Tidur yang berkualitas sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Agar bayi dapat tidur dengan nyenyak, orangtua perlu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Lalu, posisi tidur apa yang paling cocok untuk bayi? Apakah bayi tidur tengkurap diperbolehkan?
Perbincangan mengenai hal ini memang tidak ada habisnya. Banyak testimoni orang tua yang menyatakan bahwa bayi tidur tengkurap menghasilkan tidur yang lebih nyenyak.
Tentunya, pandangan medis perlu untuk mengklarifikasi hal ini. Sebab, faktanya terdapat beberapa bahaya bayi tidur tengkurap yang perlu Mama dan Papa waspadai.
Bahaya Bayi Tidur Tengkurap
Hormon pertumbuhan keluar saat bayi sedang tidur nyenyak. Di samping mendukung tumbuh kembangnya, bayi yang tidur nyenyak tentu memberikan peluang bagi orangtua untuk istirahat lebih lama sehingga tubuh kembali berenergi.
Namun, Mama dan Papa tetap perlu memperhatikan posisi tidur si Kecil. Jangan biarkan bayi tidur dalam posisi tengkurap. Alasannya, karena bisa menimbulkan beberapa dampak buruk seperti berikut ini:
1. Risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Pada bayi di bawah usia 1 tahun, posisi tengkurap dapat meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian bayi secara mendadak.
SIDS adalah kondisi kematian bayi yang tidak diketahui penyebabnya, sekalipun telah diperiksa menyeluruh. Kaitan antara SIDS dengan tidur tengkurap belum sepenuhnya terungkap. Namun, diyakini bahwa bayi tidur tengkurap memperoleh asupan oksigen lebih rendah.
Dugaan lain berkaitan dengan belum sempurnanya perkembangan bagian otak yang berperan untuk membangunkan diri sendiri ketika berada dalam situasi berbahaya (dalam hal ini bila asupan oksigen berkurang). Oleh sebab itu, sebaiknya hindari bayi tidur tengkurap.
Akan tetapi, faktor risiko SIDS tidak hanya tidur tengkurap saja. Kondisi ini juga berkaitan dengan hal berikut ini:
- Kebiasaan ibu yang merokok
- Perawatan antenatal yang buruk
- Ibu hamil usia muda
- Bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah
- Jenis kelamin bayi laki-laki
- Menggunakan alas tidur yang sangat lembut.
Artikel Lainnya: Cara Mencegah SIDS atau Kematian Mendadak Pada Bayi
2. Masalah Pernapasan
Bahaya bayi tidur tengkurap berikutnya adalah masalah pernapasan. Kondisi ini yang dapat terjadi karena tertekannya saluran pernapasan saat bayi tidur tengkurap.
Hal ini membuat bayi menghirup oksigen lebih sedikit, sementara kadar karbon dioksida di dalam tubuhnya meningkat.
3. Risiko Terbekap
Bayi kurang dari 6 bulan umumnya belum memiliki kekuatan otot punggung dan perut untuk berguling sendiri. Maka, ketika bayi tidur tengkurap, bayi memiliki risiko terbekap akibat tidak mampu berguling sendiri ketika hidungnya tertutup.
Hal ini akan semakin tinggi risiko pada bayi di bawah 1 bulan. Pasalnya, di usia tersebut kekuatan otot lehernya belum sempurna.
Bayi akan kesulitan memindahkan kepalanya ketika merasa tidak nyaman dan membuat oksigen dalam tubuh tidak tercukupi dengan baik.
Artikel Lainnya: Bunda, Yuk, Buat Anak Rutin Melakukan Tummy Time
4. Saluran Pernapasan Tertutup oleh Benda Sekitar
Kamar bayi biasanya dihiasi dengan berbagai benda, seperti boneka, bantal, dan selimut. Benda-benda ini bisa menutup saluran napas bayi ketika ia tidur dengan posisi tengkurap.
Oleh sebab itulah, pindahkan benda seperti boneka di sekitar bayi, agar ia bisa tidur lebih leluasa.
5. Nyeri Otot
Nyeri otot tidak hanya dialami orang dewasa saja. Bayi pun bisa mengalaminya. Rasa nyeri pada otot di sekitar tulang belakang ini bisa menjadi salah satu bahaya bayi yang tidur tengkurap.
Hal ini tentu membuat si Kecil merasa tidak nyaman, rewel, dan bisa mengganggu kualitas tidurnya.
6. Kepanasan
Bayi tidur tengkurap lebih mungkin mengalami rasa tidak nyaman akibat kepanasan. Akibatnya, tidur kurang nyenyak dan jadi lebih sering terbangung.
Dilansir dari IDAI, bayi yang berada di lingkungan panas juga meningkatkan risiko terjadinya SIDS. Namun, perlu diperhatikan juga dampaknya bila Mama dan Papa memutuskan untuk menyalakan pendingin ruangan.
Artikel Lainnya: Berapa Lama Kebutuhan Tidur Bayi?
Usia Berapa Bayi Boleh Tidur Tengkurap?
American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi sebaiknya tidur telentang hingga usia 1 tahun. Untuk itu, sebaiknya Mama dan Papa perlu menunggu bayi berusia 1 tahun sebelum akhirnya ia boleh tidur tengkurap.
Bayi usia 1 tahun umumnya bisa berguling sendiri dari posisi tengkurap. Jadi, ketika ia merasa tidak nyaman akibat hidungnya tertutup oleh barang, bayi dapat dengan aktif mengubah posisinya.
Selain itu, bila ingin menidurkan bayi berusia 1 tahun dalam posisi tengkurap, perhatikan juga lingkungannya.
Hindari menaruh boneka, bantal, atau selimut di sekitar tempat tidur bayi. Selain itu, jangan gunakan sprei yang longgar. Sprei yang berlipat juga dapat menyebabkan hidung bayi tertutup ketika ia tidur tengkurap.
Pastikan juga suhu ruangan terasa nyaman bagi bayi. Bila suhu terasa panas, hindari penggunaan pakaian yang terlalu tebal. Segera ganti baju bayi ketika tubuhnya berkeringat dan gelisah, serta sesuaikan kembali suhu kamar.
Artikel Lainnya: Tips Aman Tidur dengan Bayi Baru Lahir
Ingin tahu lebih lanjut mengenai tumbuh kembang dan kesehatan bayi? Kamu bisa mendapatkan banyak informasi tentang kesehatan anak dari aplikasi KlikDokter.
Yuk, download aplikasi KlikDokter dan gunakan layanan Tanya Dokter untuk konsultasi lebih mudah! Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu, ya!
(APR)