Memiliki keturunan adalah impian bagi pasangan suami-istri. Sayangnya, hal tersebut tidak mudah untuk diwujudkan. Salah satu faktor yang menjadi penghalang adalah polip rahim pada wanita.
Polip rahim adalah benjolan di dinding rahim yang mengarah ke dalam rongga rahim. Karena berasal dari jaringan uterus (endometrium). Penyakit ini sering disebut sebagai polip endometrium.
Pada polip rahim, jaringan yang tumbuh ke rongga rahim menempel pada dinding rahim melalui sebuah tangkai. Hal ini pula yang membedakannya dengan kondisi lain di rahim, seperti mioma uteri yang umumnya tidak bertangkai.
Ukuran polip rahim bervariasi. Mulai dari sekecil biji wijen hingga sebesar bola golf dan bisa ditemukan tunggal atau jamak.
Artikel Lainnya: 5 Gejala Polip Rahim Paling Umum yang Perlu Anda Ketahui
Penyebab dan Gejala Polip Rahim
Sejauh ini, penyebab polip masih belum diketahui dengan pasti. Faktor hormonal diperkirakan menjadi salah satu pencetusnya. Hormon estrogen yang berperan dalam penebalan endometrium dalam setiap siklus haid rupanya juga berhubungan dengan tumbuhnya jaringan polip.
Tidak berhenti di situ, terjadinya polip rahim juga diduga berhubungan dengan berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi pada wanita. Adapun faktor risiko lain dari polip rahim, yaitu usia.
Polip rahim lebih sering dialami oleh wanita berusia 40–50 tahun. Polip rahim sangat jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, meski kemungkinannya masih tetap ada. Terkait gejala polip rahim, berikut ini adalah beberapa di antaranya.
- Menstruasi atau haid tidak teratur, dengan volume darah yang keluar lebih banyak dari biasanya (menoragia).
- Perdarahan di luar siklus haid.
- Perdarahan setelah berhubungan seksual.
- Gangguan kesuburan, sehingga membuat wanita dengan polip rahim sulit hamil.
Artikel Lainnya: Mengenal Perbedaan Polim Rahim dan Polip Serviks
Polip Rahim, Penyebab Sulit Hamil
Polip rahim terbukti berhubungan dengan gangguan kesuburan (infertilitas). Ini karena polip menyebabkan iritasi pada dinding rahim sehingga embrio sulit menempel (implantasi).
Adanya polip juga mencetuskan peradangan rahim yang mempersulit gerakan sperma saat untuk mencapai sel telur. Peradangan ini juga menjadi penghambat embrio (bakal janin) untuk berkembang, terutama di masa awal kehamilan.
Berangkat dari alasan itu, peneliti setuju bahwa wanita dengan dengan polip rahim sulit hamil dan mendapatkan keturunan. Salah satu penelitian bahkan mengatakan bahwa wanita dengan polip rahim hanya memiliki kemungkinan hamil sebesar 28%.
Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan agar wanita dengan polip rahim bisa tetap hamil? Ada. Dengan cara operasi pengangkatan polip. Penelitian mengungkap bahwa tindakan operasi pengangkatan polip dapat meningkatkan kemungkinan hamil hingga 63%.
Tips Mencegah Polip Rahim
Bagi wanita yang tidak ingin mengalami polip rahim, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut ini.
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat agar terhindar dari tekanan darah tinggi.
- Mencatat dengan baik siklus haid setiap bulan.
Apabila Anda mengalami haid tidak teratur, darah haid lebih banyak dari biasanya, terdapat perdarahan di luar siklus haid atau setelah berhubungan seksual, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi (USG) untuk memastikan ada/tidaknya polip rahim. Kalaupun terdeteksi polip, dokter bisa langsung merencanakan tindakan serta pengobatan yang tepat untuk mengatasinya.
Terbukti bahwa wanita dengan polip rahim akan lebih sulit hamil. Karena itu, apabila Anda kesulitan untuk hamil dan mengalami gejala polip rahim seperti yang telah disebutkan, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter.
Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, polip rahim akan bisa teratasi hingga tuntas sehingga kemungkinan untuk hamil juga akan kembali tinggi. Jangan ragu untuk bertanya soal kehamilan via Tanya Dokter di KlikDokter.
(NB/AYU)