Kesehatan Bayi

Bolehkah Bayi Pakai Koyo?

Siti Putri Nurmayani, 15 Nov 2022

Ditinjau Oleh dr. Theresia Yunita

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meski bisa meredakan nyeri, koyo tidak boleh digunakan untuk bayi. Ini sederet bahaya koyo pada bayi yang perlu orang tua tahu.

Bolehkah Bayi Pakai Koyo?

Foto bayi usia tujuh bulan yang kepalanya ditempeli koyo viral beberapa waktu lalu. Orang tua sang anak mengaku menempelkan plester pereda nyeri tersebut karena menduga buah hatinya menderita sakit kepala.

Pemakaian koyo pada bayi sontak menimbulkan kecaman warganet. Soalnya, kulit bayi dinilai masih sensitif sehingga rentan iritasi.

Sebenarnya bolehkah penggunaan koyo pada bayi? Apa saja efek samping yang mungkin muncul akibat kulit bayi ditempelkan koyo? Yuk, cari tahu.

Bolehkah Bayi Pakai Koyo?

Bolehkah Bayi Pakai Koyo

Pada dasarnya, koyo berfungsi untuk mengobati nyeri punggung, nyeri lutut, nyeri saraf, maupun jenis nyeri lainnya. Ketika ditempelkan, plester pereda nyeri ini melepaskan obat ke dalam aliran darah secara perlahan.

Kandungan mentol, biofreeze, dan glycol salicylate di dalam koyo berperan mengurangi gejala nyeri otot dan pegal. Koyo juga mengandung capsaicin yang menimbulkan rasa hangat di kulit.

Sederet kandungan tersebut memengaruhi neuron sensorik sehingga sinyal rasa sakit ke otak jadi berkurang.

Biasanya, koyo digunakan untuk orang dewasa. Namun, koyo khusus bayi kini juga banyak beredar di pasaran.

Meski begitu, menurut dr. Theresia Rina Yunita,  umumnya bayi tidak memerlukan koyo. Dokter There justru menganjurkan agar melakukan pijat khusus bayi ketika anak Mama-Papa pegal, susah buang air besar, dan mengalami kondisi lainnya.

“Untuk memperoleh efek hangat, gunakan minyak telon atau essential oil khusus bayi. Karena itu, penggunaan koyo pada bayi tidak disarankan,” tegas dr. There.

Artikel Lainnya: Viral Koyo KB, Ini Fakta Medisnya

Efek Samping Koyo pada Bayi

Penggunaan koyo untuk bayi bisa menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:

1. Iritasi Kulit

Dalam beberapa kasus, penggunaan koyo dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi ringan, kemerahan, lecet, maupun terasa terbakar.

“Risiko iritasi kulit makin besar apabila bayi ditempelkan koyo orang dewasa,” papar dr. There.

Sederet gejala ini biasanya hilang dalam hitungan jam. Namun, bila kondisi anak tak kunjung membaik, segera konsultasikan kepada dokter.

2. Reaksi Alergi

Efek samping koyo pada bayi juga bisa memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, sesak napas, kesulitan menelan, bengkak, mual, muntah, hingga pingsan.

Umumnya, efek samping ini terjadi akibat penggunaan koyo yang mengandung lidokain. Lidokain adalah obat pereda nyeri yang bisa menimbulkan efek mati rasa pada bagian tubuh tertentu.

Lidokain sering diresepkan untuk meredakan nyeri saraf pada penderita herpes zoster

3. Kejang dan Hilang Kesadaran

Apabila kadar lidokain dalam koyo tidak mampu ditoleransi tubuh bayi, gejala overdosis lidokain pun bisa terjadi. Gejala yang dimaksud, meliputi detak jantung melambat, kejang, hingga hilang kesadaran. 

Kondisi serupa juga bisa dialami bayi yang ditempelkan koyo dengan kandungan fentanil.

4. Kematian

Dokter There mengatakan bahwa kandungan fentanil dalam koyo berbahaya untuk bayi. Sebab, koyo dengan kandungan fentanil bisa menimbulkan efek samping parah, berupa kematian.

Berdasarkan Food & Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, anak-anak bisa mengalami sakit parah hingga kematian saat ditempelkan koyo fentanil.

Artikel Lainnya: Memakai Koyo Saat Hamil, Bolehkah?

Penggunaan koyo tidak dianjurkan untuk bayi. Karena itu, jangan pernah menempelkan plester pereda nyeri tersebut pada anak.

Alih-alih menggunakan koyo, Mama dan Papa bisa berkonsultasi dengan dokter anak saat si kecil mengalami gangguan kesehatan. Gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter biar lebih praktis.

#JagaSehatmu dan keluarga dengan mengikuti informasi lengkap dan terpercaya seputar kesehatan hanya di KlikDokter.

(ADT/JKT)

Kesehatan Bayi
  • Poison Control. Diakses 2022. Using Skin Patch Medicines Safely
  • Medline Plus. Diakses 2022. Fentanyl Transdermal Patch
  • Food & Drug Administration. Diakses 2022. Accidental Exposures to Fentanyl Patches Continue to Be Deadly to Children