Kesehatan Anak

Kenapa Orang Tua dapat Melakukan Pelecehan Seksual kepada Anak Kandung

Ketika pelaku adalah orang tua, anak menanggung dampak psikologis yang berat. Psikolog Iswan Saputro akan membahas fenomena ini, termasuk faktor, dampak, dan upaya pencegahan pelecehan dalam keluarga.

Kenapa Orang Tua dapat Melakukan Pelecehan Seksual kepada Anak Kandung

Pelecehan atau kekerasan seksual rentan terjadi ketika adanya relasi kuasa (gap of power) antara pelaku dan korban, salah satunya dapat terjadi dalam lingkungan keluarga.

Pelecehan seksual rentan terjadi dalam keluarga yang disfungsional ketika adanya isu psikologis yang dimiliki oleh orang yang lebih tua dan menjadikan anak sebagai korban atau target.

Sangat disayangkan ketika pelaku adalah orangtua sendiri dan anak menanggung dampak psikologis dari pelecehan seksual.

Psikolog Iswan Saputro akan membahas fenomena ini dari sudut pandang psikologis, faktor dan dampak dari pelecehan seksual dalam keluarga, dan upaya pencegahannya.

Artikel lainnya: Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Anak

Penyebab Pelecehan Seksual dalam Keluarga

Keluarga yang disfungsional

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oleh orangtua kepada anak, seperti:

1. Keluarga yang disfungsional

Keluarga yang disfungsional adalah ketika orangtua tidak bisa memberikan perlindungan, teladan, dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak baik secara psikologis maupun fisik.

Keluarga dengan pola komunikasi yang buruk, adanya kekerasan dalam rumah tangga, konflik berkepanjangan, tidak kuatnya nilai sosial yang dianut, dan tidak adanya figur yang disegani dapat meningkatkan risiko pelecehan seksual pada anak.

2. Riwayat trauma dan menjadi korban

Pengalaman traumatik menjadi korban pelecehan seksual di masa lalu dan belum tertangani dapat meningkatkan risiko orangtua menjadi pelaku pelecehan seksual di kemudian hari.

Anak menjadi rentan untuk menjadi korban pelampiasan, pelecehan, atau kekerasan ketika orangtua memiliki kondisi traumatik yang tidak tertangani.

3. Gangguan kejiwaan

Gangguan kejiwaan yang dimiliki orangtua, seperti gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian ambang, dan gangguan kepribadian anti sosial dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku kekerasan dan pelecehan.

Gangguan kejiwaan tersebut biasanya diikuti dengan kontrol diri yang lemah, impulsif, empati yang rendah, dan agresivitas yang tinggi sehingga dapat memunculkan perilaku pelecehan.

4. Penyalahgunaan zat

Penggunaan alkohol dan narkoba sering kali dikaitkan dengan perilaku seksual yang tidak pantas. Zat-zat ini dapat mengurangi hambatan dan pengendalian diri sehingga meningkatkan risiko perilaku pelecehan seksual.

Artikel lainnya: Pengaruh Teknologi pada Pola Asuh Anak, Banyak Positifnya?

Dampak Pelecehan Seksual Pada Anak

PTSD

Pendampingan psikologis segera perlu diberikan kepada anak korban pelecehan seksual. Berikut dampak psikologis pelecehan seksual pada anak:

1. PTSD

Pelecehan seksual adalah pengalaman traumatik yang luar biasa sehingga dapat menyebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Gejala PTSD yang dapat muncul, seperti kilas balik, mimpi buruk, kecemasan atau ketakutan yang berlebihan, dan reaksi fisiologis ketika mengingat kejadian yang berkaitan dengan pelecehan.

2. Depresi

Risiko munculnya gejala-gejala depresi dapat meningkat ketika anak menjadi korban pelecehan seksual. Anak akan menunjukkan emosi sedih berkepanjangan yang kemudian mempengaruhi minat sosial, kesehatan fisik, isolasi diri, gangguan tidur, dan pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

3. Gangguan kepercayaan

Pelecehan seksual yang dilakukan oleh lingkungan keluarga terdekat dapat membentuk krisis kepercayaan (trust issue) pada anak.

Anak menjadi sulit untuk mempercayai lingkungan sosial, membuka diri kepada orang lain, dan kesulitan menciptakan hubungan interpersonal yang sehat.

