Bagi wanita dewasa, haid atau menstruasi yang datang setiap bulan sudah menjadi hal biasa. Namun bagi anak remaja yang pertama kali mengalaminya, ini bisa bisa membuat perasaannya jadi campur aduk dan tubuhnya jadi tidak nyaman. Lalu, apa yang harus orang tua lakukan saat anak haid pertama?
Cara Menghadapi Menstruasi atau Haid Pertama Anak
Agar putri Anda mengalami haid pertama dengan nyaman dan tenang, Anda perlu mengajarkan beberapa hal tertentu tentang menstruasi perempuan. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda sampaikan pada anak:
-
Jelaskan Arti Haid
Pertama, Anda bisa menjelaskan apa itu haid atau menstruasi. Katakan pada anak Anda, bahwa setiap perempuan akan mengalami haid dan itu normal.
Jelaskan juga, bahwa munculnya haid adalah proses di mana organ reproduksi wanita sudah siap untuk bisa hamil dan melahirkan.
Perubahan yang terjadi pada anak ini sebaiknya dibicarakan dan dijelaskan sedini mungkin. Kira-kira saat anak perempuan memasuki usia 9 atau 10 tahun, atau bahkan sebelum ia mengalami haid pertama.
Penjelasan dan edukasi dari orang tua sangat penting untuk mencegah kesalahan informasi yang anak dapat.
-
Waktu dan Seberapa Sering Haid
Anda juga perlu menjelaskan pada putri tercinta bahwa siklus haid pada umumnya akan berulang setiap 21 sampai 35 hari sekali. Haid bisa terjadi selama 3 sampai 7 hari dan belum tentu datang pada tanggal yang sama setiap bulan.
Selain itu, penting juga untuk memberitahukan anak bahwa haid bisa tak teratur pada awalnya, bisa lebih jarang maupun lebih sering. Namun, siklus haid perlahan-lahan biasanya akan semakin teratur.
Artikel lainnya: Mengapa Tanggal Haid Bisa Maju Mundur?
-
Memilih Jenis dan Cara Pakai Pembalut
Wanita di Indonesia umumnya lebih banyak yang pakai pembalut ketimbang tampon. Meski demikian, memilih pembalut bukanlah perkara mudah karena ada banyak tipe yang dijual di pasaran.
Sebisa mungkin para orang tua menyediakan pembalut yang tidak mengandung parfum untuk mencegah risiko iritasi pada vagina anak.
Ajarkan pula kapan anak sebaiknya menggunakan pembalut bersayap (wing), biasanya untuk hari pertama sampai hari ketiga aliran darah keluar lebih banyak. Sedangkan pembalut yang panjang dapat digunakan saat malam hari untuk mencegah darah tembus ke kasur atau pakaian.
Penting juga untuk mengingatkan anak bahwa pembalut harus diganti setiap 4-6 jam guna mencegah lembap pada vagina.
Selain itu ajarkan anak untuk membersihkan pembalut dengan air, lalu dibungkus pakai kertas atau plastik sebelum membuangnya ke tempat sampah.
-
Menyediakan Pembalut di Tas
Punya stok pembalut di dalam tas sekolah memang terkesan sepele. Namun pada anak perempuan yang baru memiliki haid pertama, ini mungkin akan membuat ia merasa tidak nyaman dan malu.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa menyarankan anak menyimpan pembalutnya di dalam pouch atau dompet khusus.
Beritahu juga bahwa menyimpan stok pembalut lebih penting daripada harus bingung mencari pembalut sedangkan “si bulan” sudah datang tanpa kompromi.
-
Gejala PMS
Pre-menstrual syndrome atau PMS adalah kumpulan berbagai gejala yang dapat dirasakan jelang haid. Sebagian perempuan ada yang mengeluhkan perutnya terasa tidak nyaman, sakit kepala, kembung, mual, merasa cepat lelah, dan suasana hati yang tidak stabil.
Sebagai orang tua yang sedang mengedukasi anak perempuan yang mau atau sedang haid pertama, Anda perlu menjelaskan bahwa gejala PMS bisa saja dialami oleh si anak.
