ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi. Selain itu, memberikan ASI secara eksklusif juga dapat membantu ibu menjalin ikatan (bonding) yang kuat dengan buah hatinya. Sayangnya, tak semua momen menyusui berjalan lancar.
Beberapa bayi dapat berubah menjadi rewel, menangis, bahkan menarik payudara ibu selama atau setelah menyusui. Perilaku bayi yang menangis kadang membuat ibu bingung mengenai arti tangisan dan hal apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya,
Untuk tahu penyebab bayi menangis saat minum ASI, sebaiknya ibu simak ulasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu yang Sakit Menyusui Bayi?
Penyebab Bayi Menangis Saat dan Setelah Minum ASI
Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabbayi menangis saat menyusu:
1. Aliran ASI Ibu Terlalu Deras
Ketika ASI keluar terlalu deras, bayi cenderung menggigit payudara ibu dan menangis. Si kecil bisa jadi rewel karena mereka tidak dapat menelan terlalu banyak ASI. ASI yang terlalu banyak dikeluarkan oleh tubuh juga dapat menyebabkan gejala kolik pada bayi.
2. Aliran ASI Lambat
Aliran ASI yang lambat juga dapat membuat bayi menangis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh let down reflex, yaitu refleks alami keluarnya ASI dari payudara.
Terkadang, aliran ASI ibu bisa berubah dari deras dan berganti menjadi lambat. Alhasil, perubahan aliran ASI tersebut dapat membuat bayi menangis.
3. Bayi Ingin Sendawa
Melansir dari Momjunction, penyebab lain bayi menangis saat minum ASI adalah karena ia ingin bersendawa. Sayangnya, beberapa bayi mungkin sulit bersendawa sendiri tanpa bantuan orangtua.
Umumnya bayi akan bersendawa saat berganti menyusu dari payudara satu ke sisi payudara lain. Sendawa juga bisa menjadi tanda bahwa si kecil sudah kenyang.
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Gemuk!
4. Bayi Tidak Lapar
Bayi yang tidak merasa lapar mungkin menangis atau menolak saat diberi ASI.
Menangis adalah cara bagi bayi untuk berkomunikasi kepada orangtuanya.
5. ASI yang Diberikan Belum Cukup
Menurut dr. Valda Garcia, bayi menangis setelah menyusu bisa menjadi tanda bahwa ASI yang diberikan belum cukup atau si kecil masih merasa lapar.
“Untuk memastikan bayi mendapat ASI cukup, maka ibu bisa memberikan ASI sesering mungkin. Jika bayi kenyang, biasanya ia akan berhenti sendiri. Selain itu bisa dipantau juga dari grafik tumbuh kembang anak untuk menilai status gizinya,” ucap dr. Valda.
6. Mengganti Payudara untuk Memberikan ASI
Bayi dapat menangis apabila ibu mengganti sisi payudara untuk memberikan ASI. Pasalnya, beberapa bayi ada yang suka menyusu di satu sisi payudara.
Ada beberapa alasan mengapa bayi menyukai satu sisi payudara ibu. Di antaranya, bayi mungkin mengalami beberapa masalah kesehatan seperti infeksi atau nyeri telinga.
Apabila demikian, si kecil akan lebih suka menyusu di sisi payudara tertentu karena mereka merasa lebih nyaman.
7. Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi dapat menyebabkan bayi rewel saat menyusu. Sebab, tumbuh gigi dapat menyebabkan beberapa bayi mengalami ketidaknyamanan di gusi.
Artikel Lainnya: Tips Agar Menyusui di Tempat Umum Terasa Nyaman
8. Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat dapat menyebabkan bayi menangis saat menyusu. Pilek atau flu adalah kondisi yang bisa mengakibatkan hidung bayi tersumbat. Kondisi hidung tersumbat dan posisi menyusui yang kurang nyaman akan menyebabkan bayi menangis saat minum ASI.
9. Bayi Sedang Stres
Bayi juga dapat mengalami stres akibat tumbuh gigi, sakit, dan ketika ia merasa takut saat jauh dari pengasuh atau orangtua. Stres dapat menyebabkan bayi menjadi lebih sering menangis, termasuk selama sesi menyusui.
10. Bayi Anda Memiliki Tongue Tie
Beberapa bayi dilahirkan dengan kondisi tongue tie. Kondisi tongue tie ditandai dengan bagian bawah lidah yang tidak terlepas sepenuhnya. Tongue tie dapat menghambat kemampuan bayi untuk menyusu ke payudara ibu dengan benar.
Dampaknya, bayi mudah menangis dan stres selama sesi menyusui.
Jika bayi terus rewel atau menangis saat menyusu, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak untuk mencari tahu penyebabnya. Ibu juga bisa berkonsultasi dengan mudah kepada dokter anak langsung melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)