Fakta menunjukkan 162 juta balita di seluruh dunia memiliki berat badan bayi rendah, dan 56 persen di antaranya berasal dari Asia, termasuk Indonesia. Data yang diperoleh dari Kominfo menyatakan bahwa provinsi dengan presentase kasus stunting terbesar adalah Nusa Tenggara Timur, yakni memegang 41,2 persen kasus berat badan bayi rendah di Indonesia.
Jika diperhatikan dari data yang dirilis pada 2007, persentase bayi yang memiliki berat badan rendah adalah 36,8 persen. Sekitar enam tahun kemudian, angka ini meningkat hingga 37,2 persen. Jika para ibu tak cukup sadar akan pemenuhan asupan pada buah hatinya, diperkirakan pada 2025 angka tersebut akan mencapai 127 juta kasus.
Menurut dr. Citra Roseno dari KlikDokter, tumbuh kembang anak bisa dipantau dengan melakukan pengukuran panjang tubuh, lingkar kepala, dan termasuk penimbangan berat badan. Hasil pemeriksaan tersebut bisa dibanding dengan kurva pertumbuhan bayi.
Hal ini sejalan dengan apa yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa sebelum berusia 12 bulan, pemantauan pertumbuhan bayi sebaiknya dilakukan 1 bulan sekali. Pada usia 12 bulan hingga 5 tahun, pemantauan selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan.
Jika ternyata si Kecil mengalami berat badan bayi rendah, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan asupan yang sesuai, agar si Kecil terhindar dari stunting atau kekurangan gizi.
Menu untuk meningkatkan berat badan bayi
Anda merasa si Kecil terlihat kurus dan berat badannya kian menurun? Berikan ia asupan beberapa menu berikut ini:
-
Buah dan sayuran hijau
Salah satu faktor yang menyebabkan berat badan bayi rendah adalah asupan ASI yang belum mencukupi kebutuhan si Kecil. Oleh sebab itu, dilansir dari Babyologist, Anda perlu memperbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan.
Sayuran hijau merupakan salah satu menu yang banyak dianjurkan oleh ahli laktasi karena dapat meningkatkan produksi ASI. Setidaknya Anda mengonsumsi empat jenis sayuran hijau untuk mendapatkan jumlah ASI yang berlimpah.
Untuk buah, sebaiknya hindari jenis buah yang terlalu asam, karena dapat mengganggu pencernaan. Beberapa buah yang disarankan adalah alpukat dan pisang. Alpukat dapat dicampur dengan ASI atau susu sebagai menu MPASI, sedangkan pisang dapat dimakan langsung atau dijadikat smoothies.
-
Minyak zaitun
Kandungan minyak zaitun akan membuat makanan lebih berkalori dan tentu saja lebih sehat. Tambahkan minyak zaitun pada makanan si Kecil yang setidaknya telah berusia 6 bulan.
-
Telur dan daging
Telur sangat baik untuk dikonsumsi. Selain mengandung jumlah kalori yang cukup tinggi, dijelaskan oleh dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid., dari KlikDokter, telur juga mengandung protein dan omega-3 yang bermanfaat dalam perkembangan otak anak.
Begitu pula dengan daging yang juga tinggi kalori, sangat baik untuk meningkatkan berat badan bayi rendah.
-
Produk susu sapi
Selain tinggi kalori, produk susu juga tinggi kalsium, sehingga berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi si Kecil. Mulai dari yoghurt hingga keju bisa dikonsumsi langsung atau dapat Anda gunakan sebagai bahan untuk membuat makanan lain.
Sebelum memberikan makanan ini, pastikan bahwa anak Anda tidak memiliki alergi susu sapi.
-
Kacang tanah atau kacang merah
Menurut dr. Resthie, kacang tanah dan kacang merah juga sangat baik untuk menambah berat badan si Kecil. “Campurkan saja ke dalam sup kesukaan si Kecil, atau Anda bisa mengolahnya menjadi selai yang bisa dioleskan di atas roti. Menu ini tinggi kalori serta darat protein dan vitamin B,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari National Center for Health Statistics, pada kondisi normal berat badan bayi akan meningkat dua kali lipat dari berat lahirnya ketika ia menginjak usia 6 bulan, dan meningkat tiga kali lipat di usia 12 bulan. Namun apabila peningkatan berat badan si Kecil di bawah angka tersebut, Anda perlu memeriksakannya ke dokter.
Kondisi tersebut bisa saja merupakan pertanda si Kecil mengalami gagal tumbuh dan perlu segera dicari penyebabnya.
Namun, sebagai orang tua Anda juga perlu berupaya untuk memberikan asupan yang baik sesuai kebutuhan si Kecil. Berikan buah hati Anda berbagai variasi menu di atas agar ia terhindar dari kondisi berat badan bayi rendah yang dapat berujung pada stunting atau kekurangan gizi. Baca juga artikel bertema serupa di sini.
[RVS]