Flash Kamera Menyebabkan Kebutaan Pada Bayi, Mitos atau Fakta?

Klikdokter.com - Kelahiran bayi adalah peristiwa yang sangat Anda nantikan. Berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan prioritas orang tua. Salah satu perkembangan organ yang masih terjadi pada usia awal bayi adalah organ penglihatan.

Salah satu informasi yang berkembang saat ini adalah bahwa flash atau blitz kamera memiliki pengaruh yang buruk terhadap penglihatan bayi sehingga dapat menyebabkan kebutaan pada bayi. Namun apakah informasi ini benar atau sekedar mitos belaka?

Artikel Lainnya: Buta Warna Parsial

Walaupun perkembangan visual anak masih terjadi pada awal kehidupannya, namun masih belum ada bukti nyata bahwa flash kamera menyebabkan kebutaan pada bayi.

Jika anggapan tersebut benar, maka sudah banyak sekali laporan terkait kebutaan akibat flash kamera. Flash kamera terkesan lebih terang karena berada di dalam lingkungan kamar yang gelap.

Satu-satunya cahaya yang perlu diwaspadai dan perlu buah hati Anda hindari adalah paparan cahaya matahari secara langsung. Jadi, pastikan bahwa Anda menjaga agar wajah bayi Anda tidak terpapar cahaya matahari langsung untuk waktu yang lama. Selain itu, bayi yang menjalani terapi cahaya (fototerapi), juga memerlukan perlindungan terhadap matanya.

Artikel Lainnya: Kebutaan Akibat Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih

Bayi Anda belum dapat berbicara dan menyampaikan keluhan penglihatannya. Oleh karena itu, orang tua harus bersikap jeli dalam melihat tanda-tanda gangguan penglihatan pada mata bayi Anda.

Beberapa tanda bahwa bayi Anda mengalami gangguan penglihatan adalah pada usia 1-2 bulan, bayi belum dapat menatap wajah ibunya. Pada usia tiga bulan, bayi belum dapat melihat tangannya dan belum merespon wajah ataupun objek yang akrab ditemui setiap hari. Pada usia enam bulan, bayi Anda belum dapat membedakan wajah yang akrab dan wajah asing.

Artikel Lainnya: Retinoblastoma Timbulkan Kebutaan Permanen Pada Anak

Apabila Anda memiliki seorang bayi, Anda dapat memeriksa mata bayi Anda dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menggunakan mainan berwarna cerah dan coba gerakkan dalam jarak 30 cm di depan mata bayi Anda. Hindari mainan yang memiliki bunyi agar penilaian dapat dilakukan lebih objektif.

Untuk informasi kesehatan mental lainnya, bisa Anda dapatkan di aplikasi Klikdokter.