Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit mematikan yang mesti diwaspadai oleh siapa saja. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan droplet, yang berasal dari lendir penderita.
Bagi kebanyakan orang, salah satu cara mencegah penularan TBC adalah dengan menggunakan masker dan mencegah kontak langsung dengan penderita.
Lantas, apa jadinya jika yang terkena TBC adalah ibu menyusui? Apakah bayi yang disusuinya berisiko tertular penyakit mematikan tersebut?
Ibu Menyusui TBC, Apa Dampaknya bagi Bayi?
Ibu menyusui TBC, bolehkah menyusui bayi langsung dari payudaranya sendiri? Pertanyaan tersebut memberikan dilema tersendiri, karena menyusui adalah momen untuk mempererat bonding antara ibu dan bayi.
Sensasi menyusui tidak langsung dari payudara ibu tentu akan memberikan sensasi yang berbeda. Namun mau tidak mau, ibu menyusui TBC mesti merelakan hal tersebut karena menganggap penyakitnya dapat menular ke si buah hati.
Lantas, apakah itu artinya ibu menyusui TBC dilarang menyusui bayinya? Tidak! Menurut dr. Devia Irine Putri, ibu menyusui dengan TBC tetap bisa memberikan ASI kepada bayi langsung dari payudaranya sendiri.
"Boleh (memberikan ASI langsung). Ibu menyusui dengan TBC tetap disarankan memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Kecuali, ibunya dirawat dan tidak memungkinkan untuk menyusui secara langsung," ungkap dr. Devia.
Artikel Lainnya: Cegah Penyakit TBC dengan Langkah-Langkah Ini
Kendati demikian, ibu menyusui TBC tetap harus melakukan upaya terbaik untuk menurunkan risiko paparan droplet pada bayi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan masker saat sedang menyusui.
“Pada 2 bulan pertama pengobatan TB, ini adalah fase yang sangat rentan untuk menularkan bakteri ke bayi. Jadi, ibu menyusui mesti menggunakan masker, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui atau memegang bayi,” saran dr. Devia.
Artikel Lainnya: Penyakit yang Bisa Menular Lewat ASI
Adakah Dampak Obat TBC pada Bayi yang Menyusui?
Berdasarkan dr. Devia, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan oleh ibu menyusui yang mengonsumsi obat TBC.
“Kandungan obat-obatan TBC memang bisa masuk ke dalam ASI, tapi jumlahnya hanya sedikit. Jadi, hal tersebut tidak akan memberikan dampak bahaya pada bayi,” ujar dr. Devia.
“Tetap konsumsi obat TBC dan vitamin yang diberikan oleh dokter sesuai dengan anjuran. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter untuk memantau kondisi kesehatan ibu maupun bayi,” sambungnya.
Lebih lanjut, dr. Devia juga menyarankan agar ibu menyusui TBC untuk menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat. Konsumsi makanan bergizi, yang tinggk kandungan kalori dan protein.
“Makanan bergizi yang tinggi kalori dan protein berguna untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh,” pungkas dr. Devia.
Jangan khawatir untuk memberikan bayi ASI eksklusif, sekalipun Anda adalah ibu menyusui TBC.
Asalkan kondisinya memungkinkan, telah berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter, dan melakukan persiapan dengan matang, niscaya proses menyusui akan berjalan dengan lancar.
Jika terkendala dan punya pertanyaan mengenai TBC saat menyusui atau saat kehamilan, jangan sungkan untuk berkonsultasi secara langsung pada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)