Selama hamil, Anda dan pasangan tentu kerap penasaran dengan jenis kelamin bayi. Tidak sedikit mitos yang beredar terkait cara mengetahui gender bayi. Salah satu mitos yang beredar adalah mengetahui gender dari gerakan bayi dalam perut. Namun, benarkah mitos yang satu ini?
Penentuan jenis kelamin sendiri sebenarnya sudah bisa dilakukan sejak usia kehamilan 20 minggu. Bahkan, penentuan jenis kelamin ini bisa ditentukan pada usia 16 minggu. Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, satu-satunya cara yang bisa memprediksi dan melihat jenis kelamin dalam kandungan adalah dengan melakukan pemeriksaan Ultrasonografi.
“Gerakan janin menandakan sehat atau tidaknya bayi dalam kandungan, bukan sebagai indikasi jenis kelamin bayi. Jadi kalau ditanya apakah valid atau tidaknya metode prediksi gender dari gerakan bayi dalam perut, jawabannya tidak. Yang bisa memastikan jenis kelamin bayi Anda adalah pemeriksaan ultrasonografi,” ujar dr. Astrid pada KlikDokter.
Dasar penentuan jenis kelamin adalah melalui USG, dengan terlihatnya penis dan skrotum (kantung kemaluan) pada laki-laki dan labia pada perempuan. Terlihatnya penis menunjukkan bahwa janin adalah laki-laki, namun tidak terlihatnya penis bukan merupakan bukti yang cukup untuk menentukan janin tersebut adalah perempuan.
Untuk menentukan jenis kelamin perempuan diperlukan terlihatnya tanda berupa tiga garis menggambarkan labia. Hal itu merupakan indikasi yang valid dan sangat akurat bahwa janin tersebut adalah perempuan.
Selain menggunakan USG, dr. Astrid mengatakan bahwa tes DNA janin yang diambil dari darah ibu juga dapat menentukan jenis kelamin janin. Namun pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang besar. Pemeriksaan ini pun hanya dapat dilakukan di laboratorium khusus.
Apa Arti Gerakan Bayi dalam Perut?
Meski tidak bisa memberitahu gender bayi dalam perut ibu, gerakan janin bisa menjadi indikasi sehat atau tidaknya bayi yang sedang dikandung.
Gerakan bayi dalam perut merupakan salah satu hal yang paling ditunggu oleh ibu hamil, apalagi bila ini merupakan kehamilan pertama. Sebagian besar ibu hamil akan merasakan gerakan bayi dalam perut pada usia kehamilan 18-20 minggu. Namun bila ini merupakan kehamilan yang pertama, umumnya gerakan janin baru disadari ketika usia kehamilan menginjak 20-22 minggu.
Dijelaskan oleh dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, seiring berkembangnya janin, jumlah dan jenis gerakan bayi dalam perut akan mengikuti pola aktivitasnya.
“Sore menjelang malam merupakan waktu bayi dalam kandungan aktif bergerak. Sedangkan di siang dan malam hari, bayi akan tidur selama 20 sampai 40 menit. Pada waktu inilah bayi memang tidak bergerak. Jadi jangan khawatir ketika bayi Anda tidak bergerak dalam perut,” ujar dr. Fiona.
Jumlah gerakan janin akan semakin meningkat hingga usia kehamilan 32 minggu. Setelah itu jumlahnya akan relatif sama, walaupun jenis gerakan dapat berubah hingga waktu melahirkan. Tapi, jika gerakan bayi dalam perut terus berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan, maka jangan tunda pemeriksaan ke dokter. Hal ini bisa menjadi tanda ada permasalahan dalam kandungan Anda.
Terutama jika gerakan bayi berkurang disertai dengan perdarahan, ini bisa menjadi ciri Anda mengalami keguguran atau bayi meninggal dalam kandungan.
Kini Anda dapat memahami penjelasan tentang gerakan bayi dalam perut. Lakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi Anda. Bila ingin mengetahui jenis kelamin bayi, lakukan pemeriksaan USG agar hasil lebih akurat.
(FR/RPA)