Di balik tubuh yang sehat, ada asupan nutrisi dan gizi seimbang yang harus dipenuhi. Sebaliknya, saat tubuh kekurangan nutrisi, maka bisa menimbulkan penyakit dan masalah gizi, salah satunya marasmus.
Apa itu marasmus, bagaimana ciri-ciri marasmus, dan seperti apa cara pengobatannya? Simak ulasan lengkap seputar marasmus pada artikel berikut!
Apa Itu Penyakit Marasmus dan Penyebabnya
Marasmus adalah kondisi kekurangan nutrisi atau malnutrisi akibat sedikitnya jumlah asupan protein, lemak, dan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh.
Penyakit marasmus bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak. Penyakit ini banyak terjadi di negara-negara Asia dan Afrika. Khususnya, wilayah di mana anak-anak kesulitan mendapat akses makanan sehat dan bergizi.
Pada anak-anak, marasmus bisa menyebabkan tumbuh kembang lambat, tubuh sangat kurus, hingga berisiko mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan dan tuberculosis (TBC).
Beberapa jenis asupan nutrisi yang harus dipenuhi agar terhindar dari penyakit marasmus, yaitu:
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
- Vitamin
- Mineral
Artikel Lainnya: Ketahui Status Gizi Anak Anda dan Cara Menghitungnya
Ciri-Ciri Penyakit Marasmus
Menurut penjelasan dr. Valda Garcia, ciri-ciri marasmus pada anak adalah tinggi dan berat badan tidak sesuai dengan perkembangan usia.
“Anak yang menderita marasmus juga umumnya memiliki gangguan tumbuh kembang, rambut yang rapuh atau mudah rontok, serta wajah cenderung terlihat lebih tua.” tambah dr. Valda.
Berikut penjelasan lengkap tentang ciri penyakit marasmus pada anak-anak yang penting untuk Mama ketahui:
1. Tubuh Terlalu Kurus
Tanda penyakit marasmus yang sangat terlihat adalah bentuk dan berat badan. Anak-anak yang mengalami penyakit marasmus cenderung lebih kurus dengan tinggi di bawah rata-rata.
Anak-anak yang mengalami kondisi ini akan kehilangan banyak massa otot dan lemak subkutan (lemak di bawah kulit).
2. Rambut Mudah Rontok
Anak-anak yang menderita penyakit marasmus juga memiliki rambut tipis serta mudah rontok. Selain itu, kulit mereka juga cenderung lebih kering dan kasar.
3. Sering Sakit Kepala
Gejala marasmus lainnya bisa dilihat jika si kecil sering mengeluhkan sakit kepala. Sakit kepala dan pusing terus-menerus adalah gejala dari penyakit marasmus.
4. Lemas dan Tidak Bersemangat
Saat menderita penyakit marasmus, anak-anak lebih cepat lelah dan lemas. Si kecil juga terlihat lebih banyak diam dan tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas.
5. Cepat Marah
Anak-anak yang mengalami penyakit marasmus jadi lebih sensitif, mudah marah, lebih cengeng, dan sering menangis.
Pada anak-anak, penyakit marasmus juga bisa menimbulkan beberapa komplikasi seperti:
- Diare kronis
- Infeksi saluran pernapasan
- Lambat berpikir
- Tubuh terlihat lebih kecil dari usianya
Artikel Lainnya: Tips Mencegah Malnutrisi pada Si Kecil yang Alergi
Pengobatan Penyakit Marasmus
Perawatan penyakit marasmus tidak bisa sembarangan karena berisiko menyebabkan gangguan metabolik atau sindrom refeeding.
Berikut beberapa tahapan dalam pengobatan penyakit marasmus:
1. Rehidrasi dan Stabilisasi
Proses rehidrasi akan mempersiapkan tubuh untuk bisa kembali menerima asupan nutrisi yang dibutuhkan. Kemudian, pada proses stabilisasi, nutrisi akan diberikan lewat mulut (oral) atau melalui selang khusus yang disebut nasogatik.
2. Rehabilitasi Nutrisi
Pada tahapan ini, pasien mulai dikenalkan kembali dengan beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, karbohidrat, dan lemak secara perlahan.
3. Tindak Lanjut dan Pencegahan
Tahapan terakhir adalah tindak lanjut dan pencegahan penyakit marasmus. Pada tahapan ini, penderita dan keluarga diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Artikel Lainnya: 5 Tips untuk Penuhi Kebutuhan Gizi Anak Setiap Hari
Mencukupi kebutuhan nutrisi adalah salah satu cara terbaik agar terhindari dari risiko penyakit marasmus. Jangan lupa #JagaSehatmu dengan memilih asupan makanan bergizi lengkap.
Terus ikuti perkembangan informasi kesehatan terkini dengan mengunduh aplikasi KlikDokter dan konsultasikan masalah kesehatan lewat layanan Tanya Dokter .
(DA/NM)
- Nutrients. Diakses 2022. Global, Regional, and National Burden of Protein–Energy Malnutrition: A Systematic Analysis for the Global Burden of Disease Study.
- Journal of Community Health. Diakses 2022. Screening Community-Living Older Adults for Protein Energy Malnutrition and Frailty: Update and Next Steps.
- WHO. Diakses 2022. Malnutrition.