4. Disfungsi seksual

Trauma seksual pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan disfungsi seksual di kemudian hari, termasuk ketidakmampuan untuk merasakan kepuasan seksual atau mengembangkan hubungan seksual yang sehat.

5. Krisis identitas

Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan identitas diri yang sehat. Kebingungan atas peran gender, seksualitas, dan harga diri dapat dirasakan anak korban pelecehan seksual.

Artikel lainnya: 7 Pola Asuh yang Menjauhkan Anak dari Kesuksesan

Dampak Pelecehan Seksual Pada Pelaku

Terbongkarnya perilaku pelecehan seksual juga dapat berdampak pada pelaku, seperti:

1. Rasa bersalah dan malu

Meskipun tidak semua pelaku merasakan penyesalan, beberapa mungkin mengalami rasa bersalah dan malu setelah melakukan pelecehan. Kesadaran akan pelanggaran moral dan sosial yang mereka lakukan dapat menyebabkan stres yang signifikan.

2. Gangguan kejiwaan

Pelaku pelecehan seksual seringkali memiliki gangguan kejiwaan yang mendasari. Gangguan-gangguan ini dapat diperburuk oleh perilaku pelecehan, menyebabkan peningkatan gejala seperti depresi, kecemasan, dan PTSD.

3. Isolasi sosial

Stigma yang kuat terhadap pelaku pelecehan seksual dapat membuat pelaku merasakan pengabaian dan diisolasi secara sosial. Ini dapat memperburuk masalah kesehatan mental mereka dan menghalangi mereka untuk mencari bantuan yang diperlukan.

Artikel lainnya: Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak

Solusi Pelecehan Seksual dalam Keluarga

Perlu pendekatan holistik dan keterlibatan banyak pihak untuk mengatasi dan mencegah pelecehan seksual dalam keluarga.

1. Terapi psikologis

Terapi psikologis tidak hanya dilakukan kepada anak sebagai korban, namun seluruh anggota keluarga untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.

Dampak psikologis yang dialami korban juga dapat mempengaruhi kualitas hidup anggota keluarga lainnya. Disisi lain, pelaku juga membutuhkan terapi psikologis terkait perilaku negatifnya.

2. Dukungan sosial

Dukungan sosial dari keluarga, sekolah, dan lingkungan dibutuhkan oleh anak korban pelecehan seksual. Menciptakan lingkungan yang aman bagi anak dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan mendukung proses pemulihan psikologis korban.

3. Pendidikan dan kesadaran

Meningkatkan kesadaran tentang pelecehan seksual dalam keluarga dan dampaknya adalah langkah penting dalam pencegahan.

Pendidikan tentang batas-batas yang sehat dalam keluarga, pentingnya komunikasi terbuka, dan cara melaporkan pelecehan dapat membantu mencegah kejadian ini di masa depan.

4. Intervensi hukum

Intervensi hukum seringkali diperlukan untuk melindungi korban dan mencegah kekerasan lebih lanjut. Pelaku pelecehan seksual harus menghadapi konsekuensi hukum atas tindakan mereka untuk memastikan keadilan dan keselamatan korban.

5. Program pemulihan komunitas

Program-program yang berfokus pada pemulihan komunitas dapat membantu mengatasi dampak pelecehan seksual.

Program ini dapat mencakup dukungan kesehatan mental, pendidikan, pelatihan keterampilan, dan bantuan ekonomi untuk membantu korban dan keluarga mereka membangun kembali kehidupan mereka.

Artikel lainnya: Awas, Ini Pola Asuh Anak yang Rentan Memicu Depresi

Kesimpulan yang bisa ditarik dari fenomena tersebut adalah pelecehan seksual terhadap anak kandung oleh orang tua adalah isu yang sangat kompleks dengan dampak psikologis yang mendalam bagi korban dan pelaku.

Intervensi yang holistik dan efektif dengan melibatkan terapi psikologis, dukungan sosial, pendidikan, intervensi hukum, dan program pemulihan komunitas dapat mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual dalam keluarga.

Jika Kamu ada pertanyaan seputar tema diatas Kamu bisa gunakan layanan Tanya Psikolog dan buatlah jadwal langsung dengan Temu Psikolog. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya!

Cek kesehatan Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.