Pada umumnya, bayi yang baru dilahirkan memiliki simpanan zat besi di tubuh mereka. Zat besi ini diperoleh dari makanan dan suplemen yang ibu konsumsi selama kehamilan.
Simpanan zat besi tersebut dapat bertahan selama 4-6 bulan setelah lahir. Namun, bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki simpanan zat besi yang lebih rendah saat lahir.
Cadangan zat besi itu pun biasanya hanya bertahan sekitar dua bulan. Efeknya, bayi berisiko mengalami anemia.
Untuk menambah cadangan zat besi tersebut, ibu bisa memberikan anak makanan yang tinggi zat besi selama periode MPASI. Lantas, seperti apa MPASI untuk bayi anemia yang disarankan? Berikut daftar makanan yang mengandung zat besi tinggi untuk bayi.
1. Daging Tanpa Lemak
Melansir Healthline, daging sapi dan unggas mengandung zat besi heme, atau yang terdapat di pangan hewani dalam jumlah besar.
Zat besi heme paling banyak terkandung dalam daging sapi, daging ayam, jeroan, dan hati sapi. Dalam satu porsi atau sekitar 3 ons hati sapi, mengandung 5 mg zat besi.
Artikel Lainnya: Unsalted Butter untuk MPASI, Benarkah Lebih Baik?
Selain itu, menurut dr. Devia Irine Putri sumber zat besi hewani juga bisa didapat dari ikan. “Bisa kombinasi dari sumber hewani. Misalnya dari hati ayam atau sapi, daging merah, seafood seperti ikan, tiram, udang,” ucap dr. Devia.
Anda bisa menyajikan sup dengan daging tanpa lemak yang lembut. Pastikan untuk membuang bagian daging yang berlemak karena hanya ada sedikit zat besi di bagian yang berlemak.
2. Kacang-Kacangan
Selain daging, Anda juga dapat memberikan hidangan MPASI yang tinggi zat besi dari kacang-kacangan. Misalnya, kacang kedelai, kacang merah, lentil, dan kacang-kacangan lainnya mengandung zat besi, serat, serta vitamin dan mineral penting lainnya.
Beberapa kacang-kacangan berikut bisa jadi pilihan yang baik:
- Setengah cangkir kacang putih mengandung 4 mg zat besi
- Setengah cangkir lentil mengandung 3 mg zat besi
- Setengah cangkir kacang merah mengandung 2 mg zat besi
Cobalah untuk memberikan menu MPASI dengan kacang yang sudah dihaluskan. Anda juga dapat mencoba menyajikan kacang panggang rendah gula dengan sepotong roti gandum untuk mendapat zat besi yang tinggi.
Buncis juga merupakan jenis lain dari kacang tinggi zat besi dan makanan ringan yang bagus untuk balita. Masukan potongan buncis dalam semangkuk sup bersama dengan sayuran lainnya.
Beberapa anak mungkin memiliki alergi terhadap kacang-kacangan. Jika Anda tidak yakin untuk memberikannya kepada bayi, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.
Artikel Lainnya: Memberi MPASI Bihun pada Si Kecil, Apakah Boleh?
3. Sayuran Berdaun Hijau
Makanan yang mengandung zat besi tinggi untuk bayi berikutnya adalah sayuran hijau. Ya, sayuran berdaun hijau tua seperti kangkung, brokoli, dan bayam adalah beberapa pilihan sayuran terbaik untuk zat besi.
Setengah cangkir bayam rebus yang sudah ditiriskan mengandung sekitar 3 mg zat besi. Coba sajikan bayam kukus yang dicincang halus.
Tambahkan bayam cincang bersama sayuran hijau lainnya ke dalam telur dadar atau campuran nasi yang sudah ditumbuk halus.
4. Telur
MPASI untuk bayi anemia yang disarankan berikutnya adalah telur. Asupan ini mengandung beberapa sumber protein esensial, vitamin, mineral, dan juga zat besi. Satu telur rebus mengandung 1 mg zat besi.
Anda dapat menyajikan telur dalam MPASI dengan cara:
- Direbus dan disajikan dengan roti panggang.
- Direbus, utuh atau dihaluskan.
- Sebagai telur dadar.
- Hidangan nasi dan mi yang sudah dihaluskan.
Anda juga bisa menambahkan bayam cincang dan makanan kaya zat besi lainnya ke telur dadar dan telur orak-arik untuk si kecil. Namun, selalu pastikan untuk memberikan telur yang masih segar dan dimasak dengan baik.
5. Tuna
Tuna kalengan adalah makanan rendah kalori dan rendah lemak yang baik untuk diet si kecil. Dalam tuna kalengan terdapat zat besi dan nutrisi penting lainnya seperti protein dan asam lemak omega-3.
Tiga ons tuna kalengan dalam air mengandung 1 mg zat besi. Kombinasikan tuna suwir dengan sayuran yang dihaluskan untuk meningkatkan asupan zat besi pada anak.
Namun, ibu perlu memastikan bahwa si kecil tidak memiliki alergi terhadap tuna. Jika ibu ragu, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikannya.
Artikel Lainnya: Tips Saat Anak Menolak MPASI Pertama
6. Tahu
Tahu adalah makanan nabati yang menyediakan protein lengkap, bersama mineral kalsium, zat besi, dan sederet nutrisi penting lainnya.
Konsumsi tahu dapat memberikan manfaat apabila bayi Anda tidak makan daging. Setengah cangkir tahu mengandung 3 mg zat besi.
Tahu datang dalam berbagai bentuk. Ada tahu yang bertekstur keras, dan tahu sutera yang lembut.
Jika Anda menggunakan tahu dengan tekstur keras, potong kecil-kecil seperti dadu. Tambahkan ke dalam salad atau tumis dengan kentang goreng dan sayuran lainnya.
Namun, jika Anda menggunakan tahu sutera yang memiliki tekstur lebih lembut. Anda dapat menambahkannya ke smoothie atau menambahkan ke dalam buah untuk pencuci mulut.
Itu dia tadi beberapa pilihan menu MPASI untuk bayi anemia. Terkadang, pola makan tidak cukup untuk mengatasi kondisi anemia pada bayi. Itu sebabnya, dokter mungkin akan memberikan suplemen zat besi sampai anemia teratasi.
Dokter dapat pula menyarankan bayi untuk melakukan tes darah secara berkala atau sekitar satu bulan setelah pemberian suplemen zat besi.
Hal ini untuk memastikan apakah perawatan yang dilakukan berhasil dan anemia dapat teratasi atau tidak.
Konsultasikan masalah kesehatan buah hati Anda dengan dokter melalui fitur Live Chat 24 Jam di aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)