Katakan juga bahwa PMS biasanya akan terjadi di awal-awal haid dan akan membaik seiring masa menstruasi usai.
Penting juga untuk meminta anak memberitahukan kepada Anda jika ia mengalami nyeri perut yang membuat aktivitasnya terganggu. Jika keluhan tersebut sangat mengganggu, anak bisa mengonsumsi obat pereda nyeri haid seperti paracetamol.
Namun jika rasa nyerinya masih bisa ‘diajak kompromi’ Anda bisa mengompres perutnya dengan botol berisi air hangat, agar ia lebih relaks.
-
Catat Siklus Haid
Siklus haid yang tak teratur kadang menjadi satu-satunya pertanda adanya gangguan pada sistem reproduksi. Sehingga, sangat penting untuk mencatat siklus haid.
Agar praktis, siklus haid bisa dicatat di handphone, atau bisa juga Anda menaruh kalender di kamar anak dan memintanya menandai tanggal saat haid berlangsung.
Sebagai alternatif lain, sebagian orang menandai siklus haidnya di selembar kertas yang ditempel di dinding kamar mandi.
-
Apa yang Harus Dilakukan Jika 'Tembus'
Haid yang 'tembus' ke rok atau celana bisa membuat anak malu. Sebelum hal itu terjadi, sampaikan pada anak bahwa peristiwa rok 'tembus' saat menstruasi bisa terjadi dan hal itu dialami oleh banyak perempuan. Jadi, anak tak perlu merasa malu atau stres jika hal tersebut sampai terjadi.
Artikel lainnya: 5 Mitos tentang Haid yang Perlu Anda Luruskan
Sampaikan juga bahwa anak dianjurkan mengganti pembalutnya sebelum penuh untuk menghindari tembus. Selain itu, anak juga bisa membawa bawahan dan celana dalam ekstra untuk mengantisipasi tembus saat menstruasi.
-
Cara Membersihkan Vagina Saat Haid
Banyak orang memiliki persepsi bahwa area vagina akan sangat kotor saat haid. Akibat persepsi tersebut banyak orang jadi membersihkan vagina berlebihan pakai sabun pembersih khusus. Pada dasarnya, vagina bisa membersihkan dirinya sendiri saat sedang haid maupun tidak.
Maka dari itu, tidak perlu sabun pembersih khusus atau sampai melakukan douche vagina (membersihkan sampai ke lubang vagina atau serviks). Membersihkan vagina berlebihan bisa menyebabkan iritasi dan masalah pada area kewanitaan.
Anda hanya perlu menjelaskan, bahwa membersihkan vagina itu simpel, caranya adalah dengan membasuh daerah vagina hingga anus dengan air mengalir.
Ajarkan pula untuk mengeringkan vagina pakai tisu atau kain bersih setelah dibasuh air. Hal ini agar vagina berada dalam keadaan yang tidak terlalu lembap.
-
Haid Tanda Tubuh Anak Sudah Subur
Telah mengalami haid menandakan bahwa seseorang telah berada dalam usia subur. Hal itu juga berarti bahwa sewaktu-waktu dapat hamil jika sel telurnya bertemu dengan sperma di rahim.
Sebisa mungkin, Anda telah menjelaskan hal tersebut pada anak sebelum ia mendapatkan haid pertamanya.
Ajarkan pula kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap seksualitasnya. Misalnya, yang boleh menyentuh atau melihat bagian kewanitaannya hanya boleh dirinya sendiri dan juga dokter. Selain itu, tidak ada yang boleh melihat atau memegang area vagina.
Membicarakan hal ini tidaklah mudah. Carilah suasana yang tenang dan nyaman, dan saat anak dalam suasana hati yang baik.
Umumnya anak perempuan lebih nyaman membicarakan hal ini dengan ibu, tante atau kakak perempuannya.
Memberitahu tentang haid pertama pada anak memang tidak mudah. Akan tetapi, hal ini sangat penting untuk dilakukan guna mencegah terjadinya salah informasi.
Carilah waktu yang tepat dan bicarakan hal seputar haid pertama pada anak dengan bahasa sehalus dan sejelas mungkin. Apabila mau konsultasi tentang haid, jangan ragu ajukan pertanyaan lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/RPA)