Kehamilan membuat sistem imun ibu menurun dan rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit yang dapat menyerang adalah flu. Bagi orang yang sedang tidak hamil, flu mungkin tidak terlalu berbahaya. Namun, bagi ibu hamil, flu berisiko membahayakan kesehatan dirinya maupun janin di dalam kandungan.
Bahkan disebut-disebut, terjangkit flu saat hamil menyebabkan anak mengalami gangguan bipolar dewasa nanti. Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan mood ekstrem.
Orang dengan kondisi bipolar bisa mengalami depresi (sedih berlebihan) dan berubah menjadi gembira dalam waktu yang cepat. Lantas, benarkah risikonya demikian? Simak pembahasan dan pendapat dokter mengenai hal tersebut di bawah ini.
Peneliti: Terkena Flu saat Hamil Menyebabkan Anak jadi Bipolar
Studi yang diterbitkan oleh JAMA Psychiatry tahun 2013 mengamati semua anak yang lahir di California Utara selama tahun 1959 sampai 1966. Peneliti menemukan, sebanyak 92 anak yang mengembangkan gangguan bipolar cocok dengan diagnosis ibu yang mengalami influenza ketika hamil.
Peneliti menyarankan para ibu untuk tidak khawatir berlebihan, karena risiko tersebut sebetulnya rendah. Hanya ada 3-4 persen kemungkinan anak mengalami bipolar akibat ibunya mengalami flu sewaktu hamil.
Kendati demikian, peneliti juga menjelaskan bahwa risiko anak mengalami bipolar bisa lebih tinggi apabila bumil terkena flu saat trimester kedua atau ketiga.
Artikel Lainnya: Jenis-jenis Bipolar yang Perlu Anda Kenali
Menanggapi soal ini dr. Sepriani Timurtini Limbong mengatakan, “Ada penelitian yang menemukan itu. Hal ini untuk influenza, bukan common cold yang biasa dialami."
Dokter Sepri menjelaskan, risiko terkena flu saat hamil bukan hanya itu saja. Risiko yang menyerang kesehatan ibu hamil juga sama berbahayanya jika flu tidak segera ditangani.
"Kalau ibu hamil mengalami influenza memang risiko terjadi komplikasinya lebih tinggi, entah kepada ibunya atau janinnya. Seperti persalinan prematur, bayi lahir dengan penyulit, ibu mengalami gagal napas, dan beberapa masalah lainnya," jelasnya.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Cegah Flu saat Hamil?
Di dalam studi tersebut, Dr. Alan Brown sebagai peneliti menyarankan ibu hamil untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika punya gejala flu. Pengobatan dari dokter bisa mengurangi keparahan dan risiko komplikasi flu saat hamil.
Selain itu, pencegahan semasa hamil juga penting dilakukan, salah satunya dengan suntik vaksin flu. Memangnya boleh ibu mendapatkan vaksin flu saat hamil?
"Vaksin influenza boleh diberikan ke ibu hamil dan memang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Minimal sekali selama kehamilan, di trimester berapa saja," ungkap dr. Sepriani.
Artikel Lainnya: Anak dengan Gangguan Mental, Apa yang Orang Tua Perlu Lakukan?
Dokter Sepriani juga menambahkan, vaksin flu ini penting dilakukan terutama untuk ibu yang tinggal di negara dengan seasonal influenza.
Di samping itu, vaksin bukanlah satu-satunya pencegahan flu, ada hal lain yang perlu dilakukan ibu hamil. Contohnya, dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti minum air putih cukup, istirahat, serta mengonsumsi asupan mikronutrien seperti vitamin dan mineral harus terpenuhi.
"Lalu, selama hamil jangan dekat-dekat dengan orang yang lagi sakit. Karena kehamilan itu sebenarnya membuat imunitas ibu relatif rendah. Kalau misal sakit, gejala klinisnya bisa saja lebih berat," tambah dr. Sepriani.
Itu dia informasi dan pencegahan yang harus ibu lakukan saat hamil. Kondisi kesehatan ibu benar-benar harus dijaga ya selama masa kehamilan. Apabila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut, Anda bisa konsultasikan hal itu ke dokter kandungan. Untuk lebih mudahnya, gunakan fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)