Seberapa banyak dan kualitas curahan kasih sayang orang tua dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Bunda, jangan sampai anak kurang perhatian, ya! Karena menurut studi, ukuran otak anak terancam lebih kecil!
Bicara tentang perkembangan otak anak, biasanya fokus orang tua adalah asupan nutrisi dan aktivitas untuk menstimulasinya. Nyatanya, perkembangan otaknya sudah dimulai sejak masih dalam kandungan dan terus berlangsung hingga usianya 8 tahun.
"Otak anak bersifat seperti spons yang menyerap segala informasi dari lingkungan sekitar dan disimpan sebagai memori. Maka, stimulasi dan nutrisi sangat penting untuk memastikan bahwa otak anak berkembang optimal," ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Tumbuh kembang otak anak memang perlu diperhatikan agar dia nantinya ia benar-benar tumbuh sebagai manusia seutuhnya. Bantu anak mendapatkan haknya untuk bertumbuh.
Artikel Lainnya: 4 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Anak
Anak yang Kurang Perhatian Ukuran Otaknya Lebih Kecil?
Nutrisi dan dan stimulasi memang memengaruhi perkembangan otak anak. Namun, ada satu hal lain yang tak kalah penting, yaitu perhatian orang tua kepada anak.
Bahkan, baru-baru ini ada penelitian yang menyebut, kehidupan awal si Kecil yang terabaikan alias tidak mendapatkan kasih sayang yang selayaknya, itu bisa membuat ukuran anak menjadi kecil.
Tim peneliti di King's College London, Inggris, mengikuti anak-anak adopsi yang tinggal di beberapa panti asuhan di Rumania. Buruknya perawatan di sana terekspos pada tahun 1989, pasca jatuhnya diktator komunis Nicolae Ceausescu.
Pada masa itu, panti asuhan mendapat julukan “lubang neraka”, karena anak-anak di sana dilaporkan dirantai, kotor, kurus, tak terurus. Kontak sosial anak-anak tersebut juga dicabut, tidak diberikan mainan, serta sering terjangkit penyakit.
Temuan peneliti, anak-anak tersebut tumbuh dengan otak 8,6 persen lebih kecil dari anak adopsi lainnya. Anak-anak yang diteliti menghabiskan waktu antara 2 minggu hingga 4 tahun di panti asuhan tersebut.
Adanya Ancaman Gangguan Kesehatan Mental
Penelitian sebelumnya pada anak-anak yang kemudian diadopsi oleh keluarga yang penuh kasih di Inggris menunjukkan, mereka masih mengalami masalah kesehatan mental di masa dewasa.
Artikel Lainnya: Melindungi Anak dengan Pola Asuh yang Tepat
Gangguan seperti autisme, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan mudah dekat dengan orang asing secara tidak wajar (disinhibited social engagement disorder) juga tercatat.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal “Proceedings of the National Academy Sciences” adalah yang pertama kali memindai otak untuk mencari jawaban.
Ada 67 anak adopsi Rumania dalam penelitian ini. Otak mereka dibandingkan dengan 21 anak adopsi lainnya yang menerima perhatian cukup pada awal kehidupannya.
"Apa yang kami temukan benar-benar mengejutkan," kata Prof. Sonuga-Barke kepada BBC.
Pertama, total volume (baca: ukuran) otak adalah 8,6 persen lebih kecil pada anak-anak adopsi di Rumania. Semakin lama waktu yang dihabiskan di panti asuhan, makin besar pengurangan ukuran otak yang tercatat. Namun, dampaknya pada otak tidak seragam.
"Kami menemukan perbedaan struktural antara kedua kelompok di tiga wilayah otak. Wilayah ini terkait dengan fungsi seperti organisasi, motivasi, integrasi informasi, dan memori.” Demikian dikatakan oleh Prof. Mitul Mehta, salah satu peneliti.
Para peneliti mengatakan, temuan ini dapat membantu menjelaskan IQ yang lebih rendah dan tingkat ADHD yang lebih tinggi ketika anak-anak itu tumbuh dewasa. Meski begitu, apa yang tak bisa dijelaskan dari penelitian ini adalah efek pengabaian anak di masa awal kehidupan pada otak.
Artinya, sulit untuk mengetahui efek dari trauma pada masa awal kehidupan anak, seperti pelecehan atau sempat menjadi pengungsi.
Meski begitu, temuan penelitian ini jelas menunjukkan dampak pada pekembangan otak yang lebih besar dibandingkan gizi buruk.
Walaupun masih perlu dikaji lebih dalam, tetapi temuan penelitian tersebut bisa mengingatkan orang tua untuk mencurahkan kasih sayang yang layak untuk anak. Pasalnya, ada ancaman bahwa kurang perhatian berkaitan dengan ukuran otak anak yang lebih kecil, lho!
(RN/RPA)