Saat si kecil berusia 6 bulan, itu artinya ia telah siap untuk menyantap MPASI. Pastinya Anda ingin memberikan nutrisi terbaik untuk anak, misalnya dalam pemilihan bahan MPASI.
Nasi merah kerap menjadi pilihan menu MPASI anak yang sehat. Menurut dr. Devia Irine Putri, beras atau nasi merah memiliki kandungan serat yang baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
Kandungan beras merah yang bermanfaat lainnya antara lain karbohidrat, protein, vitamin B, mangan, selenium, magnesium, dan antioksidan.
Tapi, Anda juga perlu waspada akan bahaya beras merah untuk bayi yang bisa saja muncul. Apa saja?
Artikel lainnya: 10 MPASI Penambah Berat Badan Bayi yang Sehat
Risiko Bahaya Beras Merah untuk Bayi
Brown rice atau nasi merah dapat mengandung zat merugikan hingga menghasilkan keluhan kesehatan, antara lain:
1. Terdapat Kandungan Anti-Nutrisi
Perbedaan beras merah dan beras putih adalah cara mengolahnya. Beras putih diproses lebih lanjut dengan menghilangkan lapisan dedak (penyosohan) dan kumannya. Sedangkan, beras merah tidak melalui proses tersebut.
Oleh sebab itu, dr. Devia mengatakan beras merah sangat mungkin memiliki kandungan antinutrisi yang justru berdampak buruk bagi anak, karena tidak melalui proses penyosohan.
“Antinutrient adalah senyawa atau zat dari tumbuhan yang bisa mengurangi manfaat nutrisi dari makanan. Misalnya, fitat yang menghambat penyerapan kalsium dan zat besi,” ucap dr. Devia.
2. Kandungan Arsenik di Dalam Beras Merah
Beras menyerap arsenik dari tanah. Beras merah memiliki kadar arsenik anorganik lebih tinggi dibanding beras putih, karena masih mengandung dedak (lapisan luar padi atau biji-bijian).
Paparan arsenik tingkat tinggi dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kanker. Namun, beberapa pakar kesehatan mengatakan Anda bisa memasak beras merah dengan air yang banyak untuk mengurangi kandungan arseniknya.
Dilansir dari Healthline, memasak nasi merah dengan air yang lebih banyak dan mengurasnya dapat menurunkan kandungan arsenik anorganik 40-60 persen.
Namun, memasak beras dengan air berlebih sayangnya dapat mengakibatkan hilangnya beberapa nutrisi.
3. Risiko Alergi
Risiko alergi beras merah memang jarang terjadi. Namun, bukan berarti si kecil bebas dari kemungkinan tersebut.
Protein di dalam makanan bisa menyebabkan reaksi alergi. Bayi bisa saja memiliki alergi terhadap kandungan protein yang ada di dalam beras merah.
Untuk mengetahui apakah suatu makanan dapat memicu alergi, cobalah perkenalkan anak kepada satu makanan baru saja pada satu waktu. Hal ini memudahkan Anda memantau tanda-tanda reaksi alergi.
Jika anak mengalami gejala-gejala di bawah ini usai mengonsumsi nasi merah, periksakan kepada dokter segera:
- Ruam merah dan gatal
- Mengi
- Muntah
- Diare
- Sulit bernapas
Artikel lainnya: MPASI Santan, Apakah Boleh Dikonsumsi oleh Bayi? Ini Faktanya!
Jenis Nasi Apa yang Cukup Aman untuk MPASI Bayi?
Karena risiko kesehatan dari beras merah pada bayi, dr. Devia menyarankan untuk mencoba memberikan MPASI menggunakan beras putih terlebih dahulu.
“Beras putih lebih mudah dicerna ketimbang beras merah. Yang terpenting, tetap penuhi kebutuhan makro dan mikro nutriennya. Tetap ada sumber karbo, protein (dari hewan dan tumbuhan), lemak, serta sayuran dan buah,” ucap dr. Devia.
Artikel lainnya: Kesalahan Menyiapkan MPASI yang Umum Dilakukan Orang Tua
Itu tadi penjelasan bahaya atau efek samping beras merah untuk bayi. Kalau Anda masih bingung mengenai pilihan nasi untuk MPASI anak, konsultasi dengan dokter anak di LiveChat.
Mau tahu tips MPASI anak yang sehat bergizi lainnya? Download aplikasi KlikDokter sekarang!
(FR/JKT)
Referensi:
Healthline. Diakses 2022. Is Brown Rice Good for Babies?
Verywell Family. Diakses 2022. Brown Rice Nutrition Information for Babies.
Food Insight. Diakses 2022. What A Pediatrician Would Tell You About Arsenic, Rice, and Food Safety: Q&A with Dr. Claire Chehrazi.
USDA MyPlate. Diakses 2022. Make Half Your Grains Whole Grains.
Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri