Siapa tak suka makan mi instan? Orang dewasa hingga anak-anak rasanya tidak akan menolak saat disodori semangkuk mi cepat saji ini. Namun, karena tinggi garam, pengawet, dan pewarna, anak-anak tidak terlalu dianjurkan makan mi instan.
Sebagian berpendapat, terlalu sering makan mi instan bisa mengganggu kecerdasan anak. Benarkah bahaya mi instan untuk anak tersebut?
Bahaya Mi Instan untuk Kecerdasan Anak
Dikutip dalam The Health Site, mi instan tidak mengandung banyak nutrisi. Makanan cepat saji ini malah mengandung beberapa bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental anak.
Makanan kemasan ini juga terbuat dari tepung olahan (maida). Yang artinya, mi instan tidak mengandung vitamin dan mineral esensial mumpuni sehingga kurang memiliki nilai gizi.
Lebih jauh lagi, dinukil dari Sapien Labs, konsumsi mi instan terkait secara signifikan dengan kinerja otak serta neurokognitif, termasuk memori dan penalaran mental.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Lifestyle Medicine tersebut menjelaskan, makan asupan cepat saji yang tidak sehat, seperti mi instan, bisa merusak kemampuan otak untuk bekerja secara optimal.
Artikel lainnya: Dampak Kesehatan Jika Anak Konsumsi Mi Instan Berlebihan
Namun, penelitian tersebut tidak menyebutkan hubungan sebab-akibat yang jelas soal bagaimana mi instan memengaruhi kecerdasan otak anak.
Selain itu, mi instan juga dikaitkan dengan kandungan MSG tinggi, yang dinilai bisa menghambat kecerdasan. Namun, menurut dr. Adeline Jaclyn, sejauh ini belum ada penelitian yang mengaitkan efek MSG pada fungsi otak manusia. Pengujian masih terbatas pada hewan.
“Belum ada penelitian efek MSG terhadap manusia. Efek itu (hingga memengaruhi fungsi otak) juga kalau dosisnya berlebihan,” kata dr. Adeline.
Pada dasarnya, efek makan mi instan untuk anak tidak baik untuk kesehatan secara umum. Menurut dr. Adeline, kandungan gizi dalam mi instan tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Belum lagi risiko jangka panjang dari pengawet yang ada di mi instan.
Nutrisi makro, seperti protein dan lemak, yang dibutuhkan otak tidak ditemukan dalam mi instan. Selain itu, mi kemasan tidak mengandung sejumlah mikronutrien, seperti mineral dan vitamin, yang penting untuk kerja otak.
Artikel lainnya: Dampak Mi Instan pada Pertumbuhan Anak
Tips Makan Mi Instan agar Tak Sampai Ganggu Kecerdasan Anak
Dokter Adeline mengatakan, ada baiknya mi instan tidak diberikan atau sangat dibatasi pada anak-anak. Betapa pun sedapnya rasa mi instan, Anda perlu lebih berhati-hati sebelum menyajikannya langsung kepada anak.
Berikut pilihan cara penyajian mi instan untuk meminimalkan efek buruk yang ditimbulkan:
- Setelah mi masak, tiriskan air rebusannya.
- Alih-alih menggunakan perasa dan bumbu kemasan yang disisipkan dalam kemasan, cobalah untuk meracik bumbu sendiri. Bumbu ala rumahan akan lebih sehat dan rendah garam.
- Saat memasak mi, pilih minyak alternatif yang lebih sehat, misalnya, minyak zaitun. Jika memungkinkan, hindar menambahkan minyak apa pun agar lebih sehat.
- Karena mi tidak memiliki nilai gizi apa pun, Anda dapat menambahkan sayuran cincang, seperti kubis, wortel, kacang polong, kacang-kacangan; ataupun telur. Cara ini akan membuat penampilan mi lebih menarik secara visual sekaligus enak.
- Saat membeli mi instan, perhatikan mi yang mengandung natrium dan lemak lain dalam jumlah rendah. Kebanyakan mi instan diperuntukkan bagi orang dewasa.
Sejauh ini, efek makan mi instan untuk kecerdasan anak masih butuh penelitian mendalam. Namun, alih-alih mi instan, berikan asupan yang lebih sehat dan bergizi lengkap pada si kecil setiap hari.
Cek pertumbuhan si kecil setiap hari dengan fitur Tumbuh Kembang Anak dari aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]