Meski sangat mengasihi buah hatinya, seorang ibu pasti pernah merasakan penat dan jengkel ketika bayinya terus-menerus rewel plus susah tidur. Coba cari-cari di internet soal cara menidurkan bayi, Anda menemukan metode fading.
Diklaim, metode fading mampu membuat bayi terlelap meski tanpa si ibu di sampingnya. Lho, kok “canggih”?
Apa dan Bagaimana Cara Melakukan Metode Fading Itu?
Menurut Nicole Johnson, seorang Lead Sleep Consultant dan pemilik The Baby Sleep Site, metode fading merupakan pelatihan tidur yang sangat lembut alias tanpa tangisan si bayi, plus bisa meringankan beban ibu.
“Metode fading membutuhkan kesabaran dari pihak orang tua. Apabila sudah berhasil, ini sangat bisa meminimalkan ramainya suara tangisan bayi di rumah. Baik bayi dan orang tua sama-sama bisa tidur tenang,” ujar Johnson.
Sebelum Anda mengetahui bagaimana cara melakukan metode ini, perlu diingat bahwa cara ini hanya bisa dilakukan ketika bayi sudah masuk ke usia 4-6 bulan.
Secara bertahap, orang tua akan mengurangi fungsi mereka dalam menemani bayi tidur. Tak lagi terus menggendong dan menimang, Anda hanya duduk di dekat bayi dan mengeceknya (melihat) setiap 5 menit sekali apakah dia sudah tidur atau belum.
Biarkan hal tersebut berlangsung sampai dia tertidur sendiri. Ketika si buah hati sudah terlelap, barulah pelan-pelan Anda menjauh dari tempat tidur.
Secara teori, metode ini cukup mudah dan tampak menjanjikan. Tapi, bagaimana realitanya? Apakah benar efektif?
Artikel lainnya: Pola Tidur yang Tepat untuk Bayi Anda
Efektivitas Metode Fading sebagai Cara Menidurkan Bayi
Menanggapi pertanyaan tersebut, begini penjelasan dr. Dyah Novita Anggraini. “Metode fading memang cara menidurkan bayi yang paling butuh kesabaran. Si ibu memang meninggalkan pelan-pelan saat bayi sudah tertidur dan tidak digendong sama sekali.”
“Butuh waktu cukup lama sampai bayi benar-benar bisa tidur sendiri. Ibunya cuma memperhatikan sambil tepuk-tepuk tubuh bayinya secara perlahan. Tapi sebenarnya, metode ini sangat jarang dilakukan oleh ibu-ibu di Indonesia,” ujar dokter yang kerap disapa Vita itu.
Dia menambahkan, “Memang, kelebihannya bayi jadi bisa mandiri karena tidur sendiri dari kecil. Namun, kalau di sini, ibu-ibu terbiasa untuk terus menggendong anak sampai tertidur lelap. Kalau anak menangis, ya, digendong lagi.”
Kalau dalam metode fading ini, ibu harus tega untuk tidak menggendong anak. Hal tersebut, menurut dr. Vita, cukup sulit untuk dilakukan oleh para ibu di Indonesia.
Biasanya, yang melakukan metode fading adalah orang Barat. Mereka memang membiasakan anaknya dari bayi untuk tidur sendiri (memisahkan kamar). Sedangkan di Indonesia, umumnya kasur bayi diletakkan di samping tempat tidur orang tuanya agar lebih mudah ditimang.
Soal efektivitasnya, tentu ini sangat bergantung dari masing-masing orang tua dan anak. Apabila Anda memang bertekad kuat supaya si kecil terbiasa tidur sendiri dan ibu ingin memiliki waktu untuk istirahat, cara menidurkan anak yang satu ini bisa dicoba.
Hanya saja, metode ini harus dilakukan secara rutin dan konsisten, tidak bisa setengah-setengah.
Apabila Anda termasuk ibu yang “tidak tegaan”, mencoba melakukan metode fading justru akan membuat Anda dan bayi tidak nyaman.
Artikel lainnya: Bayi Lebih Baik Tidur Tanpa Bantal, Benarkah?
Tips Tambahan buat Ibu yang Mau Lakukan Metode Fading
Buat Anda yang ingin mencoba metode fading untuk menidurkan bayi, ada beberapa tips dari dr. Vita untuk mempermudah prosesnya, yaitu:
- Buat ruangan senyaman dan setenang mungkin. Aturlah suhu ruang dan pencahayaan di kamar bayi senyaman mungkin agar bayi tidak mudah terganggu. Bayi pun dapat mudah terlelap dengan sendirinya.
- Ketahui jam-jam mengantuk bayi. Menurut dr. Vita, metode ini akan mudah dan cepat dilakukan ketika si kecil akan sudah menguap terus.
- Demi mencegah kekhawatiran berlebih dan memantau keamanan bayi, orang tua bisa memasang CCTV di kamar dan memantaunya dari layar ponsel.
Tertarik mencoba metode fading pada si kecil? Lakukan tips di atas supaya bayi aman dan Anda tetap nyaman, ya.
Jangan ketinggalan berita terbaru seputar kesehatan anak dan nutrisinya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[HNS]