Kesehatan Bayi

Cegah Kepala Peang, Ampuhkah Pakai Bantal Beras untuk Bayi?

Ayu Maharani, 03 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bantal beras disebut-sebut bisa mencegah dan mengatasi masalah kepala peang pada bayi. Namun, benarkah ada manfaat spesifik dari bantal beras untuk bayi?

Cegah Kepala Peang, Ampuhkah Pakai Bantal Beras untuk Bayi?

Bayi yang lahir dari persalinan normal biasanya bagian kepalanya tidak bulat sempurna. Kadang, ada bagian kepala bayi yang agak peang.

Nah, sejak dulu para ibu percaya bahwa hal seperti itu dapat diatasi dengan bantal beras. Lantas, efektifkah bantal beras untuk bayi dalam membentuk kepalanya jadi lebih bulat?

Efektivitas Bantal Beras untuk Kepala Peang

Menurut dr. Devia Irine Putri, kondisi kepala peyang tak cuma disebabkan oleh proses lahirannya saja.

Kebiasaan tidur terlentang dan membiasakan bayi menghadap satu arah juga akan membuat kepala peang di satu sisi. Untuk mencegah hal ini, apakah bantal beras untuk bayi bisa mengatasinya?

“Sebenarnya, manfaat bantal beras untuk bayi, terutama dalam mencegah kondisi kepala peang, itu tidak ada. Kalau kita ingin kepala bayi tetap bulat, cara yang paling aman adalah dengan memosisikan bayi miring ke kanan dan ke kiri secara bergantian,” jelas dr. Devia.

Ia menambahkan, “Jangan lupa lakukan tummy time, sehingga tak ada bagian kepala yang tertekan di satu sisi saja. Anda juga harus membatasi waktu duduk di bouncer.”

Tummy time adalah momen atau sesi bayi bermain dalam keadaan tengkurap.Ini juga bisa dilakukan saat bayi menyusui, khususnya di bulan ke-3 dan ke-4.

Artikel Lainnya: Kepala Peyang pada Bayi, Bisa Diperbaiki?

1 dari 2

Adakah Fungsi Lain Bantal Beras untuk Bayi?

Pada dasarnya, bantal beras tidak memiliki fungsi yang spesifik. Bila Anda terlanjur membelinya dan baru tahu ternyata dokter tidak menganjurkan untuk menggunakan bantal beras pada bayi, lebih baik jadikan bantal tersebut sebagai pengaman bayi.

Saat meletakkannya di kasur, Anda bisa menaruh bantal-bantal tersebut di pinggiran kasur supaya bayi tidak mudah terjatuh.

Intinya, penggunaan bantal untuk kepala bayi, khususnya di bawah 1 tahun, tidak boleh sembarangan. Sebab, ada risiko yang mengintai.

Artikel Lainnya: Bayi Lebih Baik Tidur Tanpa Bantal, Benarkah?

2 dari 2

Bantal Peang dan Bantal Beras, Mana Lebih Aman?

Karena bantal beras untuk bayi kurang bermanfaat dan terkadang orang tua khawatir bahwa alas tidurnya terlalu keras untuk kepala bayi, maka ada alternatif lain yang disebut bantal peang.

Bantal peang ini punya bentuk yang cukup unik, yaitu persegi panjang seperti bantal pada umumnya. Hanya saja, di tengahnya dibuat permukaan yang lebih dalam (seperti kolam seukuran kepala bayi) yang tujuannya membuat kepala bayi lebih bulat.

Ketimbang bantal beras, motif dan bentuk bantal peang ini lebih variatif dan menarik. Para ibu pun tertarik membelinya.

Akan tetapi, dr. Devia mengingatkan, “Sebenarnya, penggunaan bantal untuk anak di bawah 1 tahun itu harus ekstra hati-hati. Itu bisa meningkatkan risiko SIDS.”

Sudden infant death syndrome alias SIDS merupakan kondisi kematian mendadak yang dialami bayi sehat di usianya yang belum setahun.

“Memaksakan pakai bantal bisa membuat bayi yang usianya belum setahun terbekap sama bantal tanpa sengaja,” ujarnya.

Begitu pula kalau yang dipakai adalah bantal beras. Jika ternyata ada bagian yang berlubang, maka isi dari bantal beras tersebut bisa tertelan oleh bayi, apalagi kalau ia sudah mulai aktif bergerak.

Lebih baik, pertimbangkan lagi sebelum memberikan bantal pada bayi yang belum 1 tahun.

Apabila kondisi peang sudah terlanjur terjadi dan kondisinya cukup parah, dokter biasanya akan menyarankan penggunaan helm kecil untuk memperbaiki bentuk kepala.

Helm itu disebut cranial orthotic therapy. Ini bisa diberikan saat usianya menginjak 4 bulan.

Itu dia penjelasan tentang manfaat bantal beras untuk bayi. Bila Anda ingin konsultasi seputar kesehatan dan perlengkapan bayi yang aman, langsung chat dokter lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Kesehatan Bayi