Minyak kayu putih merupakan salah satu esens tumbuhan yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Minyak ini dipakai untuk berbagai keperluan, baik untuk sekadar “menghangatkan” tubuh atau mengurangi keluhan mual. Karena manfaatnya tersebut, minyak kayu putih bahkan kerap dioleskan di kulit bayi. Terkait perilaku ini, bagaimana medis menanggapinya?
Perlu Anda ketahui, minyak kayu putih berasal dari pengolahan daun dan ranting pohon kayu putih yang banyak terdapat di Indonesia. Minyak tersebut sering digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan minyak telon.
Minyak kayu putih memiliki berbagai manfaat, yaitu menghangatkan tubuh, mengatasi sakit kepala, mual, pilek, sakit gigi, nyeri sendi, gatal, serta dapat membunuh beberapa jenis jamur dan parasit yang ada di kulit. Selain itu, aroma minyak kayu putih juga bisa digunakan untuk mengencerkan dahak dan meredakan batuk.
Minyak kayu putih dan bayi
Meski cukup sering digunakan untuk bayi, beberapa penelitian sebenarnya memberikan peringatan untuk berhati-hati dalam penggunaannya. Beberapa ahli bahkan tidak menyarankan untuk menggunakan minyak kayu putih pada bayi. Sebab, bayi yang terpapar minyak kayu putih berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan berikut ini:
-
Iritasi kulit
Kulit bayi sangat tipis sehingga mudah mengalami iritasi. Minyak kayu putih murni, jika digunakan terlalu sering dan banyak pada kulit bayi, berpotensi menimbulkan iritasi. Kulit yang iritasi akan menjadi kemerahan dan terasa gatal sehingga dapat membuat bayi merasa tidak nyaman. Jika digaruk akan menyebabkan kerusakan kulit hingga luka.
Atas dasar itu, agar minyak kayu putih tidak menyebabkan iritasi saat dioleskan ke kulit bayi, sebaiknya Anda mencampurnya dengan minyak kelapa. Hal ini bertujuan agar konsentrasi pada minyak kayu putih bisa sedikit berkurang, sehingga risiko terjadinya iritasi kulit bisa ditekan.
-
Mengganggu pernapasan
Salah satu kandungan dalam minyak kayu putih dapat memicu masalah pernapasan dan sistem saraf bayi. Kandungan tersebut bernama 1,8 Cinoele.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, kadar 1,8 Cinoele pada minyak kayu putih sangat bervariasi. Bahkan, ada minyak kayu putih yang tidak mengandung 1,8 Cinoele sama sekali. Kandungan 1,8 Cinoele itu sendiri sangat bergantung pada jenis tanaman kayu putih yang diolah menjadi minyak.
-
Bahaya tertelan
Bayi kerap memasukkan benda apa pun yang ada dihadapannya ke dalam mulut. Itulah sebabnya akan berbahaya jika Anda meninggalkan minyak kayu putih dalam posisi botol terbuka.
Jika tertelan, bayi berisiko mengalami gangguan pencernaan hingga kejang. Hal ini terjadi akibat komponen aktif minyak kayu putih yang dapat mengiritasi saluran cerna dan masuk ke dalam sirkulasi darah.
-
Iritasi mata
Minyak kayu putih juga dapat menyebabkan iritasi pada mata bayi, khususnya jika dioleskan pada bagian wajah. Itulah mengapa penggunaan minyak ini pada wajah bayi dan anak perlu dihindari.
Apabila minyak kayu putih terkena mata, segera cuci mata dengan air mengalir. Jangan ragu untuk berobat ke dokter untuk pemeriksaan dan pertolongan lebih lanjut.
Itu dia beberapa efek samping yang sangat mungkin terjadi akibat penggunaan minyak kayu putih pada bayi. Dengan ini, diharapkan orang tua bisa lebih waspada dan memilih mana yang terbaik untuk sang buah hati.
[NB/ RVS]