Tak sedikit orang tua yang kurang memahami tahapan makan bayi. Mengingat nasi adalah sumber makanan pokok, inginnya bayi buru-buru ikut diberikan nasi.
Untuk awal fase MPASI, orang tua dapat memberikan makanan yang lunak, halus, dan encer (dalam bentuk pure) kepada bayi.
Setelah mampu beradaptasi dengan baik, orang tua dapat memberikan MPASI yang memiliki tekstur sedikit lebih kasar, contohnya bubur yang dicampur sayur.
Pada fase ini, tidak sedikit pula orang tua yang buru-buru langsung memberikan MPASI berbentuk nasi utuh pada si Kecil.
Lalu sebenarnya, umur berapa bayi boleh makan nasi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.
Umur Berapa Bayi Boleh Makan Nasi?
Sedari awal MPASI, yaitu mulai usia 6 bulan, Mama sebenarnya sudah bisa memperkenalkan nasi sebagai salah satu jenis MPASI.
Hanya saja, nasi yang diberikan bukanlah nasi utuh, melainkan dalam bentuk yang lebih halus seperti bubur sehingga mudah untuk ditelan.
Seiring bertambahnya usia anak, tekstur makan pun turut berubah yang nantinya akan sama dengan makanan keluarga.
Tidak ada patokan kapan bayi boleh diberikan makan nasi. Secara umum pada usia 9-12 bulan, anak sudah bisa belajar makan dengan tekstur yang lebih kasar.
Usia 9-10 bulan bisa dimulai dengan memberikan bubur kasar dan nasi lembek. Lalu usia 11-12 bulan, bayi belajar makan nasi utuh dalam MPASI-nya.
Artikel Lainnya: Kesalahan Menyiapkan MPASI yang Umum Dilakukan Orang Tua
Adakah Tanda Bayi Sudah Siap Makan Nasi untuk MPASI?
Nasi dapat diberikan sejak awal pemberian MPASI, yang terpenting orang tua memperhatikan teksturnya.
Orang tua bisa melatih anak untuk naik tekstur setiap bulannya, disesuaikan dengan kemampuannya. Apabila saat mengubah tekstur dari nasi lembek ke nasi utuh anak masih kesulitan, jangan paksakan.
Berikut ini tanda-tanda bayi siap menerima MPASI yang bisa diperhatikan:
- Bayi mampu menahan kepala dan leher sehingga tetap tegak
- Memiliki kemampuan untuk duduk sendiri atau dengan sedikit bantuan
- Refleks menjulurkan lidah berkurang dan kemampuan menelan bertambah
- Koordinasi antara mata, tangan, dan mulut baik sehingga bisa mengarahkan makanan ke dalam mulut
- Memiliki ketertarikan dengan makanan orang lain
Artikel Lainnya: Bolehkah Memberi MPASI bagi Bayi yang Belum Tumbuh Gigi?
Perhatikan Ini Saat Memberi Nasi untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
Kemampuan makan bayi usia di bawah 1 tahun pasti tidak sebaik dengan anak-anak yang lebih besar dan dewasa. Untuk itu, saat pemberian MPASI, orang tua perlu memperhatikan tektur makanannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah tersedak.
Orang tua bisa memberikan nasi dengan tekstur yang lembek terlebih dahulu, setelah mahir barulah bisa naik menjadi nasi utuh. Jangan lupa potong sayur dan lauk menjadi lebih kecil dan mudah digenggam.
Nasi bisa menjadi pilihan sumber karbohidrat untuk MPASI. Tapi, sumber karbohidrat lainnya juga perlu diperkenalkan, misalnya kentang, jagung, hingga mie. Selain itu, tetap variasikan sayuran dan lauk agar kecukupan nutrisi si Kecil tetap terpenuhi.
Artikel Lainnya: Efek Samping Beras Merah untuk MPASI Bayi
Itulah penjelasan mengenai umur berapa bayi boleh makan nasi. Jadi, nasi dapat menjadi salah satu sumber MPASI karena pada dasarnya sejak usia 6 bulan, si Kecil sudah bisa diperkenalkan berbagai macam makanan termasuk kerbohidrat.
Hanya saja, perhatikan teksturnya saat akan memberikan nasi sebagai MPASI. Orang tua bisa mulai memberikan nasi dari tekstur halus, lembek, lalu baru menjadi nasi utuh.
Apabila masih bingung tentang pemberian MPASI pada bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Tanya Dokter. Yuk, #JagaSehatmu dan si Kecil bersama KlikDokter!
[RS]