Kesehatan Bayi

Kaldu untuk MPASI: Manfaat, Bahan, dan Cara Membuatnya

Tim Redaksi KlikDokter, 28 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kaldu untuk MPASI bisa mulai dikonsumsi bayi ketika memasuki usia enam bulan. Ketahui manfaat, bahan, cara membuat kaldu untuk MPASI di sini.

Kaldu untuk MPASI: Manfaat, Bahan, dan Cara Membuatnya

 

Ketika memasuki usia enam bulan, bayi membutuhkan asupan makanan pendamping ASI (MPASI). Hal ini karena ASI tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan energi dan gizi si kecil.

Salah satu MPASI yang bisa diberikan adalah kaldu. Ini adalah sari bahan makanan yang diperoleh dengan merebus tulang, daging, dan sayuran dalam waktu lama.

Meski begitu, kaldu untuk bayi tidak bisa diolah sembarangan. Hal ini agar kebutuhan gizi si kecil tetap terpenuhi.

Agar lebih paham, di bawah ini sederet manfaat pentingnya kaldu untuk MPASI, bahan, serta cara pengolahannya yang perlu kamu tahu.

Kenapa Perlu Kaldu untuk MPASI?

Kaldu untuk MPASI bermanfaat untuk meningkatkan selera makan si kecil. Kaldu juga bisa menjadi solusi untuk bayi yang baru pertama kali mencoba makanan selain ASI.

Kendati demikian, ketika menambahkan kaldu ke dalam MPASI, kamu tetap harus mengutamakan kebutuhan gizi si kecil.

Disampaikan dr. Reza Fahlevi, MPASI sebaiknya mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lemak dan karbohidrat diperlukan bayi sebagai sumber energi.

Sementara, protein bermanfaat untuk mendukung proses pembentukan tulang, otot, tulang rawan, kulit, dan darah si kecil.

“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan tekstur MPASI harus disesuaikan dengan usia bayi. Sebab, akan berhubungan dengan kenaikan berat badan,” dr. Reza menambahkan.

Artikel lainnya: Berat Badan Bayi Susah Naik, Jangan-jangan Karena Anemia?

Kaldu terbaik yang direkomendasikan untuk bayi adalah kaldu sapi. Pasalnya, kaldu sapi mengandung lemak, protein, dan karbohidrat yang diperlukan si kecil.

Selain itu, kaldu sapi juga mengandung mineral penting, seperti kalsium, kalium, dan zat besi.

Kalsium diperlukan untuk membantu perkembangan sistem saraf, fungsi otot, dan pertumbuhan tulang bayi. Sementara, kalium berperan untuk menjaga tekanan darah si kecil serta mengurangi risiko kerusakan tulang seiring bertambahnya usia.

Adapun zat besi di dalam kaldu bermanfaat untuk mendukung perkembangan saraf dan otak bayi.

Bahan Kaldu untuk MPASI

Kaldu diolah menggunakan tulang sapi atau ayam, daging sapi, serta sayuran. Berikut khasiat bahan kaldu untuk MPASI. 

Tulang Sapi dan Ayam

Ahli gizi holistik asal Kanada, Leanne Sedentopf menyampaikan bahwa tulang di dalam kaldu mengandung mineral yang berperan penting untuk kesehatan tulang, gigi, saraf, dan fungsi otot bayi. Mineral yang dimaksud adalah kalium, kalsium, dan fosfor.

Selain itu, tulang mengandung hormon osteocalcin. Hormon ini berperan meningkatkan fungsi otak dan memori, serta membuat suasana hati bayi menjadi lebih baik.

Lemak sehat di dalam kaldu juga bermanfaat mendukung perkembangan otak si kecil, lho.

Daging Sapi

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi si kecil, IDAI menganjurkan kamu agar menambahkan daging merah ke dalam kaldu untuk MPASI.

Pasalnya, daging merah adalah sumber zat besi utama. Contoh daging merah untuk bayi adalah daging sapi.

Sayuran

Kamu juga perlu menambahkan sayuran ke dalam kaldu untuk MPASI. Contoh sayuran yang direkomendasikan oleh IDAI adalah sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli. Sayuran hijau dapat memenuhi kebutuhan zat besi si kecil. 

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan wortel yang kaya vitamin A. Wortel bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta menjaga kesehatan mata dan kulit si kecil.

Cara Membuat Kaldu untuk MPASI

Membuat kaldu untuk MPASI tidaklah sulit, berikut langkah-langkahnya yang bisa dicoba di rumah:

Bahan-bahan:

  • 1-2 liter air
  • Daging sapi 
  • Tulang sapi atau ayam
  • 2 buah wortel dipotong jadi tiga bagian
  • 2 buah bawang bombay dipotong jadi dua bagian
  • 1 siung bawang putih, digeprek
  • 1 buah seledri
  • 3 lembar daun salam
  • 1 buah serai, digeprek

Cara Membuat:

  • Cuci semua bahan
  • Masukkan semua bahan ke dalam panci, tambahkan air
  • Panaskan hingga mendidih (gunakan api besar)
  • Setelah mendidih, masak selama 4-5 jam (gunakan api kecil)
  • Buang sisa lemak yang mengapung saat proses memasak
  • Saring kaldu hingga jernih jika sudah matang
  • Kaldu siap digunakan

Bolehkan Memberikan Kaldu Instan untuk MPASI?

Tidak semua orang tua memiliki waktu untuk memasak kaldu untuk MPASI. Sebagian di antaranya memilih untuk menggunakan kaldu instan. Amankah pemberian kaldu instan untuk MPASI bayi?

Sebenarnya, pemberian kaldu instan untuk MPASI bayi diperbolehkan, asalkan kamu tetap memperhatikan kandungannya. Usahakan untuk tidak memilih kaldu dengan kandungan gula dan garam. 

Artikel lainnya: Penyedap Rasa Alami untuk Gantikan MSG

Menurut IDAI, gula dan garam sebaiknya diberikan sesedikit mungkin untuk anak di bawah usia 1 tahun. Selain itu, pilih kaldu instan yang tidak mengandung MSG atau vetsin.

Kamu juga harus memperhatikan izin BPOM pada produk kaldu. Hal ini untuk memastikan kaldu aman dikonsumsi si kecil.

Tidak lupa, perhatikan pula tanggal kedaluwarsanya, ya! Hal ini untuk mengetahui produk layak atau tidak untuk dikonsumsi oleh bayi. 

Pemberian kaldu untuk MPASI sah-sah saja, selama kamu memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak pada bayi. Penggunaan kaldu instan juga diperbolehkan, asalkan produk mengandung sedikit gula dan garam, serta tidak disertai MSG atau vetsin.

Yuk, #JagaSehatmu maupun kesehatan si kecil dengan download aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa tanya dokter online di KlikDokter secara langsung untuk mengetahui topik apapun seputar kesehatan.

(ADT/NM)

Referensi: 

  • Reviews in Fisheries Science and Aquaculture. Diakses 2022. Nutritional Value of Fish: Lipids, Proteins, Vitamins, and Minerals.
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses 2022. Memberi Makan Pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana?
  • Broyaliving. Diakses 2022. Bone Broth: Essential for Optimal Prenatal Nutrition.

Ditinjau oleh dr. Reza Fahlevi

 

MPASI
Bayi