Kesehatan Bayi

Bunda, Kenali Pentingnya Tahap Cooing pada Bayi

Ayu Maharani, 13 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Cooing jadi tahapan bicara pada bayi yang penting dan wajib diketahui orangtua. Waspadai jika kondisi tersebut terlambat terjadi.

Bunda, Kenali Pentingnya Tahap Cooing pada Bayi

Istilah tahap cooing pada bayi mungkin terdengar asing di telinga Anda. Namun, pada kenyataannya, hampir semua bayi melewati tahapan tersebut, lho.

Apa yang dilakukan bayi dalam tahap cooing sangat sederhana. Saking sederhananya, kadang orang dewasa menganggap bahwa hal tersebut sepele dan hanya bunyi asal-asalan dari si buah hati.

 

1 dari 3

Apa Itu Tahap Cooing pada Bayi?

Menurut dr. Reza Fahlevi, Sp. A., cooing adalah tahap perkembangan untuk bayi berbicara. Simpelnya, cooing adalah bahasa bayi.

“Sebelum bisa berbahasa, tahapan bicara pada bayi yang paling awal adalah kontak mata dan tersenyum. Di usia 2 bulan, bayi umumnya melewati tahapan cooing,” jelas dr. Reza.

Suara yang dihasilkan di tahap cooing memang belum cukup jelas. Biasanya bayi akan mengeluarkan suku kata tunggal yang terdiri atas huruf vokal, seperti “oo”, “aa”, “eee”.

Kadang-kadang, kata yang bayi keluarkan juga diakhiri dengan huruf konsonan “h”, misalnya “ooh” dan “eeh”.

Artikel Lainnya: Orang Tua, Ini Ciri-Ciri Anak Terlambat Tumbuh Kembang

Beberapa efek positif yang akan dirasakan bayi jika ia sudah sampai ke tahap cooing, antara lain:

  • Menguatkan Ikatan Orangtua dan Anak (Bonding)

Tahapan bicara pada bayi yang satu ini sering membuat orangtua gemas. Alhasil, durasi dan frekuensi interaksi serta stimulasi dapat meningkat.

Orangtua pun jadi tahu reaksi sekaligus kebutuhan anak lewat cooing.

  • Melatih Kekuatan Mulutnya

Tahap cooing bayi melibatkan bibir, lidah, langit-langit, serta rahang si bayi. Makin sering ia melakukannya, semakin kuat pula kondisi mulutnya.

  • Mampu Berkembang dengan Baik

Cooing bayi merupakan pijakan awal si kecil untuk berkomunikasi. Jika ia sudah bisa melakukannya, potensi untuk mengucapkan kata-kata utuh seperti “mama”, “papa”, dan lain sebagainya akan semakin besar.

Artikel Lainnya: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi si Kecil Terlambat Bicara

2 dari 3

Bagaimana Jika Bayi Belum Cooing meski Sudah Lewat 2-3 Bulan?

Ada kalanya tahap perkembangan bayi tidak sesuai harapan Anda sebagai orangtua. Jika sudah lewat dari 2 bulan bayi belum cooing, orangtua sebaiknya segera membawa si kecil ke dokter anak untuk dicari tahu penyebab pastinya.

“Penyebab bayi belum masuk ke tahapan ini (cooing) ada dua. Pertama, anak sebenarnya  normal-normal saja dari segi anatomi dan lain-lain. Cuma, ia kurang stimulasi dari orangtua,” ucap dr. Reza.

Bayi cooing itu harus mencontoh terlebih dahulu. Awalnya ia akan mendengar orangtua berbicara. Setelah itu, barulah ia belajar mengeluarkan suaranya sendiri.

Lalu, penyebab keterlambatan cooing yang kedua adalah gagal tumbuh. Bayi dengan masalah ini biasanya kondisi otaknya kurang baik.

“Selain itu, apakah ada gangguan pendengaran? Bisa saja selama ini si bayi tidak mendengar stimulasi yang diberikan orangtuanya. Masalah pita suara atau organ-organ lain yang terkait dengan pembentukan suara juga bisa jadi penyebabnya. Hal-hal semacam ini perlu dievaluasi oleh dokter,” tambah dr. Reza.

Artikel Lainnya: Ragam Kegiatan Seru untuk Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil

3 dari 3

Cara Mengatasi Keterlambatan Cooing Bayi

Hal pertama yang dilakukan dokter untuk mencari tahu penyebab keterlambatan cooing bayi adalah memeriksa ada/tidaknya gangguan pendengaran. Setelah itu, risiko gangguan pertumbuhan lain juga akan dicari tahu.

“Dokter juga akan memeriksa oromotor bayi, yaitu sistem pergerakan otot area mulut dan sekitarnya. Kalau bermasalah, proses bayi dalam membentuk suara akan terganggu,” kata dr. Reza.

“Kalau nanti sudah ketahuan mana yang jadi pemicunya, baru kita (dokter) lakukan intervensi atau terapi sesuai dengan penyebabnya,” pungkasnya..

Terlepas dari penyebab bayi cooing, orangtua memang harus memberikan stimulasi yang cukup untuk si kecil. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah keterlambatan tahap cooing pada bayi, yaitu:

  • Perbanyak Kontak dengan Bayi

Sering melakukan kontak mata, bercerita, dan mengobrol apa saja kepada si kecil. Ingat, bayi sangat suka meniru. Oleh karena itu, ucapkan kata-kata dengan ujaran yang sebenarnya agar sinyal ke otak si kecil juga tidak salah.

Anda bisa berbicara sambil melakukan gerakan-gerakan lucu dan menyentuh hidung, kepala, atau tubuh si kecil.

  • Ulangi Suara yang Sudah Dikeluarkan Bayi

Dengan mengulang, orangtua memberi tanda bahwa si kecil telah melakukan tindakan yang benar. Hal ini dapat menstimulasi bayi untuk terus belajar bersuara dan berbicara.

  • Bernyanyi

Lebih sering bernyanyi buat si buah hati. Makhluk kecil itu tak peduli dengan nada false yang Anda keluarkan kok, jadi tak perlu malu. Dengan Anda sering bernyanyi, kemampuan kognitif si kecil akan meningkat dan lebih peka mendeteksi pola suara.

Kini Anda sudah tahu pentingnya tahap cooing pada bayi dan solusi jika si kecil mengalami keterlambatan bicara. Untuk pertanyaan lain seputar tumbuh kembang anak, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter lewat LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Tumbuh kembang