Orang dengan golongan darah O tergolong yang paling umum dijumpai di dunia. Pemilik golongan darah ini juga dikenal sebagai donor universal karena bisa memberikan darahnya ke golongan darah lain.
Sayangnya, pemilik golongan darah O selama ini diidentikkan dengan risiko beberapa penyakit, tak terkecuali risiko kehamilan.
Berkembang sebuah anggapan yaitu bayi yang lahir dari ibu bergolongan darah O akan berisiko terkena penyakit kuning atau hiperbilirubinemia. Bagaimana kebenarannya? Simak faktanya berikut ini!
Risiko Bayi Alami Hiperbilirubinemia dari Ibu Golongan Darah O
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, faktor risiko hiperbilirubinemia tidak cuma tergantung golongan darah ibu. Golongan darah si bayi juga menjadi variabel menentukan.
Ia mencontohkan bila seorang ibu memiliki golongan darah O. Sementara anak yang ia lahirkan punya golongan darah berbeda.
“Kalau bayinya memiliki golongan darah A atau B, bisa terjadi inkompatibilitas darah. Jadi, risiko hiperbilirubinemia bisa meningkat,” terang dokter yang akrab disapa dr. Vita itu.
Sementara, jika anak memiliki golongan darah yang sama dengan ibu yakni O, maka biasanya risiko hiperbilirubinemia akan kecil.
Artikel Lainnya: Antisipasi Risiko Penyakit dari Golongan Darah Anda
Melansir Universitas Airlangga News, golongan darah O dikenal tidak “berteman” dengan golongan lainnya. Sifat tersebut dapat memengaruhi ibu hamil karena darahnya menolak golongan darah lain.
Selama masa kehamilan, darah ibu hamil diketahui mentransfer nutrisi beserta oksigen kepada bayi melalui tali pusat. Apabila golongan darah ibu dan janin berbeda, maka darah ibu akan membentuk antigen.
Di situlah terjadi reaksi antigen yang kemudian bisa menghancurkan sel darah merah pada janin. Alhasil, kondisi tersebut bisa memicu hiperbilirubinemia.
Meski begitu, perbedaan golongan darah pada ibu dan bayi bukan faktor satu-satunya yang menyebabkan hiperbilirubinemia. Masih ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan bayi mengalami hal tersebut, salah satunya masalah ASI.
Artikel lainnya: Hati-Hati, Golongan Darah, A, B, O Lebih Mudah Kena Stres Berat!
Pentingnya Edukasi Golongan Darah saat Hamil
Dokter Vita menyebut, hiperbilirubinemia yang disebabkan perbedaan golongan darah antara ibu dan janin pada dasarnya tidak bisa dicegah. Tetapi, jika penyebabnya karena kurang minum ASI, maka hiperbilirubinemia masih bisa dihindari.
“Cek darah pasti nanti akan dilakukan. Tapi, bayinya memang sudah punya golongan darah sendiri. Kalau golongan darahnya berbeda dengan ibunya, tidak bisa diapa-apakan lagi,” papar dr. Vita.
“Karena, kita tidak bisa menentukan golongan darah bayi yang sudah terbentuk saat pembuahan. Hal itu terbentuk dari hasil penggabungan golongan darah ayah dengan ibu,” ia mengimbuhkan.
Maka dari itu, beberapa langkah lain bisa dilakukan untuk mengantisipasi risiko hiperbilirubinemia. Salah satunya, dengan memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai kondisi tersebut.
“Ibu hamil perlu dikasih pengertian atau edukasi. Jadi, bisa lebih paham kalau nanti sewaktu-waktu ada risiko hiperbilirubinemia yang tinggi pada anak dengan golongan darah berbeda dari ibu,” dr. Vita menyarankan.
Dengan edukasi, ibu hamil diharapkan bisa lebih siap dengan kemungkinan risiko. Hal tersebut akan membantunya menemukan pertolongan yang tepat dengan segera.
Terlepas dari kemungkinan risiko tersebut, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pertumbuhan janin dengan mengonsumsi asupan bergizi seimbang, yakni karbohidrat, protein, sayur, buah, dan lain sebagainya. Hindari aktivitas berat yang dapat membahayakan janin.
Bila ingin konsultasi ke dokter kandungan lebih mudah, pakai Live Chat dari KlikDokter. Anda juga bisa memantau perkembangan kehamilan lewat Kalender Kehamilan. Update terus informasi seputar kehamilan hanya di KlikDokter!
(FR/JKT)