Kesehatan Bayi

Amankah Memberikan Seafood untuk MPASI si Kecil?

Tri Yuniwati Lestari, 09 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda sedang berpikir untuk memasukkan seafood untuk MPASI si kecil? Sebaiknya, simak dulu penjelasan dokter mengenai hal berikut.

Amankah Memberikan Seafood untuk MPASI si Kecil?

Seafood menawarkan rasa umami yang gurih dan menggugah selera. Belum lagi kandungan gizi yang tinggi di dalamnya. 

Tak heran, ibu ingin turut membagi kenikmatan mengonsumsi hidangan laut, seperti ikan tuna, teri, udang, dan cumi, kepada bayi di dalam MPASI.

Namun demikian, amankah memberikan MPASI seafood untuk buah hati Anda? Selanjutnya, pada usia berapa bayi boleh mengonsumsi makanan laut? Simak penjelasan dokter berikut.

1 dari 2

Seafood untuk Bayi, Hati-hati Alergi

Dijelaskan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong, makanan laut merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Beberapa ikan laut mengandung asam lemak omega-3, protein, dan vitamin D yang sangat baik untuk tubuh si kecil.

“MPASI biasanya dimulai pada usia 6 bulan. Namun, untuk seafood, ibu perlu menunggu usia anak pada 9 bulan. Bisa juga lebih cepat dari itu jika dokter mengatakan bayi tidak memiliki alergi terhadap makanan,” tutur dr. Sepri.

Melansir Parents, sebagian besar dokter menyarankan untuk menunggu hingga usia 9 bulan untuk mengenalkan ikan seperti ikan tuna dan salmon. 

Tunggulah si kecil hingga berusia 12 bulan sebelum mencoba seafood seperti udang, kerang, dan lobster.

Artikel Lainnya: Unsalted Butter untuk MPASI, Benarkah Lebih Baik?

Jika ada riwayat alergi parah di keluarga, banyak dokter menyarankan untuk menunggu lebih lama hingga anak berusia 3 tahun sebelum memulai diberikan kerang.

Alasannya, ikan laut, terutama kerang, adalah salah satu makanan penyebab alergi tersering pada sebagian orang. Dokter akan menyarankan ibu menunggu sampai sistem kekebalan bayi Anda lebih berkembang untuk mengurangi risiko reaksinya.

“Mungkin yang perlu diperhatikan adalah reaksi alergi atau tidak setelah makan seafood. Biasanya reaksi alergi yang ditimbulkan berkisar kulit kemerahan hingga diare, atau masalah pencernaan,” ucap dr. Sepriani.

Jika memang ibu menemukan ada reaksi alergi setelah bayi diberi MPASI seafood, sebaiknya hentikan terlebih dahulu. 

Ibu bisa berkonsultasi ke dokter untuk menangani reaksi alergi pada anak dan juga melakukan tes alergi untuk memastikannya.

Jika bayi menunjukkan gejala alergi makanan lain atau pernah mengalami gejala alergi musiman, eksim, atau asma, berkonsultasilah dulu pada dokter sebelum memberi seafood untuk MPASI.

2 dari 2

Bahaya dan Batasan Ikan Laut untuk Bayi

Kebanyakan dokter akan menyarankan bayi terbiasa makan buah-buahan, sayuran, unggas, dan daging sebelum makanan laut. 

Hindari juga memberi makan anak Anda ikan dengan kadar merkuri tinggi, seperti ikan todak, hiu, king mackerel, atau tilefish.

Artikel Lainnya: Ini Manfaat Belut untuk MPASI Bayi

Mengutip WebMd, makanan laut tertentu dapat mengandung tinggi merkuri dan kontaminan industri lain yang dapat memengaruhi sistem saraf bayi yang sedang berkembang. 

Kemudian, batasi jumlah tuna kalengan sebanyak 3-6 ons tuna per minggu. Anda juga harus menunda makan sushi sampai si kecil lebih besar. Biasanya, dokter menyarankan untuk menunggu anak berusia satu tahun sebelum makan sushi.

Alasannya, kebanyakan ikan yang digunakan pada sushi masih mentah. Dalam ikan mentah bisa terdapat bakteri yang dapat memicu sakit yang lebih serius bagi anak bayi.

Itulah aturan dan penjelasan saat akan memberikan seafood untuk MPASI bayi. Saran dari dr. Sepriani, jangan pernah takut untuk mengeksplorasi menu pada MPASI bayi. 

Bayi harus mencoba sebanyak mungkin rasa agar tidak picky alias pilih-pilih makanan saat beranjak besar nanti. 

Hal yang terpenting, saat memberikan ikan, daging, telur, makanan laut, dan lainnya untuk MPASI, pastikan ibu mengolahnya dengan benar serta matang.

Jika ibu masih ragu dalam memberikan MPASI seafood, diskusikan dengan dokter melalui layanan LiveChat 24 Jam di aplikasi Klikdokter

(HNS/AYU)

MPASI
Bayi
makanan laut