Tak bisa dimungkiri bahwa tumbuh kembang anak harus didukung oleh waktu tidur yang cukup. Pada anak-anak, porsi tidur yang cukup ini tidak hanya penting untuk beristirahat, namun juga poin kunci dalam kesehatan tubuh dan perkembangan otaknya. Sebisa mungkin, jangan sampai si Kecil kurang tidur.
Sayangnya, tidak sedikit anak yang ternyata kurang jam tidurnya. Meski terkesan sepele, dampaknya bisa sangat besar terhadap proses belajar, tumbuh kembang dan masa depannya.
Durasi tidur ideal bagi anak
Pola tidur serta kebutuhan waktu tidur tiap anak bisa berbeda-beda. Salah satu yang paling menentukan adalah rentang usia. Pada anak yang beru lahir misalnya, pola tidur yang dimilikinya umumnya masih sangat berantakan.
Bisa jadi ia banyak tidur di siang hari dan pada malam harinya ia akan terjaga. Namun seiring dengan bertambahnya usia, pola tidur ini akan menjadi lebih teratur. Anak akan lebih aktif di siang hari dan butuh banyak istirahat di malam hari.
Tentu kecukupan akan jam tidur anak, baik siang maupun malam hari harus dipastikan terpenuhi. Berikut adalah durasi tidur yang ideal setiap harinya berdasarkan usia anak :
-
0-3 bulan
Bayi berusia 0-3 bulan membutuhkan 10-18 jam porsi tidur dengan pola yang belum teratur. Bayi umumnya akan mengantuk setelah 1-3 jam terjaga.
-
4-11 bulan
Anak dengan rentang usia 4-11 bulan umumnya membutuhkan 9-12 jam untuk tidur di malam hari. Di siang hari, dirinya masih akan tidur beberapa kali dalam sehari dengan durasi 30 menit sampai 2 jam per kali tidur.
-
1–2 tahun
Menginjak usia 1 tahun, anak akan lebih banyak menghabiskan jam tidur di malam hari dan umumnya hanya 1 kali tidur di siang hari. Totalnya, ia membutuhkan waktu 11-14 jam untuk tidur dalam satu hari.
-
3–5 tahun
Di usian 3-5 tahun, seorang anak umumnya membutuhkan 11-13 jam tidur di malam hari.
-
6–13 tahun
Semakin bertambah usianya, umumnya anak sudah tidak lagi tidur siang. Walau demikian, orang tua harus memastikan anak tidur cukup pada malam hari dengan durasi 11-13 jam.
Mengapa anak butuh tidur cukup?
Durasi tidur yang cukup bagi anak berkaitan erat dengan proses yang terjadi pada tubuhnya setiap kali ia tertidur. Sebab saat tidur, ada dua fase yang terjadi pada tubuh si Kecil:
1. Non-Rapid Eye Movement (NREM)
NREM ini terjadi di awal sang anak tertidur di mana aliran darah ke otot meningkat dan sebagian besar energi disimpan untuk aktivitasnya esok hari. Tidak hanya itu, hormon pertumbuhan juga banyak dilepaskan saat NREM ini.
Hormon pertumbuhan merupakan kunci penting untuk perbaikan sel-sel yang rusak dan pertumbuhan sel baru dalam tubuhnya.
2. Rapid Eye Movement (REM)
Berbeda dengan NREM, REM terjadi ketika tubuh sudah benar-benar tertidur pulas. Fase ini mulai berlangsung kurang lebih 90 menit setelah sang anak mulai tidur. Pada REM inilah sang anak bisa mengalami mimpi, menandakan aktivitas otak mulai meingkat.
Tidak hanya itu, pengendapan memori hasil belajarnya di hari itu juga berlangsung pada fase ini. Jadi baik NREM maupun REM, sama pentingnya untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, porsi dan pulasnya tidur anak harus benar-benar terjaga cukup.
Bagaimana jika tidurnya tidak mencukupi?
Apabila sang anak tidak cukup waktu tidurnya, ada dua fase yang sangat mugkin bisa terganggu. Dalam jangka panjang, kesehatan tubuh dan juga pertumbuhan otaknya dapat terpengaruh. Tidak badan jadi mudah lelah, namun prestasi belajar anak juga akan jadi taruhannya.
Sebuah studi membuktikan bahwa anak-anak yang kurang jam tidurnya cenderung memiliki mood yang tidak stabil, mudah marah, sulit konsentrasi ketika melakukan sesuatu dan mengalami penurunan kemampuan belajar ketika di sekolah.
Tidak hanya untuk saat ini, kemampuan belajarnya bertahun-tahun ke depan juga bisa ikut terpengaruh.
Penelitian yang dipublikasi di Journal Academic Pediatrics ini menunjukkan bahwa gangguan belajar, mengingat dan analisa pada anak usia sekolah dasar dapat disebabkan oleh kurangnya jam tidur saat anak masih berusia balita. Jadi, jangan pernah menyepelekan kecukupan tidur anak.
Tips agar anak cukup tidur
Untuk menghindari semua dampak buruk akibat anak kurang tidur ini terjadi, Anda sebagai orang tua harus memastikan jam tidur anak benar-benar cukup.
Hindari penggunaan perangkat elektronik menjelang jam tidurnya tiba dan pastikan si Kecil tidur tepat pada waktunya.
Dengan jadwal dan pola tidur yang terjaga baik, kualitas dan porsi tidur anak dapat lebih dioptimalkan. Ke depannya, kesehatan raga akan terjaga, kemampuan belajar pun dapat lebih dimaksimalkan.
Dewasa ini banyak orang tua yang membiarkan buah hatinya terjaga hingga tengah malam karena beragam alasan, seperti ingin mengikuti midnight sale atau nonton konser. Padahal, kurang tidur bisa menghambat tumbuh kembang anak, lo. Sebisa mungkin, lakukan berbagai tips di atas agar porsi tidur anak sesuai untuk tumbuh kembangnya, ya!
[NP/ RVS]