Usia Berapa Anak Perempuan Mengalami Haid Pertama?

Baru-baru ini viral kisah anak berusia 12 tahun tengah hamil delapan bulan. Remaja dengan nama samaran Bunga tersebut diketahui sebagai korban kekerasan seksual. 

Kehamilan sendiri memang mungkin terjadi ketika anak perempuan menginjak usia belasan. Pasalnya, pada rentang usia ini perempuan umumnya sudah mengalami haid pertama. 

Meski begitu, usia minimal haid setiap perempuan berbeda-beda. Lalu, umur berapa sih normalnya anak haid pertama kali?

Usia Berapa Normalnya Anak Perempuan Menstruasi?

Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp.A, usia menarche normal atau menstruasi pertama biasanya terjadi sekitar 1-2 tahun setelah anak perempuan mengalami tanda pubertas.

Sebelum haid pertama, sejumlah perubahan dialami perempuan ketika memasuki masa remaja menuju dewasa. Perubahan yang dimaksud, seperti bertambahnya tinggi badan, tumbuh payudara, serta muncul rambut pada kemaluan dan ketiak. 

Umumnya, usia haid anak perempuan terjadi pada rentang usia 10-14 tahun. Berdasarkan Jurnal Kesehatan Reproduksi, rata-rata anak perempuan di Indonesia mengalami menstruasi pertama pada usia 12,96 tahun. 

Saat anak Mama mengalami menstruasi, artinya dia sudah bisa hamil. Kehamilan bahkan bisa terjadi tepat sebelum kemunculan haid pertama. Sebab, hormon yang mendukung proses kehamilan sudah aktif di dalam tubuh perempuan. 

Hormon yang dimaksud, yaitu estrogen dan progesteron. Kedua hormon yang berperan dalam pembentukan lapisan rahim ini dilepaskan oleh ovarium. Ovarium juga menghasilkan sel telur (ovum).

Nah, ketika lapisan rahim menebal, sel telur siap untuk dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim dan darah akan luruh sehingga menyebabkan menstruasi. 

Sebaliknya, ketika seorang gadis berhubungan seksual dan sel telurnya dibuahi oleh sperma, nantinya ovum akan menempel pada lapisan rahim. Proses kehamilan pun dimulai dari terbentuknya zigot hingga menjadi janin. 

Artikel Lainnya: 9 Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Pertama Haid

Penyebab Anak Mengalami Menstruasi Dini

Menurut National Health Service UK, anak perempuan Mama juga berpotensi mengalami menstruasi lebih cepat, yakni di usia 8 tahun. 

Belum diketahui secara pasti penyebab seorang anak mengalami menstruasi dini. Namun, sejumlah faktor bisa jadi pemicunya, di antaranya:

1. Faktor Genetik

Anak bisa mengalami haid pertama terlalu cepat akibat faktor genetik dari orang tua. Kondisi ini disebut sebagai pubertas prekoks sentral familial. 

2. Sering Mengonsumsi Minuman Manis

Berdasarkan penelitian dalam Human Reproduction Journal, mengonsumsi minuman manis yang mengandung sukrosa dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami menstruasi dini.

Sukrosa dalam minuman manis diduga dapat meningkatkan jumlah hormon insulin yang mengontrol kadar gula darah. Sering mengonsumsi minuman manis bisa bikin insulin dalam tubuh anak Mama melonjak sehingga meningkatkan konsentrasi hormon seksual. Anak pun berpotensi besar mengalami menstruasi lebih awal. 

Artikel Lainnya: 12 Fakta Haid yang Wajib Diketahui Wanita

3. Tumor Otak atau Sumsum Tulang Belakang

Saat anak mengalami menstruasi di usia yang sangat muda, tandanya dia mengalami pubertas dini. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat, seperti tumor otak maupun sumsum tulang belakang.

4. Mengonsumsi Junk Food Berlebihan

Menurut riset dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, kebiasaan mengonsumsi junk food diduga bisa jadi salah satu pemicu menstruasi dini. 

Kandungan lemak, protein hewan, dan lemak trans yang terkandung di dalam junk food dapat memicu pelepasan hormon yang memengaruhi terjadinya haid pertama pada anak. 

Artikel Lainnya: Perubahan yang Dialami Anak Perempuan Setelah Haid Pertama

Kini, Mama sudah tahu, ya, usia normal anak mengalami haid pertama. Penting bagi orang tua untuk mendiskusikan menstruasi bersama anak sejak usia dini, termasuk mengenai potensi kehamilan yang bisa terjadi. Dengan begitu, dia jadi lebih siap menghadapinya. Jangan malu menjawab pertanyaan apa pun yang dilontarkan oleh buah hati, termasuk mengenai seksualitas.

Informasi seputar kesehatan reproduksi perempuan, juga bisa Mama konsultasikan kepada dokter spesialis kandungan lewat layanan Tanya Dokter. Unduh aplikasi KlikDokter untuk menggunakan fiturnya, biar #JagaSehatmu dan keluarga lebih praktis!

(ADT/JKT)