“Polio? Memang masih ada, ya, di Indonesia?” Indonesia memang sudah menyatakan diri bebas dari polio sejak lama. Namun demikian, anak Indonesia masih belum bebas dari ancaman penyakit penyebab kelumpuhan ini, selama seluruh dunia belum bebas dari polio.
Oleh karena itu, ketahui tujuh hal penting seputar polio untuk dapat melindungi anak dari penyakit tersebut.
1. Polio, Apa Itu?
Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Polio menyerang sistem saraf tepi, terutama anggota gerak. Tungkai adalah organ yang paling sering terserang infeksi virus polio. Polio biasanya menyerang anak yang berusia kurang dari 5 tahun.
2. Penularan
Polio ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses orang yang terinfeksi polio. Ketika virus tersebut masuk ke dalam tubuh, ia akan berkembang biak di saluran cerna, dan menyerang saraf.
3. Gejalanya
Gejala awal yang ditimbulkan setelah anak terkena virus polio adalah cepat lelah, lemas, demam, sakit kepala, mual, muntah, dan kaku pada bagian leher. Sebanyak 1 dari 200 anak yang terinfeksi akan mengalami kelumpuhan pada saraf dari anggota tubuh yang terkena. Jika kelumpuhan sudah terjadi, maka hal tersebut bersifat permanen dan tidak dapat diobati.
4. Indonesia Bebas Polio?
Indonesia telah menyatakan diri bebas polio sejak tahun 1995, dan tidak pernah ditemukan lagi kasus polio sejak saat itu. Namun pada tahun 2005, terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio yang ditemukan di Sukabumi dan menyebar ke pulau Jawa dan Sumatera. Hasil penelusuran menemukan virus polio yang menyebabkan KLB tersebut berasal dari luar negeri, yaitu Nigeria.
5. Cegah dengan Vaksinasi
Berkaca dari KLB pada tahun 2005, ternyata masih banyak anak Indonesia yang belum memiliki kekebalan terhadap polio. Selama virus polio belum musnah dari muka Bumi. Kelumpuhan yang sudah terjadi akibat virus polio tidak dapat diobati. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk memeroleh kekebalan terhadap polio adalah dengan vaksinasi.
6. Jadwal Vaksin Polio
Vaksin polio terdiri dari dua jenis, yaitu tetes yang diberikan lewat mulut serta suntikan. Vaksin polio pertama harus langsung diberikan setelah bayi lahir (usia 0 bulan). Selanjutnya, jadwal vaksin berikutnya adalah ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin polio dapat diulang kembali ketika anak berusia 18-24 bulan dan 5 tahun.
7. Efek Samping
Umumnya vaksin polio aman untuk diberikan kepada bayi. Namun, bayi yang divaksin juga dapat mengalami demam dan mencret ringan—meski demikian, hal ini sangat jarang terjadi.
Mengingat pentingnya vaksin polio, sudah semestinya agar semua anak Indonesia mendapatkan vaksin tersebut. Jika anak Anda terlambat divaksin, jangan khawatir. Anda tidak perlu mengulang dari awal. Cukup lanjutkan jadwal vaksin polio yang terlambat, tidak peduli berapa lama anak terlambat mendapatkan vaksinasi dari jadwal yang seharusnya.