Cara Menstimulasi Anak Belajar Duduk

Anak belajar duduk termasuk momen yang ditunggu oleh setiap orang tua. Ketika sudah mulai bisa duduk, anak diharapkan bisa duduk untuk bermain dengan mainannya, atau duduk di kursi saat makan. 

Perkembangan tersebut menandakan anak tumbuh dengan optimal dan perlahan semakin mandiri untuk beraktivitas.

Perilaku anak pada saat duduk sedikit banyak dipengaruhi oleh kepribadiannya. Ada anak yang sangat aktif saat duduk dengan terus-menerus berusaha untuk bergerak, ada juga anak yang lebih nyaman duduk mengamati objek dan aktivitas di sekitarnya.

Umumnya, anak mulai mampu untuk duduk saat usianya sekitar 6 bulan. Namun jika pada waktu tersebut anak masih belum mampu, orang tua tak perlu khawatir. 

Pada beberapa anak, kemampuan tersebut bisa dikuasai lebih lambat. Kemampuan anak untuk duduk akan sedikit demi sedikit terlatih setelah anak mulai terampil merangkak, mengangkat kakinya hingga ke mulut, dan memutar badan. 

Nah, orang tua bisa melakukan stimulasi kepada bayi untuk belajar duduk. Berikut adalah cara melatih bayi duduk yang dapat diterapkan orang tua.

Pada saat orang tua menggendong bayi usia 0-2 bulan dalam posisi ini, ia akan belajar menggunakan otot lehernya untuk menopang kepala. 

Bantu latihannya sedikit demi sedikit dengan mengubah posisi tubuh yang disangga, mulai dari tubuh bagian atas, lalu berpindah ke tengah. 

Jika leher anak mulai cukup kuat, orang tua bisa menggendong dengan menyangga pinggulnya.

Artikel Lainnya: Mana Lebih Bahaya untuk Bayi, Overstimulasi atau Kurang Stimulasi? 

Selain itu, orang tua bisa menggendong bayi dengan posisi kepala menghadap ke bawah. Cara ini akan melatih bayi duduk karena menstimulasi refleksnya untuk menarik kepala ke atas, sehingga otot lehernya pun akan semakin kuat. 

Selalu perhatikan gerakan anak dan pastikan anak tetap aman, ya. 

Orang tua juga dapat melakukan cara ini untuk menstimulasi bayi agar cepat duduk.

Posisi tengkurap di tempat tidur akan menstimulasi anak untuk mengangkat kepalanya. Anak juga akan mulai menggunakan lengan dan sikunya untuk mendorong tubuhnya ke atas. 

Orang tua bisa meningkatkan stimulasi dengan menyentuh bagian punggung dan leher bayi.

Berikan juga mainan yang anak sukai untuk memancing keinginannya untuk meraihnya. Cara ini akan melatih kekuatan punggung si Kecil.

Bermain dengan anak pada saat telentang akan menstimulasinya untuk melakukan gerakan mengangkat bagian tubuhnya, dari tangan hingga kaki. Anak dapat mengangkat sendiri kedua kakinya hingga didekatkan ke mulut. 

Gerakan ini akan melatih otot perut anak yang juga diperlukan untuk menopang tubuh pada posisi duduk nantinya.

Artikel Lainnya: Floor Time, Efektifkan Stimulasi Otak Anak

Untuk melatih bayi duduk, cara ini bisa orang tua lakukan. Karena pada saat bergerak berputar, otot-otot tubuh anak saling berkoordinasi dan akan semakin kuat. Berikan sedikit bantuan pada saat anak mulai memiringkan badannya. 

Dengan latihan terus-menerus, si Kecil akan mampu memutar badan dengan sendirinya. 

Perhatikan juga anggota tubuhnya yang lain, agar pada saat ia berputar tidak ada bagian tubuh yang berada pada posisi yang berbahaya.

Melakukan stimulasi pada bayi untuk belajar duduk memang penting dan mendatangkan manfaat bagi tubuhnya hingga ia dewasa. Namun, hal tersebut tentu memerlukan perhatian dan kesabaran. 

Jika pada akhirnya si Kecil mampu duduk sendiri, persiapkan diri orang tua untuk berbagai pencapaian tumbuh kembang berikutnya. Anak tentunya akan semakin aktif dalam menjelajahi dunianya.

Jika masih punya pertanyaan mengenai cara mengajari bayi duduk, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter. 

Untuk memantau tumbuh kembang anak, orang tua dapat mengintip Kalkulator Tumbuh Kembang. #JagaSehatmu dan keluarga selalu, ya!

[WA]