Banyak orang yang belum menyadari, jerawat juga bisa terjadi pada bayi. Kondisi ini bahkan tergolong sering ditemukan, termasuk pada bayi di Indonesia. Jangan-jangan, bayi Anda adalah salah satu yang mengalaminya?
Jerawat pada bayi berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa. Kendati demikian, adanya jerawat bayi tetap perlu ditangani agar tidak terjadi berkelanjutan.
Pasalnya, jerawat pada bayi yang tidak teratasi dapat menyebabkan komplikasi yang merugikan.
Mengenal Jerawat pada Bayi Lebih Dekat
Bagi beberapa orang tua, jerawat pada bayi adalah pengetahuan baru. Namun, menurut dr. Devia Irine Putri, kondisi ini termasuk lazim terjadi, hanya saja kita yang kurang memerhatikan.
"Jerawat pada bayi biasanya terjadi setelah si Kecil lahir atau berusia beberapa pekan," ujar dr. Devia.
Lebih lanjut, dr. Devia juga menerangkan penyebab jerawat bayi masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor hormonal.
"Jerawat bayi juga mungkin terjadi karena kulitnya yang masih sensitif sehingga mudah iritasi. Keluhan itu juga bisa terjadi akibat infeksi jamur atau bakteri, karena kurang terjaga kebersihannya atau orang tua sering menyentuh anak tanpa cuci tangan," jelas dr. Devia.
Beberapa gejala yang bisa terjadi akibat jerawat pada bayi, yaitu munculnya benjolan kecil yang umumnya disertai kemerahan di sekitar pipi, dagu, dahi, dan hidung.
Artikel Lainnya: Selain Ruam Popok, Ini 5 Masalah Kulit yang Sering Dialami Bayi
Tips Mengatasi Jerawat pada Bayi dengan Tepat
Jerawat pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, kondisi ini tetap perlu ditangani agar tidak semakin parah atau terjadi berkelanjutan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai perawatan jerawat pada bayi, antara lain berikut ini.
1. Jaga Kebersihan Wajah Bayi
Jaga kebersihan wajah si Kecil, dengan mencucinya menggunakan sabun bayi dan air mengalir khususnya ketika mandi.
Selain itu, Anda juga perlu membersihkan wajah bayi setelah minum ASI menggunakan lap dengan bahan yang lembut dan air bersih.
Hindari menggunakan tisu basah karena berpotensi mengiritasi kulit bayi yang masih sangat sensitif.
2. Jangan Pencet Jerawat
Aturan ini tidak hanya berlaku untuk orang dewasa, tapi juga bayi. Anda dianjurkan untuk tidak memencet jerawat yang ada di wajah bayi. Hal ini dilakukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Atas dasar itu pula, Anda wajib menggunakan lap berbahan lembut ketika hendak membersihkan wajah bayi.
Lakukan gerakan menepuk-nepuk kalin lap secara perlahan, dan hindari menggosok terlalu kuat.
3. Hindari Krim Jenis Apa Pun
Hindari menggunakan krim jenis apa pun di wajah bayi, karena justru bisa menutup pori-pori kulit. Hal ini pada akhirnya akan membuat jerawat pada bayi semakin parah.
Jika memang Anda ingin menggunakan obat oles untuk mengobati bayi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan dosis obat oles yang paling sesuai untuk kondisi bayi.
Artikel Lainnya: Kondisi Kulit Bayi Baru Lahir dan Artinya bagi Kesehatan
Kapan Bayi Harus ke Dokter Akibat Jerawat Ini?
Jika jerawat tampak makin parah atau tidak kunjung hilang setelah dirawat dengan cara-cara yang telah disebutkan, Anda sebaiknya segera membawa si Kecil berobat ke dokter.
"Segera berobat ke dokter jika jerawat pada si Kecil tampak sangat merah, bengkak, bahkan keluar nanah dan menyebabkan demam atau rewel," tegas dr. Devia.
“Jerawat bayi biasanya hilang dalam waktu tiga sampai empat bulan. Akan tetapi, jika Anda mengkhawatirkan aspek apa pun dari kulit bayi akibat adanya jerawat, tidak ada salahnya juga untuk segera membawanya berobat ke dokter,” pungkasnya.
Jerawat pada bayi merupakan kondisi yang normal terjadi. Keluhan tersebut juga biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, Anda harus tetap memerhatikannya. Bila tambah parah bisa langsung konsultasi ke dokter.
Apabila Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai jerawat pada bayi atau seputar masalah kesehatan lainnya, tak perlu sungkan untuk bertanya secara langsung pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)