Cacat bawaan merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada bayi. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), setiap tahun ada sekitar tiga ratus ribu bayi meninggal sebelum usia satu bulan karena cacat bawaan.
Sejauh ini belum ada tindakan khusus yang benar-benar dapat mencegah cacat pada bayi. Namun, setiap wanita hamil dapat menurunkan risiko bayi lahir cacat dengan melakukan beberapa kiat khusus selama kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah bayi lahir cacat:
1. Asupan makanan bergizi
Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi sejak merencanakan kehamilan dan selama masa kehamilan, dapat mendukung janin berkembang dengan baik.
2. Konsumsi asam folat
Asam folat adalah vitamin B9 yang diperlukan untuk mencegah terjadinya neural tube defek atau penutupan tuba neuralis (tabung saraf) yang tidak sempurna. Hal ini dapat menyebabkan kecacatan pada otak dan tulang belakang.
Ibu hamil wajib mengonsumsi asam folat sebanyak 600–800 mikrogram setiap harinya. Asam folat dapat diperoleh dari suplemen atau bahan makanan, antara lain:
- Sayur-sayuran: bayam, kubis, brokoli, seledri
- Buah-buahan: pisang, jeruk, tomat, melon, pepaya, bit
- Kacang-kacangan
- Hati ayam
- Ikan: salmon
3. Pemeriksaan kehamilan secara rutin
Bila Anda sedang merencanakan kehamilan ataupun sedang hamil, sebaiknya Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan bermanfaat untuk memantau kondisi Anda dan janin di dalam kandungan, dan mengetahui perkembangan pembentukan organ-organ tubuh janin.
Selain itu, pemeriksaan rutin juga bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan selama kehamilan, sehingga dapat dicegah sedini mungkin. WHO menyarankan setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan minimal empat kali selama hamil dengan dua kali pemeriksaan USG.
4. Hindari alkohol selama hamil
Alkohol dapat masuk ke dalam peredaran darah dan tali plasenta sehingga dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Karena itu, alkohol sama sekali tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil.
Tidak ada batasan jumlah maupun jenis alkohol yang aman bagi ibu hamil karena semuanya berbahaya bagi kehamilan.
5. Berhenti merokok
Merokok saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat yang rendah, lahir prematur, dan memiliki cacat bawaan seperti bibir sumbing dan kelainan langit-langit mulut.
Dampak tersebut juga dapat terjadi pada ibu yang merupakan perokok pasif. Untuk itu, sebaiknya ibu juga menghindari udara yang tercemar asap rokok.
6. Waspada paparan infeksi
Infeksi pada wanita hamil dapat berdampak buruk bagi bayi. Salah satu contohnya adalah infeksi TORCH (toksoplasma, rubela, sitomegalovirus, herpes). Ibu hamil yang mengalami infeksi TORCH berisiko melahirkan bayi dengan cacat bawaan, seperti kebutaan dan berbagai kelainan organ.
Cara untuk mencegah infeksi adalah dengan rutin cuci tangan menggunakan sabun, memasak daging hingga benar-benar matang, dan menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari orang yang terinfeksi virus.
7. Menjaga berat badan
Wanita dengan berat badan obesitas (indeks massa tubuh lebih dari 30) dan sedang mempersiapkan kehamilan, harus mulai mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik untuk menurunkan berat badan.
Pasalnya, kelebihan berat badan selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Risiko pada ibu meliputi preeklamsia, diabetes, dan infeksi pasca persalinan. Sementara itu, dampaknya pada bayi adalah bayi berat lahir besar (makrosomia), gula darah rendah saat lahir (hipoglikemia), dan lain-lain.
8. Vaksinasi
Saat ini, banyak vaksinasi yang disarankan untuk dilakukan sebelum dan selama masa kehamilan. Vaksin yang direkomendasikan sebelum masa kehamilan adalah vaksin MMR, sedangkan vaksin yang diberikan selama masa kehamilan adalah vaksin tetanus.
Dengan melakukan beberapa kiat tersebut, kemungkinan bayi lahir cacat dapat ditekan dan harapan untuk mendapatkan bayi yang sehat dan normal pun bisa terwujud.
[RS/ RVS]