Sebagian orang percaya bahwa rambut bayi harus dicukur agar tumbuh lebih tebal. Namun, ada pula yang meyakini bahwa rambut bayi baru boleh dicukur pada usia tertentu. Jadi, harus bagaimana?
Ternyata, mencukur rambut bayi tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan ataupun ketebalan rambut. Alasannya, rambut tumbuh dari folikel rambut di bawah kulit. Sedangkan saat mencukur, hanya bagian permukaannya saja yang hilang.
Memasuki usia empat bulan, rambut bayi biasanya mulai rontok dan digantikan rambut baru. Rambut baru yang tumbuh bisa memiliki tekstur, ketebalan, maupun warna yang berbeda dari sebelumnya.
Artikel Lainnya : Bunda Jangan Bingung Lagi, Ini Mitos dan Fakta dalam Merawat Bayi
Tapi jika ingin tetap mencukur rambut bayi Anda, berikut ini kiat yang dapat membantu Anda:
- Pastikan bayi merasa nyaman dan ada sesuatu yang bisa mengalihkan perhatianya, misalnya diajak bicara atau diberikan mainan.
- Mencukur rambut dengan menggunakan trimmer lebih baik daripada pisau cukur. Penggunaan pisau cukur dikhawatirkan dapat melukai kulit kepala.
- Jika bayi tetap tidak bisa tenang, coba berikan ASI atau makanan (bila lebih dari 6 bulan) terlebih dahulu.
- Setelah selesai dicukur, mandikan bayi dengan air hangat dan bersihkan semua sisa rambut.
- Berikan pelembap pada kulit kepala untuk mencegah rasa gatal dan kulit kering.
Bila Anda ingin tetap membiarkan rambut bayi tumbuh dan tidak mencukurnya, berikut ini kiat merawat rambut bayi:
- Rambut bayi tidak perlu dicuci dan diberi sampo setiap hari. Cukup 3-4 kali per minggu.
- Usapkan sampo di kulit kepala secara perlahan. Usapan yang terlalu keras bisa membuat folikel rambut rusak dan mempercepat kerontokan.
- Sisir rambut bayi dengan sikat bulu lembut atau sisir bergerigi lebar.
Tekstur, ketebalan, dan warna rambut dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi, tidak ada yang salah jika Anda ingin mencukur rambut bayi ataupun membiarkannya.
[RS/RH]