Massa otot dapat dilatih melalui aktivitas menyehatkan seperti olahraga. Namun untuk mencapai hal tersebut, diperlukan tekad kuat dan kedisiplinan tinggi, karena waktu yang dibutuhkah tidaklah singkat.
Berdasarkan saran dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, Anda dapat melakukan sejumlah tips berikut untuk membantu membentuk masa otot:
- Latihan aerobik atau kardio berupa lari atau jogging selama 30 menit sebanyak 3 kali seminggu.
- Latihan beban dengan dumbell atau barbel sebanyak 3 set. Masing-masing set berisi 8 pengulangan. Lakukan sebanyak 2 kali seminggu.
- Latihan push up, sit up dan back up sebanyak yang Anda mampu setiap hari.
Tips di atas berlaku pada siapa pun yang memiliki tubuh prima dan matang. Namun, untuk sejumlah kasus seperti kaum lansia, hal ini mesti disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Massa Otot Anak vs Atlet
Perkembangan massa otot serta pemulihannya memiliki perbedaan signifikan pada tiap orang. Hal ini didasarkan pada faktor usia dan kondisi tubuh. Namun menurut sebuah penelitian, massa otot anak memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan seorang atlet.
Berdasarkan penelitian yang dilansir dari Newsweek, massa otot anak untuk pulih dari latihan intensitas tinggi lebih cepat daripada atlet. Hal ini memungkinkan mereka untuk memiliki perkembangan massa otot yang lebih pesat.
Studi kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok profesor dari Université Clermont Auvergne, Prancis, dan Edith Cowan University, Australia ini menyorot kemampuan anak yang memiliki daya tahan lebih baik daripada atlet atau kelompok orang dewasa lainnya. Peneliti menyelidiki kondisi tersebut lewat tes sepeda.
Para peneliti membagi responden ke dalam tiga kelompok: 12 anak laki-laki berusia antara 8-12 tahun, 12 orang dewasa, serta 13 atlet tingkat kompetisi nasional untuk melakukan tes bersepeda.
Demi menguji seberapa cepat mereka pulih dari latihan, peneliti memantau denyut jantung, kadar oksigen, tingkat asidosis dan laktat peserta, yang berkaitan dengan sensasi kelelahan pada otot.
Peneliti menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah anak-anak menggunakan metabolisme aerobik atau anaerobik ketika tubuh mereka “ditempa” oleh latihan fisik. Hasilnya, anak-anak mengungguli orang dewasa, bahkan atlet sekalipun.
“Anak-anak juga pulih dengan sangat cepat, bahkan lebih cepat daripada atlet yang terlatih baik. Pemulihan denyut jantung mereka yang lebih cepat dan proses penghilangan laktat juga lebih baik," ujar salah satu peneliti, Sebastien Ratel.
Meski demikian, para peneliti menyoroti bahwa anak-anak lebih mudah lelah daripada orang dewasa selama aktivitas fisik. Itu karena sistem kardiovaskular mereka kurang memadai dan lebih mungkin menciptakan gerakan tidak efisien, mengingat tubuhnya yang lebih kecil.
Para peneliti berharap temuan mereka dapat membantu dunia medis lebih memahami bagaimana tubuh manusia berubah seiring bertambahnya usia.
Membentuk Massa Otot dengan Baik
Selain melatih fisik dengan aktivitas yang telah dianjurkan di atas, dr. Septri turut merekomendasikan agar Anda rajin mengonsumsi asupan yang tepat untuk tubuh. Hal ini penting demi menjaga kesehatan dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
“Makan besar secara teratur 3 kali sehari, diiringi dengan camilan sehat sebanyak 1-2 kali. Asupan makanan harus mengandung karbohidrat, protein dan serat,” ungkapnya.
“Hindari makanan berlemak tinggi. Usahakan komposisi makanan Anda terdiri dari 40% karbohidrat, 40% protein, dan 20% lemak untuk tujuan meningkatkan massa otot,” terang dr. Sepri.
Jadi, ya, massa otot anak terbukti berkembang lebih pesat dibanding orang dewasa bahkan atlet sekalipun. Karena itu, jika Anda ingin membentuk massa otot dengan lebih optimal, lakukanlah sedini mungkin. Namun, jika Anda baru akan memulainya di usia dewasa, terapkanlah apa yang telah disampaikan oleh dr. Sepri di atas. Tak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga dan membentuk massa otot.
[NB/ RVS]