Minuman isotonik sering dikonsumsi oleh para atlet setelah berolahraga, orang yang beraktivitas berat, maupun penderita diare. Lalu, bagaimana dengan balita? Apakah tepat jika memberikan minuman isotonik untuk balita?
Seputar Minuman Isotonik
Minuman isotonik adalah minuman yang kepekatannya sama dengan cairan tubuh, sehingga mudah diserap oleh tubuh dan dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Komposisi dari minuman isotonik terdiri atas:
- Air
Air merupakan komponen utama dalam minuman isotonik.
- Karbohidrat
Karbohidrat berguna sebagai sumber energi sehingga bisa melakukan aktivitas fisik. Dalam satu liter minuman isotonik setidaknya mengandung 60-80 gram karbohidrat.
Artikel Lainnya: Minuman Isotonik Bisa Bikin Kulit Mulus, Mitos atau Fakta?
- Protein
Beberapa jenis minuman isotonik mengandung protein yang berfungsi sebagai energi.
- Natrium
Natrium berfungsi untuk mengganti garam tubuh yang hilang pada keringat. Adanya kandungan natrium juga membantu merangsang rasa haus.
- Kalium
Kandungan minuman isotonik yang satu ini berguna terutama saat beraktivitas di cuaca yang panas.
- Magnesium
Magnesium membantu mengurangi keletihan otot setelah berolahraga atau beraktivitas berat.
- Vitamin B
Jenis vitamin ini membantu pembentukan energi dan mencegah kelelahan.
- Antioksidan
Antioksidan membantu tubuh mempertahankan diri dari radikal bebas.
Minuman isotonik ini umumnya ditujukan bagi atlet dan orang dewasa yang melakukan olahraga berat, misalnya triathlon. Jenis minuman ini memang sudah lama digunakan di bidang olahraga sebagai suplemen. Dengan meminumnya, gangguan keseimbangan elektrolit yang terjadi akibat olahraga ekstrem bisa teratasi.
Artikel Lainnya: Idealkah Kandungan Mineral dalam Minuman Isotonik?
Bolehkan Diberikan untuk Balita?
Meski rasanya manis, bukan berarti minuman isotonik boleh dikonsumsi oleh anak-anak. Seperti yang sudah dijelaskan, minuman isotonik ini hanya diperuntukkan untuk atlet atau orang dewasa yang melakukan olahraga berat yang berpotensi mengalami dehidrasi.
Kandungan dalam minuman isotonik tidak sesuai dengan kebutuhan balita. Mereka juga tidak memerlukan minuman ini untuk memenuhi asupan nutrisi harian. Kebutuhan karbohidrat, vitamin, mineral, maupun elektrolit anak bisa terpenuhi dengan baik dari makanan bergizi seimbang dan minum air putih cukup.
Jika anak mengalami muntah-muntah, diare, serta dehidrasi ringan, sebaiknya hindari pemberian minuman isotonik yang dijual bebas. Lebih baik berikan larutan gula garam atau oralit buatan sendiri. Bisa juga membeli oralit yang dijual bebas di apotek-apotek.
Selain pemberian oralit, pastikan Anda juga memberikan ASI, susu formula, maupun air putih sebagai pengganti cairan. Jus buah bisa menjadi alternatif untuk anak berusia di atas 1 tahun.
Artikel Lainnya: Apakah Balita Boleh Minum Kopi?
Perhatikan pula tanda serta gejala dehidrasi yang muncul. Jika frekuensi BAK sudah berkurang, warna BAK gelap, tampak lemas, bibir kering, tidak keluar air mata saat menangis, dan mata cekung, Anda harus segera membawa anak ke rumah sakit agar dehidrasinya bisa ditangani dengan baik.
Dokter akan memberikan cairan isotonik secara cepat dalam bentuk infus, yang disesuaikan dengan berat badan dan keadaan anak.
Dampak Buruk Minuman Isotonik pada Kesehatan Balita
Lalu, adakah efek minuman isotonik untuk anak?
Jika orang tua ingin memberikan minuman isotonik untuk anak, sebaiknya pertimbangkan dengan baik. Konsumsi minuman ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan anak di kemudian hari. Mulai dari risiko obesitas hingga kerusakan gigi.
Selain itu, rasa minuman yang manis akan membuat anak cepat kenyang dan menolak untuk makan. Akibatnya anak Anda tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Lebih baik berikan air putih atau susu lebih sering untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Minuman isotonik tidak disarankan untuk anak-anak. Namun apabila si Kecil memang membutuhkan minuman isotonik, pastikan Anda memberikannya di bawah pengawasan dokter spesialis anak.
Jika memiliki pertanyaan seputar minuman isotonik atau masalah kesehatan lainnya, silakan tanya langsung kepada ahlinya melalui Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[FY/ RS]