendiri adalah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi tersebut.

Bahaya Hamil di Usia Terlalu Tua

Perdarahan Saat Hamil Tua, Lakukan Ini

Rata-rata wanita di atas usia 35 tahun memang telah memiliki kondisi kejiwaan dan finansial yang stabil. Namun, kondisi fisik mereka umumnya kurang memungkinkan untuk menjalani kehamilan yang optimal.

Nyatanya, bayi perempuan memiliki 5 juta sel telur saat baru dilahirkan. Jumlah tersebut akan menurun menjadi 500 ribu saat ia mengalami haid pertama kali. Seiring usia, jumlah sel telur akan terus menurun hingga 25 ribu di usia 37 tahun, dan hanya 1000 menjelang menopause.

Tidak hanya kuantitas, tapi kualitas sel telur itu sendiri juga ikut mengalami penurunan seiring bertambahnya usia wanita. Oleh sebab itu, hamil di usia terlalu tua akan lebih sulit dan bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Artikel Lainnya: Jangan Lakukan! Olahraga Ini Berbahaya untuk Ibu Hamil

Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada wanita hamil di atas usia 35 tahun:

1. Keguguran

Dengan berkurangnya kualitas sperma, kehamilan akan berisiko mengalami keguguran. Meski demikian, keguguran bisa disebabkan karena masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi pada organ reproduksi, tekanan darah tinggi, maupun diabetes.

2. Cacat Bayi Akibat Masalah Genetik

Hamil pada usia tua berhubungan dengan meningkatnya masalah kromosom atau genetik. Kecacatan genetik yang paling sering terjadi adalah sindrom Down. Kondisi ini ditemukan pada 1 dari 85 wanita hamil yang usianya 40 tahun.

3. Diabetes Gestasional

Risiko diabetes gestasional atau diabetes dalam kehamilan semakin meningkat pada kehamilan di usia tua.

Diperlukan penanganan yang tepat untuk menghindari komplikasi dari kondisi ini. Mulai dari mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darah, memperbaiki pola makan, olahraga, hingga melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin.

4. Tekanan Darah Tinggi

Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko 4,5 kali lebih tinggi untuk mengalami kondisi preeklampsia dibandingkan dengan wanita hamil berusia antara 25 sampai 29 tahun.

Kondisi ini bisa dipengaruhi banyak hal, seperti proses penuaan pada pembuluh darah, kekakuan pada pembuluh darah, obesitas, gaya hidup tak sehat, maupun kondisi medis yang mendasari.

Sekarang Anda sudah tahu usia untuk hamil yang paling ideal menurut medis, bukan? Patuhi anjuran tersebut, khususnya jika Anda ingin terhindar dari risiko-risiko yang telah disebutkan sebelumnya.

Pantau terus kandungan Anda dengan rajin mengecek Kalender Kehamilan ini.

Jika butuh bantuan atau ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai batas usia untuk hamil, silakan berkonsultasi lebih lanjut pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam. Anda juga dapat menemukan berita kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Kehamilan
usia kehamilan